• Jumat, 29 Maret 2024

Jembatan Dermaga Canti Ambruk, Transportasi ke Pulau Sebesi dan Sebuku Terhambat

Rabu, 16 Januari 2019 - 08.17 WIB
154

Kupastuntas.co, Lampung Selatan – Jembatan penyeberangan Dermaga Canti, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, ambruk, Selasa (15/1/2019) sekira pukul 12.30 WIB. Akibatnya, aktivitas penyeberangan menuju Pulau Sebesi dan Sebuku menjadi terhambat.

Jembatan yang digunakan untuk bersandarnya kapal barang dan penumpang, baik dari Pulau Sebesi, Sebuku, maupun pulau lainnya,pun kini itu menjadi putus. Ambruknya jembatan itu diperkirakan mencapai panjang 5 meter dari keseluruhan panjang 10 meter.

Sebelumnya tiang penyanggah jembatan dermaga ini sudah ada yang patah. Terlebih, sejak diterjang tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu.

"Indikasinya begitu. Tiang-tiang penyanggahnya memang sudah rapuh. Wajar kalau ambruk," ujar seorang agen penyeberangan Dermaga Canti PT Putri Salju Makaila, Cecep Saifudin Makaila, Selasa (5/1/2019).

Menurutnya, mestinya sudah sejak lama dermaga ini  direnovasi. Namun, pihaknya juga tak tahu penyebabnya, mengapa hingga jembatan ambruk tidak ada sentuhan perbaikan.

"Padahal berapa kali saya posting kondisi dermaga ini di media sosial. Tapi, belum juga ada perhatian dari pemerintah," ungkapnya.

Dikatakan Cecep, dengan ambruknya jembatan Dermaga Canti, akan berpengaruh kepada perputaran agribisnis di Pulau Sebesi dan Sebuku.

"Sudah pasti berpengaruh. Sebab, perekonomian di pulau itu memang hanya dari hasil bumi," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya selaku agen penyeberangan memastikan akses penyeberangan tetap berjalan. "Harus berjalan, bagaimana kalau tidak berjalan. Dermaga ini satu-satunya akses ke pulau itu. Nanti kita gunakan segala cara supaya tetap berjalan," pungkasnya.

Sementara itu, Camat Rajabasa Sabtudin mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti ambruknya jembatan Dermaga Canti tersebut. Bahkan, pihaknya akan melaporkan peristiwa itu ke dinas terkait.

“Kita segera laporkan ke dinas terkait agar bisa segera dilakukan perbaikan. Kalau tidak akan sangat mengganggu transportasi ke Pulau Sebesi dan Sebuku,” ungkapnya. (Dirsah/Edu)

Editor :

Berita Lainnya

-->