• Minggu, 05 Mei 2024

Eksplorasi Kebhinekaan Mahasiswa Unila Agil Selama PMM di Kampus Jatinangor Bandung

Kamis, 25 April 2024 - 11.58 WIB
21

Wahyu Agil Permana, mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitar Lampung (Unila) angkatan 2021. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan wadah bagi para mahasiswa, untuk mengeksplorasi keberagaman dan kebhinekaan di seluruh penjuru Indonesia, serta memaksimalkan potensi untuk berkontribusi kepada masyarakat.

Wahyu Agil Permana, mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitar Lampung (Unila), mengikuti program PMM batch empat di Universitas Padjadjaran, Kampus Jatinangor, Kota Bandung pada tahun 2024.

Agil yang merupakan mahasiswa angkatan 2021 tersebut tertarik dengan PMM setelah mendapat informasi dari dosen dan media sosial Kemendikbudristek.

Baginya, PMM memberi kesan paling menyenangkan karena dapat berbaur di tengah keberagaman suku, rasa, bahasa dan budaya antarmahasiswa.

Meskipun penuh dengan tantangan, seperti proses adaptasi dengan lingkungan baru, budaya baru dan teman-teman baru, Agil tetap yakin dan optimistis menjalani PMM dengan memohon doa dan dukungan dari keluarga dan orang terdekatnya.

Agil mengungkapkan, banyak hal yang ingin dirinya ceritakan terkait PMM ini, di antaranya bisa merasakan kuliah di salah satu kampus terbaik di pulau Jawa dan mengetahui bagaimana iklim akademik di kampus tersebut.

"Selain itu, juga keberagaman dan kemajemukan di PMM yang bisa membentuk karakter seseorang menjadi lebih nasionalis,” ungkap Agil.

Agil juga berterima kasih atas kesempatan yang diberikan Unila. Ia berencana menyosialisasikan PMM kepada mahasiswa lain di Unila.

"Saya percaya program ini dapat membentuk karakter nasionalis dan memperluas wawasan serta cakrawala pemikiran mahasiswa," terangnya.

Menurutnya, mahasiswa harus berjiwa bebas dan turut aktif, dan terus menerus belajar adalah sebuah hal yang mutlak.

"Cobalah untuk memperluas wawasan dan cakrawala pemikiran. Hal tersebut akan sangat menunjang kebebasan jiwa seorang mahasiswa,” pungkasnya. (*)