• Senin, 29 April 2024

Setelah 30 Tahun Penantian dan Telan Anggaran 6,7 Miliar, Jembatan Penghubung Metro dan Lampung Timur Diresmikan

Selasa, 26 Maret 2024 - 19.11 WIB
5.1k

Gubernur Arinal Djunaidi saat meresmikan jembatan penghubung Metro dan Lamtim, Selasa (26/3/24). Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Setelah 30 tahun penantian masyarakat, jembatan sasak bambu penghubung Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur dengan Desa Banjarejo, Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur akhirnya berubah jadi beton.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meresmikan jembatan penghubung dua wilayah otonomi tersebut yang diberi nama Jembatan Way STKIP - PGRI METRO.

Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, Jembatan yang berada di Jalan Tiram itu menyebrangi Sungai Way Batanghari. Yang mana pembangunannya dikerjakan sebanyak tiga tahap oleh Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung.

Jembatan dengan tipe Balok T Gelagar Beton Indonesia (GTI) tersebut memiliki kelas jembatan C dengan lebar 0,5 meter + 3,5 meter + 0,5 meter. Jembatan tersebut memiliki 2 buah Abutment dan 1 buah Pier, kemudian 2 buah Bentang 25 meter dan 14 meter.

Lalu jembatan Way STKIP PGRI METRO itu juga dibangun Abutment tipe dinding penuh dengan pondasi sumuran @2 x 2,5 meter pada bangunan bawah jembatan. Yang mana pada bagian bawahnya dibangun tiang tengah atau Pier tipe dinding penuh.

Selain itu pada bagian bangunan atas menggunakan plat lantai beton dengan 2 buah Gelagar. Sementara untuk pengerasannya menggunakan Oprit plat injak den fleksibel pavement.

Pemprov Lampung menggelontorkan anggaran sebesar Rp 6,7 Miliar. Uang rakyat itu digunakan untuk membangun jembatan Way STKIP PGRI METRO mulai dari perencanaan hingga peresmian.

"Atas nama pemerintah provinsi Lampung saya juga menyambut baik diselenggarakannya peresmian jembatan Way STKIP PGRI," kata Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dalam sambutannya saat meresmikan jembatan penghubung tersebut, Selasa (26/3/2024).

Dalam sambutannya, Arinal juga berjanji akan membangun fasilitas pariwisata di Dam Raman, Kecamatan Metro Utara untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

"Nek aku masih diberi umur panjang, sehat, menjalankan tugas lebih dari 2024, Dam Raman nanti akan saya design sehingga itu bisa menjadi tempat pariwisata di Kota Metro. Ini bukan janji hutang, tetapi harapan. Biasanya kalau harapannya itu diucapkan, biasanya terealisasi," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Kadis BMBK Provinsi Lampung,  Muhammad Taufiqullah menyampaikan bahwa pembangunan jembatan itu dimulai sejak 2019.

"Pembangunan ini sudah didambakan sama masyarakat Metro, menurut informasi sudah 30 tahun didambakan untuk dibangunnya jembatan dan baru tahun ini bisa kita selesaikan. Jembatan STKIP ini panjangnya 39 meter, itu dibangun secara tiga tahap," ungkapnya.

"Yang pertama tahun 2018, terus yang kedua di tahun 2019 dan yang terakhir di tahun 2023 kemarin sehingga bisa kita selesaikan termasuk sama jalan terdekatnya. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk masyarakat," sambungnya.

Dirinya juga mengaku selama proses pembangunan pihaknya tidak menemukan hambatan apapun. Hal itu lantaran akses jalan penghubung menuju lokasi pembangunan telah baik.

"Alhamdulillah karena memang daerahnya kota jadi semuanya lancar sehingga tidak ada hambatan, beda kalau membuat jembatan itu di daerahnya agak terpencil dan mobil susah masuk, karena ini daerah kota jadi gampang," bebernya.

"Untuk panjang ruas jalannya itu kira-kira 150-an meter, itu hanya jalan yang terdekat dengan jembatan saja," pungkasnya.

Mewakili masyarakat Yosodadi, Ketua RW 08, Saparto mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Pemprov Lampung atas dibangunnya jembatan penghubung yang menjadi akses alternatif bagi warga antar wilayah.

"Terimakasih banyak bapak gubernur Lampung, bapak Arinal Djunaidi. Dulu jembatan ini cuma bisa dilewati orang, jembatannya terbuat dari Sasak Bambu. Alhamdulillah setelah 30 tahun, jembatan ini menjadi beton," terangnya.

"Sekali lagi kami mewakili masyarakat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Arinal Djunaidi," tandasnya. (*)