• Kamis, 25 April 2024

Banyak Pelajar Berkendara ke Sekolah, Apa Solusinya?

Rabu, 14 November 2018 - 19.18 WIB
159

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Banyaknya pelajar menjadi pelanggar pada Operasi Zebra Krakatau 2018 yang digelar oleh Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung membuat pihak sekolah harus memberikan pemahaman kepada siswanya tentang pentingnya tata tertib berkendara di jalan raya.

Begitu juga orang tua siswa seharusnya melarang anaknya yang masih di bawah umur untuk berkendara sepeda motor ke sekolah guna menghindari kecelakaan dan hal lain yang tak diinginkan.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Teguh Irianto mengatakan, di samping penegakan tata tertib berkendara di jalan raya kepada pelajar di bawah umur, perlu ada solusi kepada pelajar supaya bisa tetap pergi ke sekolah seperti mempersiapkan transportasi umum atau pelajar diantar oleh wali murid.

"Apakah transportasi umum yang disiapkan untuk membantu pelajar ke sekolah cukup, kalau itu tidak cukup maka kita harus siap menerima risiko, risikonya orang tua menyiapkan kendaraan sendiri dengan mengantar anaknya ke sekolah," ujar Teguh saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (14/11).

Dikatakannya, selama ini saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) pihaknya selalu sosialisasi kepada sekolah untuk selalu mengawasi siswanya terutama dalam berkendara, menyiapkan aturan-aturan yang bisa melayani kebutuhan siswa, dan selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan.

"Memang tak ada punishment (hukuman) kepada siswa yang masih berkendara motor ke sekolah. Namun terdapat sekolah yang sudah menerapkan pelarangan membawa motor bagi siswanya, tetapi sayangnya para siswa malah memarkirkan kendaraannya di rumah temannya yang dekat sekolah jadi ya sama saja peraturannya tak berfungsi. Jadi memang harus ada keterkaitan antara orang tua, masyarakat, sekolah, dan pihak keamanan," katanya.

Di samping itu, Teguh juga berharap aparat keamanan adakan sosialisasi ke sekolah tentang aturan-aturan berkendara di jalan raya untuk anak sekolah. Sehingga selain disiasati untuk menegakkan aturan juga sekaligus memberi sosialisasi kepada pelajar di sekolah. (Erik)

Editor :