Kupastuntas.co, Lampung Barat - Nyambai massal atau nyambai millenial yang diselenggarakan Dinas Kepemudaan, olahraga dan Pariwisata (Disporapar) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama bupati Lambar dengan 1500 peserta yang di pusatkan di kawasan Kebun Raya Liwa (KRL), Selasa (09/04) berlangsung meriah.

Dalam kegiatan ini ternyata tidak hanya di meriahkan oleh kaum millenial saja seperti apa yang di galakkan sebelumnya, pasalnya banyak peserta dari kalangan ibu-ibu rumah tangga yang terlihat ikut mengikuti nyambai massal ini.

Bupati Lambar, Parosil Mabsus dalam kata sambutannya sekaligus membuka nyambai millenial mengatakan bahwa nyambai merupakan budaya khas Lambar yang sudah secara turun temurun diturunkan sejak jaman nenek moyang dahulu.

"Ini merupakan suatu budaya warisan nenek moyang kita dulu, namun dalam nyambai ini ada yang terlewat, karena kaum millenial nya banyak yang belum mencintai dan memahami nyambai ini sendiri, sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan kita semua mampu mencintai budaya kita sendiri dan nyambai tetap abadi," kata Parosil.

Dalam kegiatan ini lanjut Parosil, akan di bagikan sejumlah doorprize dengan cara pengundian kupon yang sudah dibagikan, jadi siapa yang nasib nya bagus akan mendapatkan hadiah.

Sedangkan mengenai Pemilu 2019, Parosil mengimbau kepada masyarakat khususnya kaum millenial yang mengikuti nyambai massal untuk tidak golput, sebagai warga negara yang baik harus taat terhadap pemerintah dan juga negara.

"Kalau sadar, kita sebagai warga negara yang baik harus memilih, beda pilihan itu biasa namanya demokrasi. Harapan saya kita sama-sama berdoa untuk satukan niat bahwa NKRI harga mati, dan menjaga kemajemukan sehingga perbedaan akan menjadi kekuatan bagi kita," sampai Parosil.

"Tolong tanggal 17 April nanti anak-anak millenial semua berbondong-bondong datang ke TPS dengan penuh kegembiraan, karena Pemilu bukan peperangan atau perselisihan tapi kegembiraan, dan pilihlah pemimpin yang nanti bakal amanah dan istiqomah demi NKRI yang kita cintai," pungkasnya. (Iwan)