Tingkatkan Kompetensi Lulusan, Unila Gelar FGD Reorganisasi LSP P1

Focus Group Discussion (FGD) tentang Reorganisasi LSP P1 Unila di aula pertemuan Hotel Radisson, Senin (13/11/2023). Foto: Istimewa.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Lampung (Unila) menggelar focus group discussion (FGD) tentang Reorganisasi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP P1) Unila dalam Rangka Peningkatan Kompetensi bagi Lulusan.
FGD yang berlangsung di aula pertemuan Hotel Radisson, Senin (13/11/2023) ini bertujuan mentransformasi dan meningkatkan kualitas lulusan Unila sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Kegiatan dihadiri sejumlah dekan, ketua dan sekretaris LP3M, dan unit kerja Unila, serta para asesor kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unila.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., mewakili Rektor dalam sambutannya menekankan pentingnya standarisasi kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam rangka link and match antara dunia pendidikan dan dunia usaha.
Ia juga mengajak semua pihak untuk bertransformasi dalam penyiapan kompetensi bagi lulusan. Melalui LP3M, Unila harus mengambil inisiatif untuk menyiapkan langkah-langkah strategis ke depan agar dapat melaksanakan penyiapan SDM yang kompeten sesuai bidangnya.
"Tak hanya reorganisasi, tetapi transformasi semua pihak perlu dilakukan,” ujar Dr. Ayi.
Sementara Ketua LP3M Unila, Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si., menjelaskan, LSP P1 Unila sudah beroperasi sejak tahun 2016 yang dibentuk berdasarkan Keputusan Rektor Unila Nomor 974/UN26/KL/2016.
LSP P1 Unila telah memiliki lisensi dengan nomor BNSP-LSP-1477-ID yang berlaku hingga 25 April 2024. Saat ini, LSP P1 Unila memiliki dua skema kompetensi aktif, namun hanya satu skema yang melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Kerja, yaitu Skema Juru Las I SMAW, yang telah dilaksanakan dari tahun 2020 hingga 2022.
FGD tersebut menghadirkan narasumber Dr. Mohammad Asyhadi, S.E., M.Pd., dan Ir. Denny Sudrajad, M.P., dari LSP Polinela untuk berbagi pengalaman dan memberikan masukan agar LSP Unila lebih berdaya saing.
Untuk diketahui, Focus Group Discussion adalah sebuah metode pengumpulan data kualitatif yang melibatkan sekelompok orang dengan pengalaman atau perspektif yang sama terhadap topik tertentu, untuk berdiskusi dan berbagi pandangan mereka.
Kegiatan FGD biasanya dipimpin oleh seorang moderator, yang bertugas mengarahkan diskusi dan memastikan topik yang dibahas sesuai dengan tujuan penelitian, serta peserta yang biasanya terdiri dari 6 hingga 12 orang, dengan pengalaman atau perspektif yang beragam terkait dengan topik yang akan dibahas.
Tujuan utama dari pelaksanaan FGD adalah untuk mengumpulkan data kualitatif tentang pengalaman, pandangan, dan persepsi kelompok dalam topik tertentu.
Data ini kemudian dapat digunakan untuk menganalisis masalah, kebutuhan, harapan, atau sikap kelompok tersebut terhadap topik yang dibahas.
Selain itu, kegiatan FGD juga dapat membantu peneliti atau organisasi untuk memahami bagaimana kelompok tersebut memandang topik yang dibahas dalam konteks sosial dan budaya yang lebih luas.
Adapun tujuan utama dari kegiatan FGD adalah mengumpulkan data kualitatif tentang bagaimana sebuah kelompok memandang topik tertentu. (*)
Berita Lainnya
-
Profil Direksi BUMD Wahana Raharja dan LJU, Perpaduan Perbankan, Teknologi, dan Wirausaha
Kamis, 18 September 2025 -
Stok Menumpuk, Pemprov Lampung Desak Pemerintah Atur HET Tepung Tapioka
Kamis, 18 September 2025 -
Dengarkan Suara Pengguna Jasa, Pelindo Regional 2 Panjang Gelar Survey Kepuasan Pelanggan
Kamis, 18 September 2025 -
Fakultas Adab UIN RIL Siap Usulkan Prodi Baru
Kamis, 18 September 2025