• Jumat, 29 Maret 2024

10 Rumah Warga Tanggamus Rusak Akibat Gelombang Pasang Air Laut

Rabu, 27 Mei 2020 - 21.39 WIB
165

Gelombang pasang saat menghantam pemukiman nelayan Dusun Kapuran Kurahan Pasarmadang, Kecamatan Kota Agung, Tanggamus. Foto: Sayuti

Kupastuntas.co, Tanggamus - Gelombang pasang air laut kembali menghantam pesisir pantai Teluk Semaka, Kabupaten Tanggamus, Rabu (27/05/2020). Kali ini, selain merendam puluhan rumah warga di Kecamatan Kota Agung dan Pematangsawa, juga merusak 10 rumah warga.

Di Kecamatan Kota Agung, gelombang pasang setinggi 6 meter menghantam kawasan pesisir Kota Agung, Kabupaten Tanggamus pada hari keempat lebaran Idul Fitri 1441 H/2020 M, Rabu (27/05/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.

Akibatnya, sedikitnya 10 rumah warga di pemukiman nelayan Dusun Kapuran Kelurahan Pasarmadang, rusak, dan membuat pemilik rumah terpaksa mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Rumah warga yang rusak tersebut berada di RT 16 yang letaknya persis dibibir pantai. Yaitu rumah Darmadi, Kasni, Udin, Agus, Ade, Zunaidi. Kemudian rumah Usman, Yuyun, Sauri, dan Hermawati.

"Banjir rob ini selain karena gelombang pasang, di mana ombak besar di laut, juga disebabkan muntahan kali bego yang tidak bisa mengalir lancar ke laut karena mulut muara pasang laut," kata Herman, warga setempat.

Gelombang pasang kali ini juga merendam puluhan rumah warga dan tempat pemakaman umum (TPU) di Dusun Kapuran. 

"Saat ini air sudah surut, tapi air laut bercampur sampah masih menggenangi lingkungan. Sedih, mana suasana lebaran," kata Hermawati, salah seorang warga yang rumahnya terdampak.

Meski air sudah surut dan gelombang tidak "seganas" tadi siang, kata Mamat, tokoh masyarakat Kapuran, warga masih diliputi ketakutan. "Takut gelombang pasang terjadi lagi, terlebih kalau malam," kata dia.

Sementara di Kecamatan Pematangsawa, gelombang pasang yang mengakibatkan banjir rob sudah terjadi selama 4 hari, dari lebaran hari pertama, Minggu (24/05/2020) sampai lebaran hari keempat, Rabu (27/05/2020). 

Akibatnya, puluhan rumah warga di Pekon Karang Brak dan Tirom terendam air laut setinggi lutut orang dewasa.
Dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sejumlah warga memilih menyelamatkan diri dengan mengungsi ke rumah kerabat atau warga jauh dari pantai.

"Di Pekon Tirom, sedikitnya 25 rumah warga terendam Rob. Banjir rob ini akibat gelombang besar yang melanda pantai langsung ke kampung, karena di pantai tidak ada tanggul pemecah ombaknya," kata Hardi, warga Pekon Tirom. (*)
Editor :

Berita Lainnya

-->