• Minggu, 16 Juni 2024

Ngobrolin Pilkada di Kupas Podcast, Umar Ahmad: Jalan Bagus Menjadi Prioritas

Kamis, 16 Mei 2024 - 07.58 WIB
68

Umar Ahmad menjadi narasumber dalam acara Kupas Podcast dengan tema 'Ngobrolin Pilkada (Ngopi)’ yang dipandu langsung oleh CEO Kupas Tuntas Grup Dr. Donald Harris Sihotang, di kantor Kupas Tuntas, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Rabu (15/5/2024). Foto: Topan/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Umar Ahmad akan memprioritaskan pembenahan infrastruktur jalan di Provinsi Lampung jika diberi kepercayaan oleh masyarakat menjadi Gubernur Lampung periode 2024-2029.

Hal tersebut disampaikan Umar Ahmad saat jadi narasumber dalam acara Kupas Podcast dengan tema 'Ngobrolin Pilkada (Ngopi)’ yang dipandu langsung oleh CEO Kupas Tuntas Grup Dr. Donald Harris Sihotang, di kantor Kupas Tuntas, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Rabu (15/5/2024).

Umar Ahmad mengatakan, pembenahan infrastruktur jalan akan menjadi prioritasnya apabila terpilih menjadi Gubernur Lampung pada Pilgub Lampung 27 November 2024 mendatang.

"Kita ini sudah berapa puluh tahun jadi provinsi kenapa infrastruktur kita gini-gini saja. Sementara dengan APBD yang sama di tempat lain lebih bagus. Itu pasti ada sesuatu yang salah," kata Umar.

"Saya selama ini selalu mengkritisi terkait infrastruktur jalan di Lampung. Waktu saya SD sering ke Bandar Lampung untuk liburan, dan jalan yang rusak itu hanya di titik-titik tertentu saja. Tahun ini rusak dan tahun depan rusaknya disitu lagi," lanjutnya.

Menurutnya, selama ini pekerjaan infrastruktur jalan yang dilakukan hanya melihat administrasi saja, tidak mengutamakan kualitas. Sehingga pembangunan infrastruktur jalan tidak menyelesaikan pada akar masalahnya.

"Tidak pernah melihat akar masalahnya secara serius. Saya yakin bisa menyelesaikan itu. Kalau menjabat lima tahun kita harus berhitung. Misalnya kerja Gubernur A bagusin jalan 50 kilometer, terus waktu ada Gubernur B tinggal melanjutkan. Dan jika yang sudah dibangun belum rusak, berarti kan bisa selesai," tegasnya.

Ia mengungkapkan, selama ini pemerintah daerah hanya berkutat di masalah yang sama. Perlu adanya keseriusan dalam membenahi infrastruktur jalan di Lampung.

"Saya misalnya nanti menjabat gubernur lima tahun, maka komitmen saya menyelesaikan jalan di Lampung sepanjang 999 kilometer dan itu harus selesai. Kalau di masa jabatan saya 999 kilometer itu hancur lagi, artinya kita bertemu dengan masalah yang sama lagi," ujarnya.

“Kita harus membangun infrastruktur jalan dengan kualitas yang bagus berapapun dapatnya. Jangan karena yang penting mulus tapi tiga bulan lagi hancur inikan harus selektif juga," sambungnya.

Umar mengaku, sudah memiliki rancangan alokasi anggaran yang akan digunakan untuk membenahi infrastruktur jalan di Lampung kedepan Lampung bisa lebih maju di semua sektor.

"Kita pun akan hitung sumber-sumber lain seperti apa, yang penting lancar dulu dan jalan harus mantap. Jangan sampai setelah kita membangun jalan tahun ini, lalu tahun depan kita ketemu masalah diwilayah yang sama lagi. Itu gak akan ada progres,” katanya.

