Arinal Isyaratkan Tidak Maju Pilgub, Pengamat Prediksi Elektabilitasnya Merosot
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyebut dirinya tidak akan ikut
pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung 2024 kecuali rakyat membutuhkan. Pengamat
politik menilai pernyataan Arinal itu hanya untuk mengecek respon publik.
Pernyataan Arinal itu
disampaikan saat acara halal bihalal dengan bupati/walikota, Pj bupati, kepala
OPD di lingkungan Pemprov Lampung dan Forkopimda di Lapangan Korpri Kantor
Pemprov Lampung.
"Kemungkinan saya
tidak terus (maju Pilgub Lampung), terkecuali rakyat membutuhkan. Kalau tidak
maju lagi maka tidak ada lagi ambisi. Karena saya sudah memberikan kontribusi
kepada bangsa dan negara khususnya Provinsi Lampung," kata Arinal, Senin
(29/4/2024).
Arinal berpesan kepada
Gubernur yang nantinya terpilih untuk menjaga kekompakan dengan para bupati dan
walikota serta para pimpinan lembaga lainnya.
"Untuk itu saya
ingin mengingatkan siapapun nanti yang terpilih untuk menjaga kekompakan.
Begitu juga bupati dan walikota serta para pimpinan lembaga lainnya. Dan
memegang jabatan itu adalah amanah," ungkap Arinal.
Arinal mengungkapkan,
ASN sebagai pelayan masyarakat telah memberikan kontribusi dalam membangun
serta memajukan Provinsi Lampung.
"Oleh karena itu,
saya ingin mengingatkan kepada pegawai negeri termasuk diri saya sendiri bahwa
tidak ada kesempurnaan. Saya berpesan ini karena bulan Juni hari kelahiran
saya, dan 17 Juni hari kelahiran saya itu berakhir pula periode saya,"
ujarnya.
Menanggapi pernyataan
Arinal tersebut, Pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip)
Universitas Lampung, Dedi Hermawan mengatakan bahwa pernyataan politisi itu
penuh dengan pesan-pesan tersembunyi atau semacam retorika politik.
Menurut Dedi,
pernyataan Arinal itu menunjukkan ia punya latar belakang atau ada banyak
peristiwa yang mengindikasikan elektabilitasnya semakin rendah.
“Sehingga pernyataan
itu merefleksikan ada situasi atau kondisi yang menyebabkan ia setengah kopling
mau maju Pilgub Lampung 2024. Belum lagi ada peristiwa politik di Golkar dimana
kinerja dia sebagai ketua DPD Golkar Lampung menjadi evaluasi oleh DPP,” kata
Dedi, Senin (29/4/2024).
Dedi mengatakan,
pernyataan Arinal itu disampaikan kemungkinan hanya untuk mengecek respon
publik di Lampung seperti apa. Apalagi sekarang ini belum ada rilis atau survei
untuk Pilgub Lampung 2024.
“Tapi saya memprediksi
atau menduga elektabilitas Arinal sekarang ini tidak mencapai 30 persen. Rekam
jejaknya tidak ada prestasi yang luar biasa selama memimpin Lampung 5 tahun.
Justru menjadi sorotan nasional terkait kinerjanya di bidang infrastruktur
jalan yang justru negatif,” ujarnya.
“Jadi saya menduga
saat ini elektabilitas Arinal memang rendah, sehingga ia menyampaikan
pesan-pesan ke publik terkait keraguan-raguannya untuk maju lagi atau tidak di
Pilgub Lampung,” lanjutnya.
Dedi mengingatkan
bahwa berdasarkan sejarah Pilkada di Provinsi Lampung, calon incumbent
yang kinerjanya buruk berpotensi besar akan kalah di Pilkada berikutnya.
“Saya melihat potret
kinerja Arinal ini seperti 11-12 dengan M Ridho Ficardo. Sehingga ia berpeluang
tumbang jika kembali ikut di Pilgub Lampung 2024,” tegasnya.
“Apalagi kini sudah
ada kompetitor lain yang juga berasal dari Partai Golkar dan sudah
terorganisir. Sehingga peluang Arinal semakin berat. Jadi memang kinerja calon
incumbent ini ngedrop dari semua aspek. Sehingga ia mulai berpikir, merenung
dan menimbang-nimbang apakah akan maju lagi atau tidak,” sambungnya. (*)
Berita ini telah
terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa 30 April 2024 dengan judul “Arinal:
Saya Tidak Akan Ikut Pilgub Kecuali Rakyat Membutuhkan”
Berita Lainnya
-
Prodi Pendidikan Fisika UIN RIL Tingkatkan Kemampuan Robotik Mahasiswa
Selasa, 21 Mei 2024 -
Napi Anak Pembunuh Polisi yang Kabur dari Lapas Pesawaran Ditangkap di Lamteng
Selasa, 21 Mei 2024 -
Pemuda ODGJ Bunuh Nenek Penderita Stroke di Kalirejo Lampung Tengah
Selasa, 21 Mei 2024 -
Walhi Desak Gubernur Lampung Cabut Pergub yang Legalkan Pemanenan Tebu Secara Dibakar
Selasa, 21 Mei 2024