• Minggu, 19 Mei 2024

Tahapan Pilkada Metro Verifikasi Berkas Bakal Calon Kada Jalur Independen

Senin, 06 Mei 2024 - 10.56 WIB
78

Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama saat dikonfirmasi awak media. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama mengatakan, tahapan Pilkada di Kota Metro memulai tahapan verifikasi dan penelitian terhadap berkas syarat dukungan bagi pasangan bakal calon Kepala Daerah (Kada) jalur independen dalam waktu dekat.

"Kita akan melakukan verifikasi dan teliti. Kemudian di awal bulan depan juga kita akan melakukan proses penerimaan syarat dukungan calon independen. Artinya tahapan Pilkada yang sudah ada ini sudah berjalan prosesnya," kata Nurris, saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2024).

Ia melanjutkan, tahapan-tahapannya sudah berjalan dari proses mengumumkan di media sosial terkait dengan rekrutmen badan AdHoc.

"Kemudian nanti terkait data pemilih potensial, akan diturunkan dari Kementerian Dalam Negeri ke KPU RI yang nantinya juga akan diturunkan ke KPU Kota Metro dan menjadi bahan DPT," lanjutnya.

KPU Kota Metro telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 13,6 Miliar untuk tahapan Pemilihan Kepala Daerah 2024, yang telah disepakati melalui Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

Anggaran tersebut nantinya bakal digunakan untuk sosialisasi hingga honor petugas di berbagai tingkatan.

Pria yang akrab disapa Pakcik tersebut mengungkapkan bahwa KPU Metro telah mendapatkan dana hibah sebesar Rp13,6 Miliar. 

"Untuk Pilkada Walikota dan Wakil Walikota memang pemerintah daerah memberikan dukungan sebesar Rp 13,6 Miliar. Itu anggaran yang akan kita maksimalkan dalam rangka proses mensukseskan pilkada Kota Metro 2024," ungkapnya.

"Rinciannya banyak dari proses misalnya sosialisasi, pencalonan, kampanye, kemudian belanja modal termasuk honor badan AdHoc dan ke KPPS. Semua anggaran tercover dalam proses anggaran hibah pilkada Kota Metro," terangnya.

Baca juga : KPU Siapkan Rp13,6 Miliar untuk Pilkada Metro

Dirinya mengaku telah melakukan sejumlah evaluasi dari pelaksanaan Pilkada 2020 lalu hingga Pilpres dan Pileg 2024 kemarin. Septa juga berkomitmen untuk mensukseskan Pilkada 2024 di Metro dengan partisipasi pemilih yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Ya tentu kalau Pilkada 2020 kan di tengah covid, kalau ini kan sudah tidak ada lagi. Kemudian yang menjadi tantangan dan dinamika Pilkada di tahun 2024 ini tentu akan berbeda," bebernya.

"Pertama, bagaimana memastikan proses Pilkada ini bisa benar-benar masyarakat terlibat, hadir ke TPS dan tentu kita berharap angka partisipasi kita semakin meningkat, dan kualitas Pilkada kita semakin berkualitas," sambungnya.

Tak hanya itu, Septa juga membeberkan sejumlah hal khususnya dalam penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 pada November mendatang.

"Yang pertama lagi-lagi kita memastikan prosesnya itu ada di SDM ya, jangan sampai SDM kita lemah dan tidak berkualitas. Kemudian yang kedua adalah alat dan teknologi, KPU hari ini ditantang untuk melaksanakan tahapan dengan menggunakan teknologi," ucapnya lagi.

"Nah bagaimana mensinkronkan antara SDM yang ada di KPU kemudian dengan teknologi informasi sehingga semua aturan main dan sosialisasi bisa terpublikasi. Termasuk pada saat hari pelaksanaan kita bisa menggunakan semua teknologi informasi sehingga Pilkada ini bisa benar-benar Pilkada yang menggunakan teknologi informasi," tambahnya.

Selain itu, Ketua KPU tersebut juga mengatakan bahwa persoalan yang sering muncul saat pelaksanaan program Pemilu terdapat pada server online.

"Persoalan yang sering muncul itu misalnya server down, kemudian logistik pemilu yang masih kurang. Nah tentu catatan-catatan itu akan kita evaluasi, sehingga pada saat pelaksanaan itu sudah teratasi semua," tuturnya.

"Strategi untuk itu kita sudah lakukan semua, kita sudah melakukan evaluasi Pilkada tahun 2020. Kemudian Pemilu kemarin yang sudah berjalan kita sudah evaluasi, dan kita sudah merancang semua sehingga jangan ada lagi persoalan-persoalan yang menghambat proses Pilkada 2024," tandasnya.

Dari informasi yang diperoleh Kupastuntas.co, anggaran dengan total Rp 13.607.923.530 tersebut berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Metro. Namun, hingga kini KPU Metro baru merealisasikan anggaran tersebut sebesar kurang dari 5 persen. (*)