• Jumat, 29 Maret 2024

Keluarga Korban Tenggelam di Tulang Bawang Mengaku Ikhlas, Ernadi: Tak Ada Firasat Sebelumnya

Senin, 06 Agustus 2018 - 11.59 WIB
126

Kupastuntas.co, Tulangbawang – Keluarga empat Korban yang tenggelam di anak Sungai di Kampung Bujung Tenuk, mengaku  ikhlas atas musibah yang menimpa keluarganya.

Selaku orang tua dari korban saudara kembar Elsa dan Elsi, sekaligus kakak kandung dari Liyana dan paman Zahra yang ikut tenggelam dalam musibah itu. Ermadi mengaku ikhlas atas kejadian tersebut.

Berita Terkait: Ini Kronologis Tenggelamnya Empat Orang Hingga Tewas di Tuba

"Selaku orang tua sekaligus sebagai kakak tentunya kami merasakan kesedihan yang begitu mendalam atas kepergian adik dan putri tercinta kami, apalagi ini begitu luar biasa karena langsung merenggut empat nyawa sekaligus. Tapi, Insha Allah kami sekeluarga besar sudah ikhlas atas musibah ini. Hanya saja tadi pagi saya tiba-tiba menangis biasanya jam tujuh pagi mereka sudah siap-siap untuk berangkat ke sekolah," kata Ermadi kepada Kupastuntas.co saat ditemui di rumah duka.

Ermadi menceritakan sebelum kepergian mereka dia tidak ada firasat apapun. Apalagi memang sudah menjadi rutinitas adik kandungnya untuk pergi ke ladang kerbau milik keluarganya, yang kebetulan jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya.

Baca Juga: Sambut Peserta PKN, Bupati Parosil Optimis Mahasiswa Mampu Bawa Perubahan

"Tidak ada firasat atau pertanda lain, seperti biasa adik saya pamit untuk pergi ke ladang kebetulan anak saya Elsa dan Elsi serta keponakan saya ikut tidak seperti biasanya.  Sebelumnya memang tidak pernah sama sekali ikut ke ladang, "ceritanya.

Pantauan Kupastuntas.co di rumah duka, terlihat keluarga mempersiapkan peringatan satu hari wafatnya keempat korban.

Sementara itu,  saat wartawan bersama anggota Babinkamtibmas dari Polsek Menggala mencoba menelusuri Tempat tenggelamnya empat korban tersebut.  Tempat tersebut dari dulu merupakan (Maharow) anak sungai aliran dari sungai rengas cendung.

"Memang tempat ini dari dulu sudah seperti ini, bahkan dari jaman perang dulu konon katanya wilayah ini merupakan tempat berkumpulnya para prajurit untuk melakukan musyawarah. Maka sampai saat ini sebutannya ialah Rawa Sidang, musim kemarau pun airnya tidak pernah kering dengan kedalaman lebih kurang empat meter," ungkap warga setempat. (edwin)

Editor :

Berita Lainnya

-->