3.000 Sapi di Lamsel Terjangkit LSD, 160 Ekor Mati, Pemprov Punya Data Berbeda

Sapi yang terkena LSD. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hingga kini,
Disnakeswan Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mencatat sebanyak 3.000 ekor
sapi di Lamsel terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), 160 ekor
diantaranya dilaporkan mati.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
(Disnakeswan) Kabupaten Lamsel, Rini Ariasih mengatakan, sebanyak 3.000 sapi di
Lamsel terjangkit penyakit LSD sesuai data laporan dari awal mulai masuknya
penyakit LSD.
"Dari sekitar 3000 ternak sapi yang
terpapar sejak adanya LSD, yang terlaporkan sudah sembuh dan dalam masa
penyembuhan atau pemulihan sekitar lebih 2.000 ekor,” kata Rini, Rabu (12/7).
Rini mengungkapkan, dari 3.000 sapi terkena
penyakit LSD itu, ada 160 ekor yang dilaporkan mati. Rinciannya, 85 ekor sapi
dipotong paksa atau jual murah, 70 ekor pedet atau anak sapi mati, dan sisanya
5 ekor sapi dewasa.
Rini menghimbau kepada peternak agar proaktif
jika ternaknya ditengarai bergejala LSD berupa diawali dengan demam, lalu
muncul benjolan-benjolan di kulitnya untuk segera melaporkan ke petugas
Puskeswan terdekat.
"Jangan menunggu terlalu lama sampai
ternaknya tidak mau makan atau benjolannya sudah terlanjur muncul merata di
seluruh tubuh. Karena akan memperlama masa penyembuhannya," kata Rini.
Sementara itu, Disnakeswan Provinsi Lampung
mencatat, hingga 12 Juli 2023, kasus hewan ternak terinfeksi penyakit LSD di
Lampung sebanyak 1.303 kasus, dan 972 diantaranya sudah dinyatakan sembuh.
Kepala Disnakeswan Provinsi Lampung, Lili
Mawarti melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner,
Anwar Bahri mengatakan, jumlah kasus tersebut tersebar di 11 kabupaten/kota
se-Lampung.
Rinciannya, Lampung Utara 203 kasus, 2 mati, 8
dipotong bersyarat, 164 sembuh dan masih dalam pengobatan 29 kasus. Lampung
Selatan 131 kasus, 1 mati, 37 sembuh dan 93 ekor dalam proses penyembuhan.
Tulang Bawang 4 kasus, 1 potong bersyarat dan tiga dinyatakan sembuh. Mesuji 9
kasus dan semua masih dalam penyembuhan.
Lalu, Tulang Bawang Barat 11 kasus dan sudah
dinyatakan sembuh, dan Lampung Timur 355 kasus semua sudah dinyatakan sembuh.
Way Kanan 42 kasus dinyatakan sembuh, Metro 403 kasus, 229 dinyatakan sembuh
dan 174 dalam masa pengobatan. Lampung Barat 108 kasus. 98 sembuh, 10 lainnya
dalam penyembuhan.
"Lampung Tengah 33 kasus dinyatakan
sembuh, dan terakhir Pesawaran 4 kasus dalam proses penyembuhan. Jadi total
1.303 kasus, sembuh 972, proses penyembuhan 319 ekor, potong bersyarat 9 ekor
dan mati 3 ekor," kata Anwar, Rabu (12/7).
Ditanya adanya perbedaan data kasus sapi
terjangkit LSD yang dirilis Disnakeswan Lamsel, Anwar menjelaskan data yang
dirilis Disnakeswan Provinsi Lampung merujuk laporan yang disampaikan pada
sistem informasi kesehatan hewan nasional.
“Sedangkan kasus LSD yang terjadi di Lamsel
saat ini masih didalami, dan beberapa hari terakhir tim dari Lamsel, Provinsi dan
Balai veteriner telah turun ke lapangan untuk pengambilan sampel, penelusuran
kasus dan pengobatan,” jelasnya.
Ia menerangkan, pendistribusian vaksin saat ini masih terus
berjalan. Hingga saat ini sudah sebanyak 84.880 dosis vaksin yang telah
didistribusikan ke sejumlah daerah di Lampung. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis 13 Juli 2023 dengan judul “Data Terbaru, 3.000 Sapi di Lamsel Terjangkit LSD, 160 Ekor Mati”
Video KUPAS TV : Pantai Terkotor Nomor 2 Di Indonesia Ada Di Bandar Lampung
Berita Lainnya
-
Pelindo Regional 2 Panjang Bersama Bank Syariah Indonesia Gelar Seremoni Ekspor Perdana Green Bean Coffee ke Oman
Selasa, 08 Juli 2025 -
Pemkot Buka SMA Siger Bandar Lampung, Sekolah Gratis untuk Warga Tidak Mampu
Selasa, 08 Juli 2025 -
Dokter Ahli Forensik Ungkap Jenis Luka Tembakan yang Tewaskan Tiga Polisi di Way Kanan
Selasa, 08 Juli 2025 -
Pembangunan GOR Siger Tahap ll Dianggarkan Rp 5 Miliar, Target Rampung Akhir Tahun 2025
Selasa, 08 Juli 2025