• Jumat, 19 April 2024

Diduga Keracunan Limbah Perusahaan, Ribuan Ikan Mati di Sungai Tulang Bawang

Jumat, 14 September 2018 - 08.10 WIB
293

Kupastuntas.co, Tulang bawang – Ribuan ikan mati mendadak di sepanjang aliran Sungai Tulang Bawang yang melintasi beberapa kampung di Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang (Tuba). Ikan-ikan mati diduga akibat keracunan limbah perusahaan.

Menurut warga setempat, ribuan ikan ditemukan mati mendadak sejak empat hari lalu saat turun hujan deras di sebagian wilayah Tulang Bawang. Setelah hujan reda, ribuan ikan terlihat mabuk dan tak berselang lama langsung mati.

“Ribuan ikan yang mati ini diduga akibat keracunan limbah dari salah satu perusahaan yang berada di wilayah hulu sungai," kata warga setempat yang enggan ditulis namanya, Kamis (13/9/2018).

Dugaan itu diperkuat dengan adanya beberapa warga yang mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh serta merasa mual dan sakit perut usai mengkonsumsi ikan mati yang diambil dari sungai tersebut. Bahkan, sebagian tubuh warga muncul bercak merah.

Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Tulangbawang melalui dinas terkait bisa menindaklanjuti kasus dugaan pencemaran sungai tersebut. Bila terus dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan dampak yang lebih besar.

"Akibat kejadian ini, kami menderita kerugian yang sangat besar. Karena dari dulu rata-rata warga yang rumahnya berada di pinggir sungai mencari nafkah sebagai nelayan. Kalau sudah begini dari ikan yang kecil hingga besar mati semua," keluhnya

Pantauan Kupastuntas.co di lokasi, ribuan ikan yang mati mulai membusuk dengan kondisi mengambang di permukaan air sungai. Selain itu, terjadi perubahan warna air sungai yang mulai menghijau serta muncul bau busuk dari air sungai akibat adanya ribuan bangkai ikan.

Terpisah, Bowo selaku Personalia dari Perusahaan Bumi Waras setempat, saat dihubungi belum bisa memastikan penyebab matinya ribuan ikan di sepanjang aliran sungai tersebut.

"Memang benar IPAL kita langsung mengarah ke aliran Sungai Tulang Bawang, tapi nanti dicek dulu ke lapangan. Tapi sebelumnya tentu akan kami laporkan ke pihak manajemen pusat terlebih dahulu," ungkapnya.

Ia pun menerangkan, jika perusahaannya sudah mengikuti aturan yang ada dalam pengolahan limbah. “Kami telah mengikuti aturan yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup Pemkab Lampung Tengah. Karena posisi perusahaan kami masuk di wilayah Lampung Tengah. Bila ada kebocoran atau terjadi hal yang tidak kita rencanakan akan kita cek dulu," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pusat untuk menentukan apakah akan langsung turun untuk kroscek di lapangan atau didampingi Badan Lingkungan Hidup Lamteng.

“Nanti akan kami ajak warga, yang jelas kami nunggu perintah dulu," pungkasnya. (Edwin) 

Editor :