Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung mencatat, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) kota setempat saat ini mencapai 66,52 persen atau Rp532 miliar dari target Rp800 miliar sama seperti tahun lalu.

"Hingga Oktober ini realisasi PAD nya alhamdulillah sudah mencapai Rp532 miliar atau 66,52 persen," ujar Plt. Kepala BPPRD Bandar Lampung, Dedeh E Fauzie, Minggu (22/10/2023).

Ia menyampaikan, PAD tersebut dipungut dari pajak, retribusi, hasil kekayaan dan lain-lain yang sah.

"Seperti pajak reklame, air bawah tanah, parkir, PBB dan lainnya," ungkapnya.

Sementara, di tahun lalu dalam setahun realisasi PAD mencapai Rp645 miliar atau sebesar 69,07 persen dari yang ditargetkan.

Untuk itu, Dedeh E Fauzie pun optimis bahwa di akhir tahun nanti akan mencapai apa yang sudah ditargetkan.

"Kita optimis. Karena kan ini Oktober, masih ada dua bulan lebih lagi untuk mencapai target," kata dia.

Sementara, Ketua Komisi II DPRD Abdul Salim menyampaikan, PAD Bandar Lampung sudah beberapa tahun tidak mencapai target.

"Jadi bagaimana kita mau optimis di akhir tahun nanti bisa tercapai. Sementara di APBD Perubahan kita kemaren target naik lagi," kata dia.

Kecuali katanya, BPPRD selaku koordinator bisa mengoptimalkan seluruh pajak dan retribusi.

"Yaitu BPPRD harus kerjasama dengan OPD lain, dan meningkatkan kinerjanya sehingga bisa optimal," pintanya.

Ia pun meminta agar pada BPPRD lebih kerja keras lagi, kemudian jika teguran 3 kali wajib pajak itu tidak mengindahkan maka harus diberikan sanksi.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Unila, Asrian Hendi Cahyadi mengatakan, pada umumnya PAD tercapai itu diakhir tahun nanti. Karena jelasnya, diketahui hal itu imbas dari pandemi covid-19 kemarin, sehingga kegiatan ekonomi sempat menurun.

"Tapi sekarang kondisinya secara bertahap mulai membaik kembali. Sehingga tantangannya adalah mengoptimalkan penarikan atau pemungutan," kata dia. (*)