• Kamis, 28 Maret 2024

Tenaga Honorer Aksi Damai, Pemkab Lampura Mengamini

Selasa, 25 September 2018 - 14.32 WIB
45

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Menanggapi aksi damai ratusan tenaga honorer kategori II (K2) yang meminta Menpan-RB RI untuk membatalkan tes CPNS karena tidak memprioritaskan K2 dalam penerimaan PNS tahun 2018, Asisten I Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menyatakan bahwa pihaknya hanya mengamini saja.

"Kita hanya bisa mengaminkan saja, karena sudah kita ajukan ke pusat semua sebelumnya terkait tenaga honorer K2 ini," kata Yuzar, ketika ditemui di ruang kerjanya selaku Asisten I Pemkab Lampung Utara, Selasa (25/9/2018).

Menurutnya, dari jumlah 1039 tenaga honorer yang ada di Kabupaten setempat, sudah lebih dari 600 orang yang masuk di kategori K2 telah menjadi CPNS.

Baca Juga: Kapolres Lambar Sampaikan Netralitas Personil Polri pada Pemilu

"Formasi itu sudah kita usulkan semua, dari 600 lebih ini sudah diterima sekitar 400 orang dan tahun ini ada lagi 14 orang yang masuk dalam kategori K2, selain itu di tahun ini ada 109 orang guru yang masuk dalam kuota CPNS," ujarnya.

Dari aksi para tenaga honorer yang menggelar zikir dan doa bersama di depan Gedung DPRD Lampung Utara itu menurut Yuzar, untuk pembatalan itu suatu yang yang mustahil, namun jika ada kuota untuk penambahan kemungkinan akan bisa diadakan oleh Menpan RB RI.

"Untuk ditunda mungkin tidak bisa, tapi kalau untuk penambahan kuota bisa saja terjadi," kata Yuzar.

Dijelaskannya, untuk kuota CPNS di Kabupaten Lampung Utara dari 332 orang tersebut terdiri dari 187 orang untuk formasi tenaga kesehatan, 109 orang tenaga guru, 22 orang tenaga tekhnis yang minimal sudah D3, dan 14 orang daroli kategori II (K2).

Baca Juga: Pemilih Pemula Bisa Gunakan Suket, KPUD Pesawaran Tunggu SE dari KPU Pusat

Sementara itu terkait penandatangan formasi CPNS yang ditandatangi oleh dirinya, yang sejogyanya ditandatangi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Samsir, Yuzar mengatakan itu kebijakan pimpinan yang diberikan kepada dirinya.

"Itu atas perintah bupati, karena saat itu sekda tidak ada," ungkapnya. (Sarnubi)

Editor :

Berita Lainnya

-->