• Senin, 17 Juni 2024

Butuh Investasi Hingga Rp 800 M, Proyek PSEL Bandar Lampung Akan Buka Lelang Tahun Depan

Rabu, 08 Desember 2021 - 15.45 WIB
278

Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah. Foto: Rohmah/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Proyek PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik) di Kota Bandar Lampung akan buka lelang di 2022.

Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah mengatakan bahwa proyek Waste to Energy ini adalah mengubah sampah menjadi energi dan masih pada studi kelayakan untuk mempelajari mana yang lebih cocok dan layak untuk Kota Bandar Lampung antara listrik atau briket. 

“Jadi kita sudah punya dokumen studi pendahuluan dan dokumen PDF namanya, Project Development Facility, dan itu mengarah pada briket, jadi kita tetap di briket,” kata  Khaidarmansyah ketika dimintai keterangan, Rabu (8/12/2021).

Sehingga, diperkirakan olehnya bahwa pada 2022, Pemerintah Kota Bandar Lampung sudah bisa memulai lelang untuk investor yang akan berkontribusi dalam proyek PSEL ini.

“Insya Allah kita di 2022 sudah bisa lelang investor yang mau manam modal di proyek ini, yang sudah datang itu dari Taiwan, Korea Selatan, China, dan Indonesia,” ungkapnya.

Kemudian Ia juga mengatakan bahwa saat ini pemkot sedang dalam proses untuk membuat KPBU atau Surat Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha.

“Lokasi kita juga masih sama di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bakung, kita kan punya 14 Hektar di Bakung dan kita cuma butuh 3 Hektar untuk bangun pabriknya,” imbuhnya.

Ia juga mengatakan bahwa untuk pembeli briket itu sendiri, Pemerintah Kota Bandar Lampung sudah memiliki komitmen dari PLTU Tarahan untuk briket tersebut.

Ia berharap para investor yang sudah bertemu dengan walikota tersebut juga berkomitmen dan serius dalam proyek lingkungan ini.

Ia mengungkapkan bahwa nilai investasi PSEL ini sekitar Rp 800 Milyar lebih, dan itu dibagi tiga yaitu pemerintah kota sebesar 0,7 persen, pemerintah pusat sekitar 26 persen, dan KPBU 70an persen.

“Jadi kita tetap didukung pemerintah pusat seperti KPBU SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) itu, kan kalau SPAM total Rp1,3 Trilyun, itu kita Rp 150 Milyar, pemerintah pusat Rp 300 Milyar, dan sisanya perusahaan swasta Rp 700 Milyar,” tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : 12 MILYAR DIANGGARKAN UNTUK SISTEM IPLT BANDAR LAMPUNG