• Minggu, 09 Juni 2024

Ngobrolin Pilkada di Kupas Podcast, Resmen Kadafi: Wakafkan Gaji Bupati untuk Masyarakat

Jumat, 17 Mei 2024 - 07.56 WIB
37

Resmen Kadafi menjadi narasumber dalam acara Kupas Podcast dengan tema 'Ngobrolin Pilkada (Ngopi)’ dipandu langsung oleh CEO Kupas Tuntas Grup Dr. Donald Harris Sihotang, di kantor Kupas Tuntas Grup Tanjung Senang, Bandar Lampung, Kamis (16/5/2024). Foto: Annisa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Resmen Kadafi akan mewakafkan gajinya untuk masyarakat jika nantinya dipercaya menjadi Bupati Way Kanan periode 2024-2029. Prioritasnya adalah membenahi infrastruktur jalan, pendidikan dan kesehatan.  

Hal tersebut disampaikan Resmen Kadafi saat menjadi narasumber dalam acara Kupas Podcast dengan tema 'Ngobrolin Pilkada (Ngopi)’ dipandu langsung oleh CEO Kupas Tuntas Grup Dr. Donald Harris Sihotang, di kantor Kupas Tuntas Grup Tanjung Senang, Bandar Lampung, Kamis (16/5/2024).

Donald Sihotang menanyakan motivasi Resmen Kadafi terjun ke panggung politik dan maju pada Pilkada Way Kanan.

"Publik kan mengenal Bung Resmen sebagai seorang advokat. Ini kenapa tiba-tiba ingin terjun ke dunia politik apa yang memotivasi," tanya Donald Sihotang ke Resmen Kadafi.

Resmen Kadafi mengatakan, motivasi ia maju dalam kontestasi pilkada didorong atas keprihatinannya terhadap pembangunan infrastruktur khususnya jalan di Way Kanan yang masih belum maksimal.

"Sebenarnya selama ini tidak ada niatan, tetapi ketika saya pulang menjelang idul fitri kemarin saya mencoba masuk ke Kabupaten Way Kanan lewat Tulangbawang Barat yang konon katanya sudah dibangun oleh Bapak Arinal," kata Resmen.

"Alhamdulilah jarak tempuh untuk jalan sepanjang 40 kilometer itu memakan waktu tiga jam. Ternyata jalan yang dibenerin itu sudah rusak lagi. Padahal kalau jalannya bagus jarak tempuh itu hanya 30 menit,” lanjutnya.

Pengalaman tersebut lalu ia ceritakan dengan teman-temannya di Jakarta. Spontan rekan-rekannya pun mendorong Resmen Kadafi untuk pulang dan membangun kampung halamannya.

"Kamu pulang saja, kamu benerin, kamu bantu saudara kamu di sana. Kalau kamu pulang saat umur kamu sudah 60 tahun kamu tinggal dimakamkan saja ngapain lagi pulang. Kapan kamu bantu saudara kamu," kata Resmen menirukan ucapan rekan-rekannya itu.

Motivasi rekan-rekannya itulah yang akhirnya memutuskan Resmen Kadafi untuk maju pada Pilkada Way Kanan tahun 2024. Resmen juga mendapat support dan dukungan dari keluarganya untuk melaksanakan niat baik tersebut.

“Ketika sudah mendapat dukungan dari teman dan keluarga, saya pun menyampaikan kepada istri apabila saya terpilih menjadi Bupati Way Kanan maka gaji akan saya wakafkan untuk masyarakat Way Kanan. Kalau niat kita baik maka kita akan mendapat hal yang baik pula," katanya.

Resmen Kadafi mengungkapkan, prioritas utamanya jika terpilih menjadi Bupati Way Kanan adalah membenahi infrastruktur jalan, sektor pendidikan dan kesehatan.

Menurutnya, sektor pendidikan dan kesehatan di Way Kanan menjadi prioritas untuk segera dibenahi. Ia mengungkapkan, keluar dari Way Kanan pada tahun 1997. Saat itu saat ia mau berangkat sekolah di SMP jalannya masih tanah merah. Perjalanan dari kampung halaman ke Bandar Lampung memakan waktu selama satu hari. Jembatan masih dari kayu bulat, sepanjang jalan masih hutan, dan listrik belum masuk.

"Hari ini 25 tahun Way Kanan berdiri, hutan sudah tidak ada, sudah jadi kebun, sudah menjadi tempat usaha semua. Jalan sudah berbatu semua, aspal rusak, tetapi angka tingkat kesejahteraan masyarakat masih jauh," ungkapnya.

