• Jumat, 29 Maret 2024

Waspadai ‘Serangan Fajar’, Bawaslu Lampung Sebar 260.265 Pengawas TPS

Rabu, 27 Maret 2019 - 07.54 WIB
44

Kampanye door to door yang dilakukan caleg, sangat rawan terjadi praktik pemberian uang. Agar lebih efektif, biasanya pemberian uang ini dilakukan menjelang detik-detik hari pencoblosan atau biasa disebut serangan fajar.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Untuk mengantisipasi masifnya serangan fajar menjelang hari pencoblosan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung pun melakukan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya, dengan menyebar petugas pengawas di setiap tempat pemungutan suara (TPS).

Ketua Bawaslu Fatikhatul Khoiriyah mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi potensi pelanggaran terjadinya politik uang seperti serangan fajar sejak dini.

Ia menerangkan, akan menyebar 260.265 petugas pengawas yang telah dilantik ke setiap TPS. Nantinya, petugas akan melakukan pengawasan berbasis TPS dan tempat tinggal.

“Petugas pengawas inilah yang akan melakukan pengawasan dalam kampanye yang dilakukan caleg secara door to door. Karena pada dasarnya kampanye door to door diperbolehkan, dalam artian bersilaturahmi dan mendatangi rumah ke rumah,” jelasnya usai menghadiri sosisalisasi partisipasi pengawasan bersama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Provinsi Lampung di Hotel Bukit Randu Bandar Lampung, Selasa (26/3/2019).

Baca Juga: Terbukti Bagikan Mie Instan Saat Kampanye, Siap-siap Dipenjara dan Batal Nyalon

Dikatakan dia, pengawas di lapangan akan melakukan setiap pergerakan calon anggota legislatif (Caleg) maupun tim suksesnya secara cermat. Sehingga, bisa cepat mendeteksi jika ada pemberian uang kepada para pemilih.

"Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi politik uang dalam proses kampanye door to door seperti serangan fajar, maka kita instruksikan semua jajaran Bawaslu dan pengawas TPS untuk bisa mengawasi itu," terangnya.

Menurutnya, kalau masyarakat memilih hanya ingin mendapatkan sesuatu, mulai sekarang harus mengorientasi pandangan tersebut. Bawaslu, lanjut dia, harus bisa menghentikan setiap upaya intervensi dan intimidasi baik secara materiil maupun non materiil.

“Dengan mulai dari diri kita untuk bisa memilih secara mandiri, apa yang baik untuk diri sendiri, keluarga dan bangsa. Itulah tugas anak muda bangsa," ujarnya. (Sule)

Baca Juga: Iscardo: Racun Pemilu Adalah Hoax dan Intimidasi 
Editor :

Berita Lainnya

-->