• Sabtu, 20 April 2024

Sepanjang 75 Km Lahan Kawasan Pantai TNWK Kondisi Kritis

Selasa, 19 Maret 2019 - 08.26 WIB
152

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Sepanjang 75 kilometer (Km) lahan kawasan pantai sekitar Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Kabupaten Lampung Timur kini masih dalam kondisi gundul dan kritis.

Demikian disampaikan Kepala Balai TNWK Subakir. Menurut Subakir, manfaat adanya hutan bakau selain untuk menjaga lahan dari abrasi, juga sangat mendukung kelestarian satwa-satwa liar yang hidup di sekitarnya.

Menurut Subakir, hutan Way Kambas memiliki lima satwa kunci spesies langka di dunia yang harus terus dilestarikan, yaitu badak, harimau, gajah, tapir, dan beruang. Satwa-satwa liar besar tersebut sering keluar ke hutan bakau manakala kondisi hutan bakaunya tumbuh rimbun dan rindang.

Ia mengatakan, keberadaan hutan bakau ini sangat bagus untuk kelestarian ekosistem sekitarnya, terutama mendukung bagi penghidupan satwa-satwa liar besar itu, sehingga kalau kondisi pantainya tertutup oleh hutan bakau, satwa liar itu akan datang untuk mencari makan dan minum. Tapi kalau lahan pantainya terbuka, gundul dan kritis tanpa hutan mangrove, satwa liar langka dan dilindungi di dunia itu tidak akan mau ke pantai.

“Ke depan, kawasan pantai TNWK seluruhnya bakal dihijaukan supaya hutannya terlindungi berikut satwa di dalamnya agar terjaga kelestariannya,” jelasnya, kemarin.

Sementara itu, Nur Alim dari Yayasan Penyelamat dan Konservasi Harimau Sumatera (PKHS) Wilayah Lampung dan Riau mengatakan, diperkirakan sebanyak 27 ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) hidup di dalam kawasan hutan Way Kambas.

Nur Alim menjelaskan, keberadaan hutan mangrove ikut mendukung kelestarian harimau sumatera, meskipun tidak secara langsung, mengingat adanya batas pantai berupa hutan mangrove akan hidup pula satwa liar yang menjadi sumber makanan alami bagi harimau.

Sugiyo, aktivis Wildlife Conservation Socities (WCS) Lampung menyatakan dukungannya terhadap gerakan tanam mangrove karena jelas akan mendukung kelestarian satwa liar langka dan dilidungi di hutan Way Kambas.

Karena itu, dia pun membaur bersama para aktivis pencinta lingkungan lainnya, bersama para pelajar, mahasiswa, pengelola Balai TNWK, BPDAS Way Seputih-Way Sekampung Lampung bersama aparat berwenang lainnya antusias menanami bibit pohon bakau di sekitar pantai kawasan hutan Way Kambas, demi upaya pelestarian salah satu areal hutan hujan tropis masih tersisa di dunia ini. (Ant)

Editor :