• Senin, 17 Juni 2024

Sarasehan Nasional FRPKB di Unila Kupas Isu Intoleransi dan Radikalisme

Rabu, 08 Desember 2021 - 17.17 WIB
280

Ketua FRPKB, Karomani bersama Ketua Pelaksana Sarasehan Nasional FRPKB, Ageng Sadnowo, saat dimintai keterangan di ruang rapat senat Unila, Rabu (8/12/2021). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rangkaian kegiatan Sarasehan Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB), rencananya akan dilangsungkan di Universitas Lampung (Unila) pada 23-24 Desember 2021.

Bertepatan dengan Muktamar ke-34 NU, kegiatan Sarasehan tersebut akan mengupas isu tentang Intoleransi, Radikalisme, Terorisme, serta kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Ketua FRPKB, Karomani menyampaikan, sarasehan ini sudah lama direncanakan dari satu tahun lalu, tapi memang kebetulan berbarengan waktunya dengan Muktamar NU.

"Dalam pertemuan ini kita akan membahas isu tentang bagaimana upaya menangkal intoleransi dan radikalisme, terorisme serta kekerasan seksual," ujar Karomani, saat dimintai keterangan di ruang rapat senat Unila, Rabu (8/12/2021).

Ia menegaskan, pentingnya membahas isu ini untuk bagaimana para pemimpin yang ada di kampus universitas mempunyai kebijakan untuk menangani permasalahan itu.

"Kita tidak menutup mata terkait adanya intoleransi dan radikalisme, terorisme serta kekerasan seksual. Maka kita jangan sampai keadaannya baik-baik saja, maka ini yang akan kita carikan solusinya bersama-sama," lanjutnya.

Oleh karenanya, langkah penguatan karakter kebangsaan ini melalui pengamalan pancasila untuk penanganan dan penanggulangan sikap ekstrimisme dan terorisme.

"Maka sarasehan bertujuan untuk menghasilkan berbagai pemikiran yang solutif dan inovatif dari perguruan tinggi dalam membangun karakter bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Maju," jelas Karomani, yang juga Rektor Unila itu.

FRPKB sendiri beranggotakan 48 rektor perguruan tinggi di Indonesia. Akan tetapi direncanakan yang hadir nantinya akan ada 1.700 peserta.

"Tapi 200 peserta yang merupakan para rektor pengurus dan pimpinan perguruan tinggi akan hadir secara offline, sementara 1.500 peserta para dosen, para tenaga kependidikan dan mahasiswa secara online," ungkapnya.

Sementara Ketua Pelaksana Sarasehan Nasional FRPKB, Ageng Sadnowo menyampaikan, komitmen dari pada Universitas yang ada di Indonesia ini bahwa untuk mendukung program nawa cita Presiden RI yaitu revolusi mental.

Menurutnya, dari berkembangnya teknologi saat ini yang tidak ada batasannya, maka dengan negara yang berpegang pada ideologi pancasila, bagaimana pancasila ini bukan hanya di lindungi tapi juga mengenalkan ke dunia keluar. 

"Maka kita juga bagaimana untuk menghidupkan dan menguatkan kembali kehidupan berbangsa dan berbangsa dengan ideologi pancasila," ujarnya. (*)


Video KUPAS TV : PMI BANDAR LAMPUNG AKAN SEDIAKAN KANTONG DARAH MANDIRI