• Rabu, 15 Mei 2024

Arinal Berniat Tidak Maju Pilgub, Dedi: Prediksi Saya Elektablitasnya Tidak Capai 30 Persen

Senin, 29 April 2024 - 13.26 WIB
268

Pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Lampung, Dedi Hermawan. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Lampung, Dedi Hermawan ikut menanggapi pernyataan Arinal Djunaidi yang menyebut dirinya kemungkinan tidak akan maju di Pilgub Lampung 2024.

Dedi mengatakan bahwa pernyataan politisi itu penuh dengan pesan-pesan tersembunyi atau semacam retorika poilitik. Menurutnya, pernyataan Arinal itu menunjukkan ia punya latar belakang atau  ada banyak peristiwa yang mengindikasikan elektabilitasnya semakin rendah.

“Sehingga pernyataan itu merefleksikan ada situasi atau kondisi yang menyebabkan ia setengah kopling mau maju di Pilgub Lampung 2024. Belum lagi ada peristiwa poilitik di Golkar dimana kinerja dia sebagai ketua DPD Golkar Lampung menjadi evaluasi oleh DPP,” kata Dedi, Senin (29/4/2024).

Menurut Dedi, pernyataan Arinal itu mungkin saja seperti untuk mengecek respon publik di Lampung seperti apa. Apalagi sekarang ini belum ada rilis atau survei untuk Pilgub Lampun 2024.

“Tapi saya memprediksi atau menduga elektabilitas Arinal sekarang ini gak mencapai 30 persen. Rekam jejaknya tidak ada prestasi yang luar biasa selama memimpin Lampung 5 tahun. Justru menjadi sorotan nasional terkait kinerjanya di bidang infrastruktur jalan yang justru negatif,” katanya.

“Jadi saya menduga saat ini elektabilitas Arinal rendah, sehingga ia menyampaikan pesan-pesan ke publik terkait keraguan-raguannya untuk maju lagi atau tidak di Pilgub Lampung,” lanjutnya.

Dedi mengingatkan bahwa berdasarkan sejarah Pilkada di Provinsi Lampung, calon  incumbent yang kinerjanya buruk berpotensi besar akan kalah di Pilkada berikutnya.

“Saya melihat potret kinerja Arinal ini seperti 11-12 dengan M Ridho Ficardo. Sehingga ia berpeluang tumbang jika kembali ikut di Pilgub Lampung 2024,” tegasnya.

“Apalagi kini sudah ada kompetitor lain yang juga berasal dari Partai Golkar dan sudah terorganisir. Sehingga peluang Arinal semakin berat. Jadi memang kinerja calon incumbent ini ngedrop dari semua aspek. Sehingga ia mulai berpikir, merenung dan menimbang-nimbang apakah akan maju lagi atau tidak,” ungkapnya. (*)