Bahkan, kata dia, tingkat kualitas pendidikan di Way Kanan masih jauh dari harapan. Dampaknya, banyak masyarakat menyekolahkan anaknya ke Bandar Lampung untuk mendapat pendidikan yang berkualitas.

"Artinya setelah 25 tahun Way Kanan berdiri belum banyak perubahan yang bisa dicapai. Makanya saya terpanggil menjadi calon bupati karena ingin menampung seluruh aspirasi masyarakat untuk membenahi semua persoalan tersebut,” terangnya.

Ia mengatakan, sektor kesehatan pun masih mengalami hal yang sama. Saat ini masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapat pelayanan kesehatan yang layak dari sejumlah fasilitas kesehatan yang telah disiapkan pemerintah daerah.

"Puskesmas ada tapi tenaga kesehatannya kurang dan alat medisnya masih minim. Hari ini gedung fasilitas kesehatan megah tapi SDM tidak ada. Jadi itu yang akan kita benahi," imbuhnya.

Selain itu, Resmen juga ingin membangun infrastruktur jalan menjadi mantap di Way Kanan jika terpilih menjadi bupati.

Resmen mengatakan, berdasarkan angka, kondisi jalan mantap di Way Kanan sudah mencapai 40 persen. Namun, ia masih banyak sekali menemukan jalan rusak di sejumlah kecamatan.

"Saat saya masuk Banjit, Kasui, Bahuga, Bumi Agung, Pakuan Ratu, Negara Batin, Negeri Besar, dan kecamatan lainnya, saya tidak menemukan jalan mantap,” tegasnya.

Resmen mengaku, belum mengetahui penyebab masih banyaknya jalan rusak di Way Kanan. “Apakah karena keterbatasan APBD atau hal lainnya saya belum bisa pastikan. Saya tidak melihat keseriusan pemerintah daerah hari ini menyelesaikan persoalan jalan rusak. Semestinya ini satu persatu bisa diselesaikan karena gubernurnya kan dari Way Kanan," imbuhnya.

Bukan hanya itu, Resmen Kadafi juga ingin meningkatkan kesejahteraan para petani. Mengingat saat ini mayoritas masyarakat Kabupaten Way Kanan berprofesi sebagai petani.

"Sekitar 85 persen masyarakat Way Kanan adalah petani. Kendala utama mereka adalah pupuk. Kemarin ada teman-teman kita dari Thailand, China, dan Rusia menceritakan kenapa sektor pertanian di sana bisa maju dan petaninya sejahtera," ujarnya.

Ia mengungkapkan, biaya produksi pertanian di beberapa negara itu lebih murah dibandingkan di Indonesia. Ia mencontohkan seperti pupuknya itu harganya sangat terjangkau oleh petani.

“Keluhan petani di Way Kanan untuk memberi pupuk harus pakai KTP, harus tergabung dalam kelompok tani dan harus mengambil langsung. Petani tidak memiliki kemampuan yang sama. Sehingga perlu ada solusi yang diberikan pemerintah kepada para petani,” ujarnya.

Ia menegaskan, jika sektor pertanian tidak berkembang maka akan mempengaruhi angka kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Resmen ingin membantu para petani mendapatkan akses yang mudah dalam memenuhi kebutuhannya.

"Kita selesaikan urusan pupuk ini, akan kita dekatkan kios-kios pupuk ini dengan para petani. Kita akan melatih para pemuda Way Kanan untuk bisa membuat pupuk organik. Supaya tidak ada lagi ketergantungan dengan pupuk kimia,” katanya.

Resmen menerangkan, sekitar 60 persen tanah di Way Kanan diwakafkan kepada masyarakat transmigrasi. Sehingga tidak ada batasan lagi antara pendatang dan pribumi.

Ia ingin membangun Way Kanan menjadi kabupaten berstandar dunia. "Jalan harus standar dunia, fasilitas umum standar dunia. Hari ini ruang terbuka hijau (RTH) harus kita buat standar dunia, dan kita dalam membangun sebuah daerah tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan daerah saja. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk bersama-sama membangun Way Kanan,” paparnya.

"Pendapatan daerah bisa jadi pondasinya, tetapi bagaimana perusahaan sawit dan perusahaan tebu yang ada di Way Kanan seperti Sugar Group dan BW grup bisa ikut berkontribusi," lanjutnya.

Resmen akan minta kepedulian para perusahaan untuk menyalurkan CSR nya secara riil. "Kalau hari ini PT Bukit Asam hanya gerbongnya saja yang lewat Way Kanan, maka kedepan akan kita libatkan bagaimana PT Bukit Asam ini bisa ikut membangun Way Kanan," ujarnya. (*)