• Kamis, 18 September 2025

Upaya Penurunan Stunting, Pemprov Lampung Akan Beri Bantuan Sembako Senilai 500 Ribu

Kamis, 02 November 2023 - 16.00 WIB
189

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Sosial mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,062 miliar untuk memberikan bantuan sembako kepada ibu hamil serta ibu yang memiliki anak balita.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi mengatakan, anggaran sebesar Rp1,062 miliar tersebut merupakan dana insentif fiskal yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Dana insentif fiskal untuk penanggulangan stunting alhamdulillah Dinsos dapat alokasi Rp1,062 miliar. Ini akan disalurkan dalam bentuk bansos sembako. Sasaran utama yang memenuhi kriteria penurunan stunting yaitu ibu hamil dan ibu yang memiliki balita," katanya saat dimintai keterangan dilingkungan kantor Gubernur Lampung, Kamis (2/11/2023).

Aswarodi mengatakan jika dalam satu paket sembako yang akan diberikan kepada masyarakat nilainya mencapai Rp500 ribu. Namun pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk isi sembako didalam paket tersebut.

"Kita mencoba untuk memformulasikan kandungan paket sembako nya karena besaran bansos nya itu Rp500 ribu per sasaran. Untuk kandungan sembako yang ada didalam paket kita sedang minta masukan dari Dinas Kesehatan," paparnya.

Menurutnya karena bansos sembako tersebut diberikan sebagai upaya dalam menekan angka stunting maka komponen sembako yang diberikan harus memiliki nilai protein yang tinggi.

"Jenis sembako nya harus memenuhi komponen protein tinggi karena untuk mencegah stunting. Misal kemarin itu ada susu dan telur, tapi kita tetap pertimbangkan karena bentuknya paket sembako yang dikemas. Kalau telur mentah khwatir pecah kalau telur rebus khwatir nya busuk. Maka ini sedang kita diskusikan," paparnya.

"Tapi harapan nya kita tetap kolaborasi dengan saran dari Dinas Kesehatan sehingga kandungan yang ada didalam sembako tersebut benar-benar representatif untuk pencegahan stunting," sambungnya.

Sementara itu untuk sasaran penerima sendiri ada beberapa sumber data yang akan dijadikan acuan. Mulai dari masyarakat miskin yang masuk kedalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE).

"Tapi dari Dinas Kesehatan mengusulkan data yang memang benar-benar data masyarakat yang berpotensi rawan stunting di masing-masing kabupaten/kota. Dan pak sekda mengarahkan kita menggunakan data Dinas Kesehatan karena dia lebih tepat sasaran," kata dia.

Menurutnya untuk jumlah paket sembako yang akan diberikan sendiri mencapai 1.800 paket lebih. Namun jumlah tersebut juga belum bisa mengcover semua balita yang mengalami stunting.

"Target sasaran itu sekitar 1.800 san paket lebih, ini juga belum bisa mengcover semua karena sebaran stunting di 15 kabupaten/kota jumlahnya banyak. Di 1 kabupaten saja sebarannya luar biasa dan ini penyaluran nya nanti akan terpusat," kata dia.

Aswarodi menjelaskan jika ada beberapa daerah yang menjadi fokus penerima bantuan sembako tersebut. Diantaranya ialah Kabupaten Lampung Timur, Tulangbawang Barat dan Pesawaran.

"Insentif fiskal ini tidak diterima oleh semua kabupaten/kota, yang tidak menerima insentif fiskal untuk keperluan penanggulangan stunting yaitu Kabupaten Lampung Timur, Tulangbawang Barat dan Pesawaran. Sedangkan daerah lain dapat," sambungnya.

Sehingga daerah yang tidak menerima dana insentif fiskal menjadi sasaran utama Pemprov Lampung. Untuk penyaluran sembako tersebut ditargetkan pada akhir November.

"Jadi prioritas dan sasaran kita untuk daerah yang tidak dapat dana insentif fiskal. Kalau yang dapat mereka bisa mengalokasikan sendiri. Kita targetkan akhir bulan November ini sudah disalurkan," katanya.

Sementara itu berdasarkan penelusuran Iaman aksi.bangda.kemendagri.go.id milil Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah balita di Provinsi Lampung tahun 2023 sebanyak 530.564 anak.

Sedangkan balita yang mengalami stunting totalnya sebanyak 20.878 anak. Balita mengalami stunting ini dibagi dalam dua kategori yakni stunting pendek sebanyak 15.816 balita dan stunting sangat pendek ada 5.062 balita.

Balita mengalami stunting tersebut tersebar di 15 kabupaten/kota se- Provinsi Lampung. Balita terbanyak mengalami stunting berada di Kabupaten Mesuji total ada 1.448 orang, dan paling sedikit ada di Kabupaten Pesisir Barat dengan 42 balita stunting.

Jumlah balita stunting di Provinsi Lampung tahun 2023 mengalami penurunan sebanyak 2.672 anak dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2022 balita mengalami stunting di Lampung total sebanyak 23.550 anak, rinciannya balita stunting pendek ada 18.609 anak dan balita stunting sangat pendek ada 4.941 anak. (*)