Harga Singkong Anjlok, Petani Sebut Pemkab Lampura Tak Peduli

Petani singkong Lampung Utara saat menggelar aksi di gedung DPRD beberapa waktu lalu. Foto: Dok/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Utara - Harga singkong anjlok berdampak pada para petani di Kabupaten Lampung Utara (Lampura). Petani menanggung kerugian, karena biaya tanam dan perawatan singkong yang tinggi.
Ketua Perwakilan Petani Singkong (PPS) Lampura, Rizki Apriansyah menyebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampura tak peduli dengan petani.
"Kami sangat kecewa dengan Pemkab Lampura, karena tidak pernah serius membantu petani singkong. Bahkan terakhir dalam aksi demonstrasi PPS pada (16/08) lalu, kami menyampaikan sejumlah tuntutan, namun satupun tidak terealisasi," kata Rizky saat dikonfirmasi, Minggu, (9/10/2022).
Ia mengatakan, dalam hearing bersama DPRD Lampura, Bupati maupun Wakil Bupati beserta dinas terkait belum menemui pihaknya dan juga para petani.
"Saat Wakil Bupati menemui massa aksi ketika itu telah menyatakan sikap bertindak cepat, mengawal permasalahan. Namun tidak ada hasil sampai saat ini," ujarnya.
Baca juga : Petani Lampura Menjerit: Biaya Operasional Tinggi, Harga Singkong Terjun Bebas
Rizki menyebutkan, beberapa perusahaan melakukan praktik atau permainan yang membuat petani menambah beban. Mulai dari timbangan, harga ditentukan secara sepihak, rafaksi/potongan singkong tak memiliki ketentuan dan berbagai pungli diperusahaan.
"Pada dasarnya, perusahaan memiliki data konkrit terkait indikator penurunan harga singkong. Maka, pimpinan perusahaan harus bisa menjelaskan. Bukan hanya mengutus perwakilan yang hanya bisanya melaporkan kepada pimpinan tanpa memberikan solusi," pungkas Rizky.
Ketua DPRD Kabupaten Lampura, Wansori mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan pihak Pemkab Lampura untuk membahas permasalahan singkong tersebut.
Sementara, Kepala Dinas (Kadis) Perdagangan Lampura, Hendri mengatakan, permasalahan tersebut diakibatkan belum adanya penetapan harga terendah oleh pemerintah pusat.
"Segera kami tindaklanjuti dengan DPRD, karena singkong merupakan komoditas utama petani di Lampura. Khususnya agar dapat dicarikan solusi dengan memanggil pihak perusahan singkong di Lampura " kata Hendri. (*)
Video KUPAS TV : Toko Pakaian di Pasar Kotabumi Lampura Kebakaran
Berita Lainnya
-
Proyek Irigasi Rp12 M di Lampung Utara Diduga Gunakan Material Bekas
Kamis, 11 September 2025 -
Gaji di Bawah UMP Hingga Limbah Cemari Sawah, PT Surya Intan Tapioka Lampura Dilaporkan ke Pemkab dan DPRD
Rabu, 10 September 2025 -
Korban KDRT di Lampura Dilaporkan Balik, Kuasa Hukum Tuding Ada Upaya Balikkan Fakta
Sabtu, 30 Agustus 2025 -
Pabrik Singkong di Lampung Utara Diduga Bayar Gaji Karyawan di Bawah UMP dan Tak Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan
Senin, 25 Agustus 2025