• Rabu, 09 Juli 2025

Cadangan Beras Bulog Lampung Sisa 25.500 Ton, Diklaim Bisa Memenuhi Kebutuhan Hingga Desember 2023

Rabu, 12 Juli 2023 - 08.13 WIB
226

Cadangan Beras Bulog Lampung Sisa 25.500 Ton, Sisa cadangan beras itu tersimpan di 13 komplek gudang milik Perum Bulog Lampung. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Lampung saat ini memiliki sisa cadangan beras sebanyak 25.500 ton. Cadangan itu diklaim masih bisa memenuhi kebutuhan hingga bulan Desember 2023.

Sisa cadangan beras 25.500 ton itu kini tersimpan di 13 komplek gudang milik Perum Bulog Lampung.

"Stok beras itu tersimpan di 13 gudang Bulog. Masing-masing kabupaten/kota menitipkan 100 ton ke gudang tersebut. Adapun stok 25.500 ton beras ini bisa untuk mencukupi kebutuhan hingga akhir Desember 2023," kata Kepala Perum Bulog Lampung, Etik Yulianti, saat memeriksa stok beras di Gudang Bulog di Jalan Soekarno Hatta Bandar Lampung, Selasa (11/7).

Etik mengatakan, untuk beras yang dikeluarkan dari gudang Bulog setiap harinya disesuaikan dengan kebutuhan. “Seperti kemarin ada program bantuan pangan beras yang keluar bisa mencapai 8.300 ton per bulannya,” katanya.

Ia mengungkapkan, jika nanti ada program itu lagi selama 3 bulan kedepan yakni Agustus, September dan Oktober, maka pihaknya siap mengeluarkan lagi beras sekitar 24.000 ton.

Etik menerangkan, sejak Januari-Juli 2023, Bulog Lampung telah mendistribusikan sebanyak 15.500 ton beras di pasaran. Pendistribusian beras tersebut dalam rangka mendukung program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menjaga stabilitas harga pangan terutama beras di pasaran.

Ia menjelaskan, Bulog Lampung ditargetkan dalam satu tahun bisa mendistribusikan sebanyak 36.000 ton beras melalui program program SPHP.

"Artinya sudah tercapai sekitar 45 persen dari yang ditargetkan. Dan memang harga jual beras di pasaran dibandingkan dengan harga beras program SPHP sangat jauh. Karena harga beras di pasaran saat ini paling murah dijual Rp10.500 hingga Rp11.000 per kilogram. Sementara harga beras medium dari pemerintah baik di mitra kami dan Indomaret dijual dengan harga Rp9.400 per kilogram,” paparnya.

Menurutnya, harga tersebut sudah cukup terjangkau bagi masyarakat jika dibandingkan dengan harga di pasar dengan kualitas yang sama.

"Bulog sendiri dalam proses pendistribusian beras SPHP telah menjalin kerjasama dengan 577 mitra yang tersebar di Provinsi Lampung," ungkap Etik.

Sementara itu, Pemprov Lampung baru akan menggelar operasi pasar jika harga bahan pokok naik 15 persen di atas harga eceran tertinggi (HET).

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi mengungkapkan, untuk harga beras saat ini masih stabil meski berada di atas HET. Pihaknya terus mengupayakan agar harga kebutuhan pokok khususnya beras bisa turun.

“Sementara untuk masyarakat tidak mampu, program SPHP masih akan digulirkan melalui Bulog,” kata Kusnardi.

Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung mencatat, produksi padi di Lampung pada tahun 2022 mencapai 2.656.875 ton.

Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 6,9 persen jika dibandingkan dengan jumlah produksi pada tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2021 yang lalu jumlah produksi padi di Lampung mencapai 2.485.453 ton.

Untuk luas lahan tanam pada tahun 2022 mencapai 616.474 hektar mengalami penurunan 6,93 persen dimana pada tahun 2021 seluas 662.391 hektar. Sedangkan untuk luas panen pada tahun 2022 yakni 515.938 hektar meningkat 5,39 persen dibandingkan tahun 2021 seluas 489.573 hektar.

"Pada tahun 2022 secara total ketersediaan beras di Lampung sebanyak 2.195.123 ton, sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga 764.366 ton, kemudian kebutuhan luar rumah tangga 87.543 ton,” katanya baru-baru ini.

Kusnardi mengungkapkan jika Provinsi Lampung sampai saat ini masih membantu kebutuhan beras di luar Provinsi Lampung seperti Jakarta, Banten, Kalimantan, Sulawesi hingga Bangka Belitung.

"Pengiriman beras masih terus kita lakukan dan ini hampir di semua provinsi. Namun yang jelas hampir seluruh Sumatera kita kirim kecuali Aceh. Kemudian yang masih kita kirim itu seperti ke Jakarta, Banten, Kalimantan, Sulawesi," kata Kusnardi.

Ia menjelaskan, jika saat ini pencetakan sawah baru memang mulai mengalami penurunan. Hal tersebut lantaran banyak lahan sawah yang dijadikan sebagai pemukiman warga.

"Cetak sawah baru sebenarnya bisa dan ini sedang kita upayakan di Kabupaten Lampung Timur karena disana sudah ada bendungan Marga Tiga dan irigasi baru jadi bisa lebih banyak lagi saluran irigasi nya," ujarnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Rabu 12 Juli 2023 dengan judul “Cadangan Beras Bulog Lampung Sisa 25.500 Ton