• Jumat, 29 Maret 2024

Lampung Destinasi Wisata Nasional, Tembus 11 Juta Pengunjung

Senin, 19 Maret 2018 - 09.18 WIB
327

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Lampung kini menjadi salah satu destinasi wisata nasional yang lagi naik daun. Beberapa objek wisata yang kini jadi favorit di antaranya Pulau Pahawang, Kiluan, Tanjung Putus, Taman Nasional Way Kambas, Puncak Mas, hingga Gunung Anak Krakatau.

Dinas Pariwisata Provinsi Lampung tahun 2018, menargetkan kunjungan wisata bisa tembus di atas 12 juta pengunjung. Target ini lebih tinggi dari pencapaian kunjungan di tahun 2017 lalu, hingga 11 juta pengunjung (data Kementerian Pariwisata).

Pencapaian 11 juta pengunjung tentu merupakan prestasi besar. Sebab angka itu bahkan melebihi jumlah penduduk Lampung yang tak sampai 9 juta jiwa. Jumlah kunjungan itu meningkat dua kali lipat dari tahun 2016 sebanyak 7 juta pengunjung. Namun demikian, untuk menjadikan sektor parawisata menjadi salah satu lokomotif ekonomi daerah, masih ada beberapa saran masukan untuk Pemda Provinsi Lampung.

Para pelaku usaha di bidang wisata berharap agar pemda baik provinsi maupun kabupaten/kota tak hanya fokus peningkatan jumlah kunjungan. Tetapi juga membenahi sarana dan prasarana menuju objek wisata favorit. Owner Lampung Travelling, Damar Singgih Wicaksono mencontohkan, jalan menuju Teluk Kiluan dan Tanjung Putus kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Hal ini menjadi catatan bagi para pengunjung.

“Objek wisata itu kan paling gampang promosinya dari teman ke teman. Yang sudah pernah berkunjung ke Lampung pasti ngasih tahu kalau Lampung itu bagus, tapi kalau keadaannya nggak bagus pasti nggak recommended buat main ke Lampung,” kata dia, Minggu (18/3/2018).

Menurutnya, jika sarana dan fasilitas di tempat wisata sudah dibenahi, pasti kunjungan wisata juga akan meningkat. Ia juga berharap ada konsep pengelolaan alam dari Dispar kepada para pelaku usaha traveling.

 

Dimintai komentarnya, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis mengatakan, pembangunan pariwisata di Lampung harus meningkatkan koordinasi antara satuan kerja dan Pemda. Ia juga mengimbau agar Bupati dan Wali Kota mengutamakan pembangunan infrastruktur menuju destinasi-destinasi wisata.

“Seperti pembangunan jalan menuju destinasi Teluk Kiluan dan Gigi Hiu, pembangunan jembatan Way Umbar menuju destinasi wisata di wilayah Tanggamus, program Lampung Terang bekerjasama PLN, mengaliri listrik ke Pulau Pahawang, serta program Gerbang Desa Saburai yang men-support pendanaan di desa-desa wisata. Semua ini untuk meningkatkan kunjungan wisata nusantara ke Lampung,” kata Hamartoni.

Menurutnya, pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas pembangunan Provinsi Lampung. Mengingat potensi pariwisata Provinsi Lampung sangat besar, baik wisata alam, budaya, maupun buatan.

Sebelumnya, Kadis Pariwisata Provinsi Lampung, Budiharto menjelaskan, pihaknya sudah merancang strategi bidang pariwisata yang selaras dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Hal ini mengacu pada pemerataan pembangunan yang berkualitas.

”Pengembangan pariwisata akan diselaraskan dengan prioritas pembangunan Provinsi Lampung di tahun 2019. Memantapkan pertumbuhan yang berkualitas, berdaya saing dan berkeadilan,” ujar Budiharto.

Menurutnya, Pemprov Lampung akan melanjutkan program pengembangan destinasi wisata yang terdiri dari pengembangan obyek pariwisata unggulan, pengembangan daerah tujuan wisata, peningkatan peran serta masyarakat dalam tata kelola destinasi, dan pengembangan insfrastruktur dan ekosistem destinasi pariwisata.

“Sementara itu empat subsektor prioritas program ekonomi kreatif yaitu sektor kuliner, fashion, souvenir dan seni pertunjukan akan terus dikembangkan” tambah Budiharto.

Untuk meningkatkan kualitas dan layanan bidang pariwisata, Pemprov akan meningkatkan aksebilitas, dan amenitas (sarana umum). Juga sinergi pemasaran pariwisata, optimalisasi pengelolaan dan pelayanan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan.

“Selain itu, juga akan kita lakukan pemenuhan data pendukung sektor kepariwisataan di antaranya, jumlah kunjungan wisatawan per obyek secara berkala, data daerah asal wisatawan, updating data obyek wisata, data home stay yang siap dipasarkan dan data industri pariwisata,” tutupnya. (Tampan)

 

Editor :

Berita Lainnya

-->