• Kamis, 18 September 2025

Produksi Kedelai di Lampung Terus Menurun, Begini Saran Pengamat

Minggu, 29 Oktober 2023 - 19.55 WIB
140

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Produksi kedelai yang ada di Provinsi Lampung tiap tahunnya terus mengalami penurunan. Selain produksi, luas panen juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, total luas panen kedelai pada tahun 2015 seluas 8.407,00 hektare, tahun 2016 seluas 8.183,00 hektar dan tahun 2017 seluas 5.944,00 hektar.

Sementara itu untuk produksi pada tahun 2015 sebanyak 9.814,00 ton, tahun 2016 sebanyak 9.960,00 ton dan pada tahun 2017 kembali mengalami penurunan menjadi 8.027,00 ton.

Selanjutnya untuk produktivitas pada tahun 2015 sebanyak 11,67 kuintal per hektar, tahun 2016 sebanyak 12,17 kuintal per hektar dan tahun 2017 menjadi 13,50 kuintal per hektar.

Saat dimintai keterangan Pengamat Pertanian dari Universitas Lampung (Unila), Teguh Endaryanto mengatakan, produksi kedelai dalam negeri saat ini masih sangat terbatas. 

"Untuk kedelai memang secara produksi masih sangat terbatas. Dimana yang dikonsumsi masih lebih banyak dibandingkan dengan yang tersedia," katanya saat dimintai keterangan, Minggu (29/10/2023).

Ia mengatakan jika untuk memenuhi permintaan masyarakat maka pemerintah mendatangkan atau mengimpor kedelai dari berbagai negara yang ada di dunia.

"Untuk kebutuhan pembuatan tempe dan tahu itu saja rata-rata impor. Karena memang kedelai kita dari aspek ketersediaan masih kurang jadi yang diminta masih lebih banyak jika dibandingkan dengan yang tersedia. Sehingga ini yang menyebabkan terjadinya impor," paparnya.

Teguh mengatakan jika pemerintah harus melakukan terobosan guna menggenjot produktivitas kedelai lokal sehingga ketergantungan akan impor kedelai dapat dihentikan.

"Produksi kedelai yang masih bisa terus digenjot agar lebih baik. Ini tantangan bagi pemerintah agar ada pembinaan terhadap petani serta kelembagaan petani," paparnya.

Menurutnya untuk meningkatkan produktivitas kedelai pemerintah bisa melakukan perbaikan terhadap cara budidaya serta memiliki varietas bibit yang unggul.

"Pemerintah bisa memperkuat varietas unggul yang tahan terhadap hama. Termasuk memperbaiki cara budidaya komoditas serta mengembangkan varietas yang sesuai dengan keadaan tanah yang ada di Indonesia," katanya.

Wakil Ketua Komisi Il DPRD Provinsi Lampung, I Made Bagiasa, meminta kepada Pemprov Lampung untuk kembali membangkitkan semangat para petani dalam menanam kedelai.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh Pemprov Lampung ialah dengan menjaga stabilitas harga serta kualitas kedelai yang dihasilkan sehingga permintaan masyarakat dalam mengkonsumsi kedelai lokal kembali meningkat.

"Apalagi sekarang impor kedelai semakin dibatasi, maka ini harus dijadikan sebagai momentum oleh petani dan Pemprov Lampung sendiri untuk kembali meningkatkan produksi kedelai," terangnya.

Sementara itu data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton dengan nilai US$1,63 miliar pada 2022. 

Jumlah tersebut turun 6,63 persen jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 2,49 juta ton dengan nilai US$1,48 miliar.

Indonesia mengimpor kedelai dari 25 negara pada 2022. Indonesia paling banyak mengimpor kedelai dari Amerika Serikat yang mencapai 1,93 juta ton dengan nilai US$1,37 miliar.

Indonesia juga banyak mengimpor kedelai dari Kanada, yakni 287.991,84 ton. Lalu, impor kedelai Indonesia yang berasal dari Argentina mencapai 60.823,00 ton.

Impor kedelai dari Brasil tercatat sebanyak 41.734,96 ton. Sedangkan, impor komoditas tersebut dari Malaysia sebanyak 5.208,32 ton. (*)