Terjunkan Tim ke Pantai Umbul Asam, DLH Klaim Tak Temukan Limbah Minyak Mentah

Tim DLH saat mengecek ke pantai Umbul Asam, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung telah menurunkan tim meninjau cemaran
limbah berwarna kuning kemerahan mirip minyak mentah di Pantai Umbul Asam,
Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung.
Saat dimintai keterangan, Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan, jika tim tidak
menemukan adanya limbah tersebut.
"Laporan dari tim yang turun kelapangan
kondisi air jernih tidak berbau. Yang banyak ditemukan di lokasi hanya sampah-sampah,"
kata dia saat dimintai keterangan, Senin (13/11/2023).
Ia juga menjelaskan jika tim sudah menanyakan
kepada pihak kelurahan dan penduduk sekitar. Namun masyarakat mengaku air di
pesisir tersebut baik-baik saja.
"Menanyakan ke pihak kelurahan dan
penduduk, info dari mereka baik-baik saja airnya," paparnya.
"Lurah Keteguhan satu minggu yang lalu
sudah turun ke lokasi kampung nelayan pantai Umbul Asam tapi kondisi baik-baik
saja," sambungnya.
Pada kesempatan tersebut Emil juga menyebutkan
jika tim yang turun kelapangan sudah sampai ke muara dan tidak tidak ditemukan
limbah yang mencemari pesisir pantai.
"Tim sudah sampai muaranya. Alhamdulillah
sementara ini aman," kata dia.
Sebelumnya, ditemukan limbah berwarna kuning
kemerahan mirip minyak mentah atau crude palm oil (CPO) mencemari Pantai Umbul
Asam, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung.
Pantauan Kupastuntas.co di lokasi, terlihat
jelas cairan limbah warna kuning kemerahan terombang-ambing terbawa arus ombak
di pantai Umbul Asam, pada Jumat (10/11/2023). Belum diketahui dari mana asal
limbah.
Darmin, warga setempat mengatakan, limbah
mirip minyak mentah ini sudah ada sejak dua hari terakhir. Keberadaan limbah
sangat mengganggu karena berada di pinggir pantai.
"Belum tahu limbah minyak apa, tapi ada
baunya. Banyak limbah minyaknya, hampir semua pinggir pantai ini kena
semua," kata Darmin saat ditemui di lokasi, Jumat (10/11/2023).
Ia mengungkapkan, keberadaan limbah mengakibatkan
nelayan semakin sulit mencari ikan serta kerang di laut. "Banyak ikan
mati, ada bau juga. Kami jadi susah cari ikan di laut dan kerang di pinggir
pantai karena baunya itu," ucapnya.
Darmin sempat mengambil sampel air laut yang
terkena limbah lalu dimasukkan ke dalam botol air mineral kemasan sebagai
barang bukti. Air sampel limbah itu terlihat jelas berwarna kuning kemerahan
dan berbau minyak. (*)
Berita Lainnya
-
Profil Direksi BUMD Wahana Raharja dan LJU, Perpaduan Perbankan, Teknologi, dan Wirausaha
Kamis, 18 September 2025 -
Stok Menumpuk, Pemprov Lampung Desak Pemerintah Atur HET Tepung Tapioka
Kamis, 18 September 2025 -
Dengarkan Suara Pengguna Jasa, Pelindo Regional 2 Panjang Gelar Survey Kepuasan Pelanggan
Kamis, 18 September 2025 -
Fakultas Adab UIN RIL Siap Usulkan Prodi Baru
Kamis, 18 September 2025