• Kamis, 18 September 2025

Gubernur Lampung Resmi Sandang Gelar Doktor Honoris Causa di Unila

Kamis, 26 Oktober 2023 - 13.08 WIB
1.2k

Unila saat memberikan gelar doktor honoris causa kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di GSG kampus, Kamis (26/10/2023). Foto: Yudha/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) memberikan gelar doktor honoris causa (HC) kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, karena dianggap mampu memberikan manfaat kepada masyarakat melalui program kartu petani berjaya (KPB).

Rektor Lusmeilia Afriani mengungkapkan, saat ini Unila telah mendapatkan akreditasi unggul, salah satunya karena para alumninya yang melakukan inovasi, dan hal ini diharapkan terus meningkat inovasi yang dilahirkan oleh alumni.

"Unila baru pertama kalinya memberikan doktor HC karena inovasinya kepada Lampung melalui KPB yang sekarang sudah bertransformasi digital menjadi e-KPB. Ini bentuk bahwa Universitas Lampung menghasilkan alumni yang berinovasi, apalagi Unila sekarang punya akreditasi unggul itu salah satunya karena peranan alumninya," kata Rektor perempuan pertama Unila itu, saat diwawancarai pasca sidang promosi doktor HC di GSG kampus, Kamis (26/10/2023).

Dalam pemaparan Arinal di sidang promosi doktor HC, ia menjelaskan bahwa dari program KPB memerlukan kolaborasi seluruh elemen baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.

"Apa yang saya peroleh hari ini tidak lain merupakan salah satu bukti kerja tim dan kolaborasi kita semua yang perlu kita teruskan pada masa yang akan datang Universitas Lampung sebagai institusi yang telah mendidik saya sejak kuliah sampai sarjana juga layak mendapatkan penghargaan yang tinggi dari pemerintah maupun masyarakat," katanya.

Baca juga : Pertama Kalinya, Unila Beri Gelar Doktor HC Kepada Gubernur Lampung

"Saya berjanji untuk terus berkontribusi positif berbagai pengetahuan dan pengalaman untuk memajukan daerah Lampung khususnya Indonesia," terangnya.

Arinal menjelaskan beberapa hal hasil dari program KPB, sebagai berikut:

  1. Transaksi penebusan pupuk bersubsidi melalui e-KPB tahun 202 1 hingga 2023 mencapai Rp56,04 miliar.
  2. Penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) di Provinsi Lampung mengalami peningkatan sebesar Rp3,48 triliun (46,9 persen), dari sebelumnya Rp7,42 triliun pada tahun 2021 menjadi Rpl0,9 triliun pada tahun 2022, Program KPB memberikan kontribusi sebesar Rpl triliun(28,7 persen).
  3. Peningkatan produktivitas padi sebesar 5,2 kw/ha (11,249 persen) peningkatan luas panen padi seluas 54.153 ha (11,67 persen) produksi jagung meningkat 766.729 ton (32.29 persen) dan umbi basah ubi kayu meningkat 1.790.044 ton (36,32 persen).
  4. Program revitalisasi lada, yaitu intensifikasi tanaman lada seluas 400 hektar rehabilitasi lada seluas 525 hektare uji coba lada sambung tahan phytophthora seluas 350 hektar sekolah lapang budidaya lada sambung seluas 450 hektar.
  5. Kegiatan bantuan restocking penebaran ikan pada tahun 2022 dilakukan di 8 kabupaten/kota dengan jenis ikan ikonik, antara lain sebanyak 250.000 ekor benih Jelabat 262.500 ekor benih Patin 250.000 ekor benih Nila 375.000 ekor benih Baung dan 1.500 ekor benih ikan Belida.
  6. Asuransi ketenagakerjaan untuk petani lanjut usia sebanyak 1.179 petani.
  7. Asuransi ketenagakerjaan untuk perkebunan sebanyak 1.000 petani.
  8. Asuransi ketenagakerjaan untuk petani hutan sebanyak 1.000 petani.
  9. Asuransi ketenagakerjaan untuk nelayan sebanyak 1.150 petani.
  10. Asuransi Nelayan Berjaya sebanyak 4.750 nelayan.
  11. Asuransi usaha tani untuk komoditas padi mencapai 26.000 hektar.
  12. Asuransi usaha ternak sapi AUTS sebanyak 2.500 ekor.
  13. Beasiswa anak petani tidak mampu sebanyak 217 mahasiswa pertanian. (*)