Hingga Kamis Siang, GAK Erupsi 4 Kali Lontarkan Kolom Abu Mencapai 1,2 Kilometer

Erupsi Gunung Anak Krakatau terekam kamera pada hari Kamis (7/12/2023), pukul 12.15 WIB. Foto: Ist
Kupastuntas.co,
Lampung Selatan - Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami erupsi dan melontarkan
kolom abu hingga mencapai ketinggian 1.200 meter diatas permukaan, Kamis
(7/12/2023), pukul 12.15 WIB.
Dilansir
dari laman magma.esdm.go.id, staf Badan Geologi Pusat Vulkanologi &
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM RI, Ade Yasser Akhmad Purwata
menyampaikan, erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi hari Kamis (7/12), pukul
12.15 WIB.
"Tinggi
kolom abu teramati sekitar 1.200 meter diatas puncak atau 1.357 meter diatas
permukaan laut," ungkapnya.
Saat
erupsi, terlihat kolom abu berwarna kelabu hingga hitam berintensitas tebal
mengarah ke arah timur laut.
"Erupsi
terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 49 milimeter dan durasi 73
detik," sambung Ade Yasser Akhmad Purwata.
Sebelum
itu, staf Badan Geologi PVMBG Jumono telah melaporkan Gunung Anak Krakatau
mengalami erupsi tepatnya pada pukul 10.12 WIB.
"Tinggi
kolom abu teramati kisaran 1.000 meter diatas puncak atau 1.157 meter diatas
permukaan laut," ujar Jumono.
Terlihat
lontaran kolom abu berwarna hitam dengan intensitas tebal mengarah ke utara,
erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 62 milimeter dan
durasi 27 detik.
Lalu,
staf Badan Geologi PVMBG Deny Mardiono juga menyatakan pengamatan terjadinya
erupsi Gunung Anak Krakatau di hari yang sama, pukul 06:00 WIB.
"Tinggi
kolom abu teramati sekira 500 meter diatas puncak atau 657 meter diatas
permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke
arah utara," cetus Deny Mardiono.
Deny
Mardiono menambahkan, erupsi tersebut sempat terekam di seismograf dengan
amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 9 detik.
Sebelum
itu, pukul 05.52 WIB, erupsi Gunung Anak Krakatau melontarkan kolom abu
mencapai 1000 meter diatas puncak atau 1.157 meter diatas permukaan laut.
"Kolom
abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara, erupsi
terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 milimeter dan durasi 20
detik," tandas Deny Mardiono. (*)
Berita Lainnya
-
12 Tahun Tak Bawa Perubahan, Kepsek SDN 2 Talang Jawa dan Guru ‘Hantu’ Diminta Mundur
Rabu, 17 September 2025 -
Jasad Nelayan di Perairan Lamsel Ternyata Korban Kecelakaan Ditabrak Kapal Tongkang
Rabu, 17 September 2025 -
Mayat Bayi Laki-Laki Ditemukan dalam Plastik Merah di Perkebunan Karet Jati Agung
Selasa, 16 September 2025 -
Nelayan Asal Banten Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Pulau Sebesi Lamsel
Selasa, 16 September 2025
- Penulis :
- Editor : Sigit Pamungkas
Berita Lainnya
-
Rabu, 17 September 2025
12 Tahun Tak Bawa Perubahan, Kepsek SDN 2 Talang Jawa dan Guru ‘Hantu’ Diminta Mundur
-
Rabu, 17 September 2025
Jasad Nelayan di Perairan Lamsel Ternyata Korban Kecelakaan Ditabrak Kapal Tongkang
-
Selasa, 16 September 2025
Mayat Bayi Laki-Laki Ditemukan dalam Plastik Merah di Perkebunan Karet Jati Agung
-
Selasa, 16 September 2025
Nelayan Asal Banten Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Pulau Sebesi Lamsel