• Kamis, 18 September 2025

Pemprov Lampung Klaim El Nino Tak Berdampak Signifikan Terhadap Penurunan Produktivitas Pertanian

Jumat, 03 November 2023 - 13.47 WIB
63

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura, Bani Ispriyanto, Jum'at (3/11/2023). Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyebutkan jika fenomena El Nino tidak terlalu berdampak signifikan terhadap penurunan produktivitas pertanian yang ada di daerah setempat.

"Mungkin ada penurunan ya tapi tidak terlalu signifikan, kita lihat saja produksi padi kita angka sementara nya malah meningkat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura, Bani Ispriyanto, Jum'at (3/11/2023).

Ia mengatakan jika tidak terlalu signifikan nya penurunan produksi pertanian tersebut lantaran sistem pengairan yang ada di Provinsi Lampung masih terus berjalan dengan baik.

"Sistem pengairan kita masih jalan dan irigasi masih jalan. Dari Balai Besar Mesuji - Sekampung juga masih bisa jalan irigasi nya sehingga petani masih dapat air untuk tanam," paparnya.

Selain itu ia juga mengatakan jika Pemprov Lampung telah membagikan bantuan alat pompa air sebanyak 230 unit kepada para petani yang mengalami kekeringan.

"Ada bantuan pompa air juga sebanyak 230 unit yang dialokasikan ke petani dibeberapa daerah yang mengalami kekeringan. Ada yang kekeringan tapi tidak signifikan," imbuhnya.

Selain itu ia juga mengatakan jika saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga para petani sudah bisa kembali melakukan tanam.

"Semoga sampai akhir tahun nanti produksi nya masih naik terus. Apalagi sekarang sudah mulai hujan sehingga para petani sudah mulai melakukan tanam," kata dia.

Sementara itu untuk kenaikan harga beberapa komoditas seperti cabai merah, menurut Bani hal tersebut tergantung dengan daerah asal dari komoditas tersebut didatangkan.

"Kenaikan cabai itu tergantung dia dari mana ngambil nya. Kalau dari Lampung Barat dibawa ke Bandar Lampung tentu ada ongkos transportasi nya. Kalau lebih jauh tentu harganya lebih tinggi," katanya.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat bahwa angka sementara pada tahun 2023 luas panen padi diperkirakan sebesar 532,77 ribu hektar dengan produksi padi sekitar 2,73 juta ton gabah kering giling (GKG).

Jumlah tersebut jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2023 diperkirakan sebesar 1,57 juta ton.

Sementara itu untuk luas panen padi pada 2023 diperkirakan sekitar 532,77 ribu hektare, mengalami kenaikan sebanyak 14,52 ribu hektare atau 2,80 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 518,26 ribu hektare.

Produksi padi pada tahun 2023 diperkirakan sebesar 2,73 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 40,62 ribu ton GKG atau 1,51 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 2,69 juta ton GKG.

Selanjutnya untuk produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 1,57 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 23,35 ribu ton atau 1,51 persen dibandingkan produksi beras di  2022 yang sebesar 1,55 juta ton. (*)