• Rabu, 24 April 2024

Musim Panen, Petani Kopi Tanggamus Keluhkan Harga Kopi Anjlok

Kamis, 25 April 2019 - 15.58 WIB
820

Kupastuntas.co, Tanggamus - Anjloknya harga kopi jenis robusta mengakibatkan para petani di sentra produksi kopi di Kabupaten Tanggamus seperti di Kecamatan Ulubelu, Airnaningan dan Pulaupanggung, banyak mengeluh. Hal itu disebabkan harga kopi kini anjlok menjadi Rp17 ribu dari sebelumnya dikisaran Rp22 ribu perkilogram.

"Saat ini harga kopi anjlok dan tidak sebanding dengan kebutuhan hidup yang selalu naik. Saat ini harganya Rp17 ribu per kilo, untuk kopi kualitas bagus Rp19 ribu per kilonya," kata Juni, salah seorang petani kopi di Pekon Tanjung Baru, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Kamis (25/4/2019).

Menurut Juni, dengan rendahnya harga kopi memasuki masa panen ini membuat para petani kesulitan untuk membagi pendapatan hasil panen kopinya. Sebab, hasil panen kopi selain akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, biaya perawatan tanaman kopi dan pemberantasan hama dan gulma yang dapat mengganggu tanaman kopi. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka dapat dipastikan hasil panen tahun depan  tidak maksimal.

“Perawatan kopi itu tidak mudah. Jika mau mendapatkan panen banyak dan kualitas yang baik, tanaman kopi harus dipupuk. Kami harap harganya naik, sebab harga yang ditawarkan saat ini tidak sebanding dengan waktu dan tenaga yang telah kami korban,” katanya.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Jalan M. Noer, Satu Orang Meninggal

Hal senada juga disampaikan Hardi, salah seorang petani di Kecamatan Airnaningan. Ia mengeluhkan turunnya harga kopi di angka tertinggi Rp19 ribu per kilogram membuat mereka kelimpungan. Padahal untuk biaya perawatan selama satu tahun cukup besar, bahkan tak jarang banyak petani yang menunggak hutang karena harga hasil panen yang tidak sesuai.

"Dengan harga kopi saat ini jelas merugikan para petani, apalagi saat ini harga berbagai kebutuhan pokok dan pupuk, obat-obatan rata-rata mengalami kenaikan. Ini tidak seimbang dengan harga kopi saat ini," keluhnya.

Jika harga kopi bisa bertahan kisaran Rp22 ribu per kilogramnya, ujar Hardi masih lumayan.

"Kalau harganya Rp22 ribu per kilo, setidaknya masih seimbang dengan biaya yang di keluarkan selama perawatan," kata dia.

Wagino, seorang petani kopi di Kecamatan Pulaupanggung berharap agar harga kopi kembali stabil, yakni di kisaran harga Rp25 ribu per kilogram. Ia berharap peran pemerintah memperhatikan nasib petani kopi kedepannya.

"Karena harga yang terjadi saat ini jelas sangat merugikan petani kopi. Kami mohon pemerintah memperhatikan kehidupan kami, yaitu dengan menjamin harga kopi stabil di kisaran Rp25 ribu sekilonya," harapnya. (Sayuti)

Baca Juga: Sosok Teguh Korban Lakalantas di Jalan M Noer Dikenal Humble dan Taat Beragama

Editor :