• Selasa, 21 Mei 2024

Arinal Isyaratkan Tidak Maju Pilgub, Pengamat Prediksi Elektabilitasnya Merosot

Selasa, 30 April 2024 - 08.14 WIB
212

Gubernur Arinal Djunaidi Halal Bihalal dengan Jajaran Pemerintah dan ASN se-Provinsi Lampung, Senin (29/4/2024). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyebut dirinya tidak akan ikut pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung 2024 kecuali rakyat membutuhkan. Pengamat politik menilai pernyataan Arinal itu hanya untuk mengecek respon publik.

Pernyataan Arinal itu disampaikan saat acara halal bihalal dengan bupati/walikota, Pj bupati, kepala OPD di lingkungan Pemprov Lampung dan Forkopimda di Lapangan Korpri Kantor Pemprov Lampung.

"Kemungkinan saya tidak terus (maju Pilgub Lampung), terkecuali rakyat membutuhkan. Kalau tidak maju lagi maka tidak ada lagi ambisi. Karena saya sudah memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara khususnya Provinsi Lampung," kata Arinal, Senin (29/4/2024).

Arinal berpesan kepada Gubernur yang nantinya terpilih untuk menjaga kekompakan dengan para bupati dan walikota serta para pimpinan lembaga lainnya.

"Untuk itu saya ingin mengingatkan siapapun nanti yang terpilih untuk menjaga kekompakan. Begitu juga bupati dan walikota serta para pimpinan lembaga lainnya. Dan memegang jabatan itu adalah amanah," ungkap Arinal.

Arinal mengungkapkan, ASN sebagai pelayan masyarakat telah memberikan kontribusi dalam membangun serta memajukan Provinsi Lampung.

"Oleh karena itu, saya ingin mengingatkan kepada pegawai negeri termasuk diri saya sendiri bahwa tidak ada kesempurnaan. Saya berpesan ini karena bulan Juni hari kelahiran saya, dan 17 Juni hari kelahiran saya itu berakhir pula periode saya," ujarnya.

Menanggapi pernyataan Arinal tersebut, Pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Lampung, Dedi Hermawan mengatakan bahwa pernyataan politisi itu penuh dengan pesan-pesan tersembunyi atau semacam retorika politik.

Menurut Dedi, pernyataan Arinal itu menunjukkan ia punya latar belakang atau ada banyak peristiwa yang mengindikasikan elektabilitasnya semakin rendah.

“Sehingga pernyataan itu merefleksikan ada situasi atau kondisi yang menyebabkan ia setengah kopling mau maju Pilgub Lampung 2024. Belum lagi ada peristiwa politik di Golkar dimana kinerja dia sebagai ketua DPD Golkar Lampung menjadi evaluasi oleh DPP,” kata Dedi, Senin (29/4/2024).

Dedi mengatakan, pernyataan Arinal itu disampaikan kemungkinan hanya untuk mengecek respon publik di Lampung seperti apa. Apalagi sekarang ini belum ada rilis atau survei untuk Pilgub Lampung 2024.

“Tapi saya memprediksi atau menduga elektabilitas Arinal sekarang ini tidak mencapai 30 persen. Rekam jejaknya tidak ada prestasi yang luar biasa selama memimpin Lampung 5 tahun. Justru menjadi sorotan nasional terkait kinerjanya di bidang infrastruktur jalan yang justru negatif,” ujarnya.

“Jadi saya menduga saat ini elektabilitas Arinal memang rendah, sehingga ia menyampaikan pesan-pesan ke publik terkait keraguan-raguannya untuk maju lagi atau tidak di Pilgub Lampung,” lanjutnya.

Dedi mengingatkan bahwa berdasarkan sejarah Pilkada di Provinsi Lampung, calon  incumbent yang kinerjanya buruk berpotensi besar akan kalah di Pilkada berikutnya.

“Saya melihat potret kinerja Arinal ini seperti 11-12 dengan M Ridho Ficardo. Sehingga ia berpeluang tumbang jika kembali ikut di Pilgub Lampung 2024,” tegasnya.

“Apalagi kini sudah ada kompetitor lain yang juga berasal dari Partai Golkar dan sudah terorganisir. Sehingga peluang Arinal semakin berat. Jadi memang kinerja calon incumbent ini ngedrop dari semua aspek. Sehingga ia mulai berpikir, merenung dan menimbang-nimbang apakah akan maju lagi atau tidak,” sambungnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa 30 April 2024 dengan judul “Arinal: Saya Tidak Akan Ikut Pilgub Kecuali Rakyat Membutuhkan”