Kepala UPTD Museum Lampung Ajak Masyarakat Berkunjung ke Museum

Museum Lampung. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - “Ayo berkunjung ke museum”, adalah slogan untuk mengajak masyarakat agar meluangkan waktu dan berkunjung ke museum Lampung.
Kepala UPTD Museum Negeri Lampung, Budi Supriyanto
mengatakan melalui slogan tersebut Museum Lampung terbuka untuk dikunjungi dari
hari Selasa sampai dengan hari Minggu, kecuali hari Senin dan libur nasional
tutup.
"Jam pelayanan atau buka museum, untuk hari Selasa
sampai dengan Kamis adalah pukul 08.00-14.00 WIB, hari Jumat dari pukul
08.00-11.30 WIB serta hari Sabtu dan Minggu pukul 08.00-14.00 WIB. Jadi Museum
Lampung hari Sabtu dan Minggu tetap buka, kecuali pada hari tersebut ditetapkan
sebagai libur nasional," kata Budi, Selasa (19/12/2023).
Menurut Budi, sering muncul pertanyaan, berapa tiket masuk
Museum Lampung. Harga tiket masuknya sangat murah. Untuk pelajar dikenakan
tiket Rp. 1.000, yang termasuk dalam kategori pelajar adalah siswa dari mulai
PAUD sampai dengan tingkat SMA/SMK/MA. Selanjutnya untuk mahasiswa tiket masuk
yang dikenakan adalah Rp. 2.000 dengan syarat memakai jaket almamater atau
menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Selanjutnya untuk umum atau dewasa
dikenakan tiket Rp. 5.000.
Dikatakan, pada saat sudah di dalam gedung museum, apa yang
dapat disaksikan di museum. Penyajian koleksi pada tata pameran museum Lampung
disusun berdasarkan kajian sehingga terjalin dalam satu alur cerita (story
line).
"Museum Lampung membuat alur cerita didasarkan pada
sejarah dan kebudayaan Lampung. Oleh Karena itu, susunan penyajian koleksi di
Museum Lampung dibagi berdasarkan alur kronologi sejarah dan alur daur hidup
masyarakat Lampung," jelasnya.
Kronologi sejarah yang disajikan di Museum Lampung
diantaranya mulai dari masa Prasejarah, sampai dengan masa kolonial. Sajian
dari masa prasejarah diantaranya Menhir dan bejana, dari masa klasik atau
hindu-Budha berupa prsasti dan arca, masa islam berupa al-quran tulis tangan
dan lain sebagainya. Koleksi-koleksi ini disajikan di lantai 1.
Sementara di lantai 2 disajikan kisah daur hidup dari dua
etnis besar di Lampung, yaitu dari etnis Pepadun dan Etnis Saibatin. Upacara
daur hidup yang disajikan mulai dari masa kelahiran sampai dengan kematian,
sehingga pengunjung dapat menyaksikan secara lengkap benda-benda upacara yang
dipakai dalam setiap tahapan kehidupan.
Harapannya melalui penyajian koleksi dengan alur cerita
sejarah dan kebudayaan, pengunjung mendapat informasi tentang pentingnya
kedudukan Lampung dalam sejarah Indonesia dan keberagaman serta perkembangan
kebudayaan Lampung.
"Pesan yang ingin disampaikan dari tata pameran
tersebut, untuk orang Lampung adalah tumbuhnya rasa bangga terhadap kebudayaan
sendiri, sehingga dapat memperkuat jati diri orangLampung," ujarnya.
"Sekali lagi “Ayo berkunjung ke Museum”, maka kamu akan
mendapatkan tambahan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan Lampung, serta
pengalaman telah menyaksikan langsung benda-benda bernilai sejarah dan
kebudayaan. Jika kamu peduli budaya maka kamu harus peduli museum," pungkas
Budi. (**)
Berita Lainnya
-
Layanan Telekomunikasi di Tegineneng dan Sekitarnya Kembali Normal Pasca Vandalisme Kabel Optik
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024