• Jumat, 26 April 2024

Wisatawan Keluhkan Akses Jalan dan Fasilitas Umum di Objek Wisata Teluk Kiluan

Minggu, 04 Maret 2018 - 16.06 WIB
264

Kupastuntas.co, Tanggamus – Kawasan wisata Teluk Kiluan di Pekon Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, selalu ramai dikunjungi wisatawan. Sayangnya, wisatawan mengeluhkan akses jalan dan  fasilitas umum lainnya yang belum memberikan rasa nyaman kepada wisatawan.

Terkenalnya nama Teluk Kiluan, yang memiliki pemandangan eksotis ini sudah tidak diragukan lagi. Teluk Kiluan memiliki nilai jual terhadap para wisatawan, baik lokal, nusantara maupun wisatawan mancanegara (wisman). Itu dibuktikan dari meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke habitat lumba-lumba terbesar di dunia itu dari tahun ke tahun.

Ironisnya, nama Teluk Kiluan yang sudah mendunia itu belum didukung infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Akibatnya, banyak wisatawan yang mengeluhkan keberadaan infrastruktur seperti kerusakan jalan, tidak adanya rambu-rambu penunjuk lokasi dan minimnya fasilitas lain seperti cottage, homecotage, pondokan, souvenir, kamar mandi dan toilet umum, gazebo, rumah makan dan sebagainya.

"Kesan pertama saya saat datang ke Teluk Kiluan ini adalah jalan rusak, tidak ada rambu penunjuk arah sehingga kami nyasar berkali-kali dan minimnya fasilitas wisata baik cottage, pondokan, MCK, sovenir bahkan untuk beli rokok dan makanan ringan saja kami kesulitan,” kata Hadinata (45), seorang pengunjung asal Jakarta saat berkunjung ke Teluk Kiluan, Minggu (4/3/2018).

Hadinata yang datang bersama sekitar 30 orang rekan satu perusahaannya mengaku mengenal Teluk Kiluan dari internet dan cerita rekan-rekannya yang pernah berkunjung ke Teluk Kiluan.

“Keindahannya memang luar bisa. Tetapi itu, minim fasilitas. Mau makan saja susah, apalagi peralatan selam dan sebagainya, semuanya tidak ada. Bahkan kotak sampah saja tidak ada,” kata dia.

Dendi (35), salah seorang wisatawan dari Bandung, Jawa Barat mengeluhkan minimnya gazebo di Telul Kiluan, dan dia berharap gazebo yang ada di lokasi bisa ditambah. Hal itu untuk mempermudah pengunjung berteduh baik saat panas maupun turun hujan. Minimnya gazebo juga membuat pengunjung merasa terasing berada di sana.

“Kalau ada gazebo lebih enak buat ngobrol sambil menikmati pemandangan laut dan perbukitan,” katanya.

Lusy (38), wisatawan asal Jakarta lainnya mengaku takjub dengan panorama Teluk Kiluan ditambah dengan atraksi lumba-lumbanya.

“Tetapi untuk sampai kesini butuh perjuangan berat, terbanting-banting di jalan rusak dan minim rambu penunjuk. Begitu sampai, kami dihadapkan pada minimnya fasilitas termasuk kamar mandi, rumah makan dan souvenir,” katanya.

Menanggapi itu semua, Kepala Pekon Kiluan Negeri, Kadek Sukresna mengakui masih minimnya fasilitas sarana dan prasarana di teluk Kiluan ini. Dia menyebutkan saat ini di Kiluan baru tersedia beberapa homecottege dan pondokan dengan fasilitas seadanya.

“Yang lainnya belum ada. Kita belum rumah makan yang representatif, pusat informasi, souvenir dan sebagainya,” katanya.

Menurut Kadek, dalam seminggu sedikitnya 200 sampai 300 wisatawan baik lokal, nusantara maupun mancanegara berkunjung ke Teluk Kiluan. Tetapi umumnya mereka mengaku kecewa melihat minimnya fasilitas wisata di wilayah ini. “Mereka ingin bersantai, tetapi justru terganggu karena urusan perut. Karena belum ada rumah makan,” kata dia. (Sayuti)

Editor :