Selain itu, Umar juga berkomitmen memajukan Provinsi Lampung berlandaskan nilai-nilai yang bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat jika nanti dipercaya jadi Gubernur Lampung.

“Saya mencalonkan diri sebagai Gubernur Lampung karena ingin memberikan manfaat bagi masyarakat Lampung. Saya juga ingin memajukan Lampung dengan nilai-nilai yang baik,” ungkapnya.

Ia mengatakan, ada hal-hal yang secara fundamental harus digerakkan untuk mendorong Lampung lebih maju kedepan. “San saya punya pengalaman terkait nilai-nilai di Tulangbawang Barat dan saya terus menggali kenapa kita disebut Lampung," ujarnya.

Umar mengatakan, nilai-nilai dan falsafah orang Lampung bisa menjadi pondasi awal untuk membawa kemajuan bagi Lampung. Sebab, Lampung bukan hanya milik satu suku tapi banyak suku.

"Saya membaca banyak literasi yang menyebut orang Lampung memegang prinsip Piil Pesenggiri, Bejuluk Adek, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur, Sakai Sambaian. Jadi kalau memegang prinsip-prinsip ini maka Lampung ini bukan hanya sebagai suku, bukan hanya sebagai tempat. Tapi Lampung sebagai spirit karena nilai-nilai yang ada didalamnya bersifat universal,” paparnya.

"Saya tidak sedang berbicara Lampung dalam konteks kesukuan, tetapi kita bicara Lampung sebagai konteks nilai dan persatuan. Hal fundamental yang harus dimiliki untuk memajukan Lampung harus adanya kesadaran bahwa Lampung punya nilai. Sehingga program yang dilakukan berdasarkan dengan nilai-nilai itu,” sambungnya.

Umar mencontohkan, seperti falsafah Nemui Nyimah. Kalau masyarakat Lampung tidak Nemui Nyimah maka tidak akan bisa. “Karena Nemui Nyimah itu menghormati tamu, mengagungkan tamu, melayani dan sebagainya. Kalau kita tidak punya ini bagaimana? Sehingga orang harus tahu sifat dasarnya ini," imbuhnya.

Mantan Bupati Tulangbawang Barat ini juga akan melanjutkan pembangunan Kota Baru, dan menjadikan Kota Baru sebagai ruang hidup bersama dalam menjalankan roda pemerintahan.

Umar mengatakan pembangunan Kota Baru perlu dilanjutkan namun harus mempunyai konsep terhadap kebutuhan kualitas hidup di masa yang akan mendatang untuk Pemprov Lampung.

"Kita ingin ada kualitas yang lebih baik. Kalau kita hanya melihat yang begini-begini saja sulit lah. Kota Baru ya harus dilanjutkan," katanya.

Umar ingin kedepan Kota Baru bukan hanya dijadikan sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai ruang hidup bersama seperti sebagai pusat bisnis, tempat tinggal dan yang lainnya.

"Itu yang mesti direncanakan, kita tidak boleh hanya sekedar merencanakan tanah yang dimiliki pemerintah saja. Karena kita punya tanahnya 3.000 hektar, kita harus buat rencana di atas 3.000 hektar itu. Nah itu yang sering jadi masalah baru," imbuhnya.

Umar mengatakan, jika nanti dipercaya sebagai Gubernur Lampung akan mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk pembangunan Kota Baru.

"Saya punya pengalaman membangun di Tubaba. Di saat semua orang ngomongin jalan jelek, saya juga buat fasilitas publik dan ada yang sudah beroperasi. Ada kantor mall pelayanan publik, ada pusat kebudayaan, ada kampus, ada kantor polisi kemudian kantor kejaksaan. Kita memposisikan diri sebagai gelas kosong, maka pasti nanti akan ada yang mengisi," jelasnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Kamis 16 Mei 2024, dengan judul "Ngobrolin Pilkada di Kupas Podcast, Umar Ahmad: Jalan Bagus Menjadi Prioritas"