• Jumat, 29 Maret 2024

Pelatih Hargai Keputusan Liliyana Natsir Pensiun Jelang Olimpiade 2020

Senin, 28 Januari 2019 - 11.10 WIB
41

Kupastuntas.co, Jakarta - Pelatih ganda campuran PBSI, Nova Widianto, menganggap Liliyana Natsir masih bisa tampil di Olimpiade 2020 Tokyo. Itu dilihat dari cara main Liliyana di setiap pertandingan yang terbilang efisien.

Liliyana memutuskan pensiun usai 24 tahun berkarier di dunia bulutangkis. Laga di final Indonesia Masters 2019, Minggu (27/1), jadi ajang perpisahan atlet yang akrab disapa Butet itu di dunia bulutangkis yang telah membesarkan namanya.

Nova mengatakan keputusan pensiun yang diambil Liliyana terbilang belum pas. Ia yakin masih banyak prestasi yang bisa diraih Liliayana dalam beberapa tahun ke depan jika melanjutkan kariernya. Namun, mantan pasangan Liliyana di ganda campuran itu menghargai keputusan tersebut.

"Secara prestasi sebenarnya kan belum [pas bagi Liliyana pensiun]. Dia masih bisa masih berprestasi. Di Indonesia Open saya yakin masih bisa final, apalagi turnamen-turnamen penting itu kan pengalaman yang paling dibutuhkan," kata Nova seperti dinsir CNNIndonesia.com.

"Tapi kalau mengingat dia main sudah 24 tahun, ya mungkin pilihan Butet sudah yang terbaik. Mungkin buat regenerasi indonesia juga bagus juga," Nova menyayangkan.

Pelatih 41 tahun itu menyayangkan Liliyana yang pensiun hanya kurang dari dua tahun sebelum Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Olimpiade di Negeri Matahari Terbit itu rencananya digelar pada 24 Juli sampai 9 Agustus tahun depan.

"Tanggung, Olimpiade sebentar lagi. Kalau dari sekarang lihat cara mainnya dia yang efisien masih bisa [ke Olimpiade]. Tapi itu kan pilihan. Sudah 24 tahun, jenuh dan dia kan jauh dari keluarga, sekarang mau bareng keluarga. Saya dukung saja," imbuhnya.

Keyakinan Nova bukan tanpa alasan. Di mata Nova, Liliyana adalah seseorang yang sangat ngotot dan tidak mau kalah saat bertanding. Seperti yang terlihat di final Indonesia Masters 2019 ketika Liliyana yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad menghadapi perlawanan Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Setelah memimpin di gim pertama dan sempat unggul di gim kedua, Tontowi/Liliyana akhirnya kalah dan dipaksa rubber game. Sayang, pasangan yang meraih medali emas di Olimpiade 2016 dan hattrick gelar All England itu disebut Nova terlalu nafsu dan terburu-buru untuk menyelesaikan pertandingan.

"Ciri khas Butet itu dia orangnya ngotot dan tidak mau kalah, itu yang paling kelihatan. Di latihan pun, mau lawannya siapa, mau rekan sama siapa dia tetap tidak mau kalah. Butet bilangnya, kalau main jangan takut kalah tapi jangan menyerah. Walaupun kadang-kadang dia sering marah-marah, tapi dia enggak pernah menyerah," ungkap Nova.

Nova dan Liliyana berpasangan pada 2005 hingga 2010. Keduanya sempat meraih beberapa gelar juara di turnamen penting, seperti gelar Juara Dunia di Anaheim, Amerika Serikat dan Kuala Lumpur, Malaysia, serta medali perak di Olimpiade 2008 Beijing.

"Gelar yang paling berkesan banget buat saya sama Butet itu Juara Dunia di Anaheim 2005. Waktu itu Butet masih 19 tahun dan saya juga masih terbilang muda. Kalau saya berharap sih dia mau jadi pelatih. Tapi mungkin enggak, mungkin dia lebih ke bisnis. Dia sudah 24 tahun, bosan juga."

"Mudah-mudahan di luar sana, apa pun nanti yang terbaik buat dia. Semoga sukses di bisnis. Kalau bisa masih sedikit-sedikit di bulutangkis lah," tutur Nova. (Cnn)

Editor :

Berita Lainnya

-->