Kronologi Siswa SMK di Lamteng Tewas Saat Ekskul Silat, Polisi Amankan Pelatih
Foto: Istimewa.
Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) tewas secara tidak wajar setelah mengikuti ekskul silat di sekolahnya.
Atas kejadian itu, Polres Lampung Tengah mengamankan pelatih dan saat ini sedang melakukan autopsi kepada jenasah korban.
Kasat Reskrim Polres Lamteng, AKP Edi Qorinas, mewakili Kapolres Lamteng AKBP Dofie Fahlevi Sanjaya mengatakan, pada hari ini Kamis (8/6/2023) tim Polres dan Polda Lampung melakukan autopsi pada tubuh korban di Pesawaran, karena korban dimakamkan di kampungnya Kabupaten Pesawaran.
"Dasar kita melakukan autopsi karena orang tua korban melapor ke Polres Lampung Tengah terkait meninggalnya anaknya yang dinilai tidak wajar. Kita juga sudah melakukan pemeriksaan pada saksi-saksi di sekolahnya, mulai dari teman korban," kata Edi, saat dikonfirmasi, Kamis (8/6/2023) siang.
Edi juga mengungkapkan jika pihak kepolisian telah mengamankan satu orang berinisial A yang merupakan pelatih ekskul silat di sekolah tersebut. "Untuk hasil autopsi kita masih menunggu dari tim Dokter Polda Lampung," ujarnya.
Adapun kronologi peristiwa itu terjadi pada Senin (29/5/2023) sekitar pukul 01.30 WIB, Agus Saprani (38) warga Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran mendapat kabar bahwa anaknya M (16) tengah dirawat di salah satu rumah sakit wilayah Kalirejo, Lampung Tengah.
Ayah korban yang berada di Serang, Banten langsung berangkat ke Lampung bersama kerabatnya menuju rumah sakit tempat korban dirawat. Namun sesampainya di rumah sakit, nyawa anak korban sudah tak tertolong.
Saat Agus Saprani meminta kejelasan, dirinya mendapat kabar bahwa pihak sekolah dan rumah sakit menyimpulkan bahwa penyebab kematian M akibat infeksi pembuluh darah. Sontak penjelasan tersebut membuat Agus Saprani kaget dan tidak percaya.
Bagaimana tidak, penjelasan pihak sekolah dan rumah sakit jika dibanding dengan kondisi fisik anaknya bertolak belakang secara kasat mata. Bahkan, dari sejumlah luka yang ada pada tubuh M, ada dugaan akibat penganiayaan.
Sekujur tubuh anak korban dipenuhi luka lebam, mulai dari kepala, gigi berdarah, kedua lengan lebam, perut membiru, hingga kemaluan yang tidak henti mengeluarkan darah.
Lantas Agus Saprani menduga bahwa luka yang diterima anak korban seperti bekas penganiayaan. Karena tidak puas dengan penjelasan sekolah dan rumah sakit, Agus Saprani akhirnya melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Polres Lampung Tengah dengan Nomor Laporan : LP/B/167/V/SPKT/POLRES LAMPUNG TENGAH/POLDA LAMPUNG.
Toni, selaku paman korban mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Lampung Tengah yang saat ini melakukan penyelidikan terkait tewasnya anak korban. (*)
Video KUPAS TV : Angkutan Online Menjamur, Penghasilan Angkot Kian Merosot
Berita Lainnya
-
Pemkab Lampung Tengah Sinkronkan Program Pertanian Bersama PPL, Libatkan Kementerian Pertanian dan Sugar Group Companies Dorong Hilirisasi Tebu
Sabtu, 20 Desember 2025 -
7 Pos Pengamanan dan 1 Pos Pelayanan Disiagakan Hadapi Nataru di Lampung Tengah
Kamis, 18 Desember 2025 -
Plt Bupati Lamteng Sidak Layanan Publik di Trimurjo, Tekankan ASN Sigap dan Transparan
Rabu, 17 Desember 2025 -
Curi Kabel SUTET Senilai Rp 60 juta, Residivis Terbanggi Besar Kembali Masuk Bui
Selasa, 16 Desember 2025









