• Kamis, 25 April 2024

Miris! Bangunan MI Nurul Hidayah Tanggamus Rusak Tak Dipedulikan Pemerintah

Rabu, 19 September 2018 - 18.48 WIB
218

Kupastuntas.co, Tanggamus - Kondisi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Hidayah di Dusun Way Kandis, Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus sangat memprihatinkan dan tak layak disebut sebagai sekolah.

Kondisi bangunan tersebut jauh dari kata ideal. Bangunannya tak lebih baik dari kandang ternak milik warga setempat. Hanya bertiangkan kayu, dindingnya dari bilah bambu, beratapkan seng bekas dan hanya berlantaikan tanah.

Jika turun hujan disertai angin kencang, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut terpaksa dihentikan karena keadaan yang tidak memungkinkan. Sekolah yang berdiri sejak 2007 ini, kondisi bangunannya sangat memprihatinkan.

Terkadang, tak jarang ayam kampung masuk ke dalam kelas ketika siswa tengah belajar. Madrasah yang berukuran 4 x 10 meter itu terbagi atas 2 ruang dengan jumlah 30 orang siswa, dari kelas 1 sampai kelas 6. Untuk bisa menampung siswa kelas 1 sampai kelas 6, dua ruangan tersebut disekat. Dan sekolah membagi waktu belajar dari pagi hingga siang.

Status sekolah ini masih filial, atau kelas jauh dari Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul Anwar (MIMA) Baros kelas Way Kandis Kampung Baru.

Hanya 2 tenaga pengajar disini, yaitu Nurhamid sebagai Kepala Madrasah merangkap guru kelas, guru agama, guru olahraga, dan guru segala nya, serta Abah Mamat.

Karena lokasinya terisolir, sekolah ini luput dari pantauan Pemkab Tanggamus. "Untuk menunjang agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih optimal, kami sangat mengharapkan bantuan fasilitas pendidikan yang layak dari pemerintah pusat atau daerah, termasuk dari Kementerian Agama," kata Nurhamid, Kepala MI Nurul Hidayah, Rabu (19/9/2018).

Ketika disinggung mengenai upaya yang dilakukan, Nurhamid menuturkan sudah sering mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah, terutama Kemenag Tanggamus. Tetapi, hingga kini belum mendapatkan respon positif.

”Sampai sekarang tidak ada jawaban atas permohonan yang kami ajukan. Karena itu, kami sangat berharap kepedulian pemerintah untuk mengatasi kondisi bangunan sekolah ini. Terlebih mayoritas siswa yang bersekolah berasal dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.

"Selain sekolah negeri, madrasah merupakan tempat menimba ilmu, termasuk Madrasah ini (MI Nurul Hidayah," kata Abah Mamat, Rabu (19/9/2018).

Menurutnya, sosok Nurhamid adalah orang paling berjasa bagi pendidikan warga Dusun Kandis, yang selama ini hidup dalam kebodohan karena tingginya angka putus sekolah di dusun tersebut. "Rata-rata cuma tamat SD bahkan banyak yang putus sekolah karena orang tua tidak mampu. Sekolah yang ada jauh, lima kilo dari sini. Jika jalan kaki ke sekolah tiga jam lebih," tuturnya.

Sementara itu, anggota DPRD Lampung, Akhmadi Sumaryanto bersama komunitas Literasi Tanggamus menyambangi sekolah di kaki Gunung Tanggamus ini. Ia mengaku sedih melihat keterbatasan gedung dan infrastruktur MI Nurul Hidayah yang seakan luput dari perhatian pemerintah.

"Tapi saya juga bangga, melihat semangat pengabdian pak Nurhamid dan abah Mamat yang mendedikasikan dirinya untuk anak bangsa. Anak-anak juga sangat bersemangat menimba ilmu ditengah keterbatasan," pungkas Akhmadi.

Akhmadi menambahkan, untuk mencapai sekolah itu dari Jalinbar Pekon Tanjung Jati tidak jauh, kira-kira 3 kilometer. Dimana sebagian kecil jalannya beraspal, dilanjut onderlaagh dan sebagian besar jalan tanah. Kalau musim hujan hanya motor khusus berantai yang bisa sampai ke sekolah tersebut. (Sayuti)

Editor :