• Minggu, 16 Juni 2024

Ruas Jalan Terancam Amblas di Kerang Lambar, BPJN Programkan Penggantian Box Culvert

Jumat, 24 Mei 2024 - 14.32 WIB
228

Lokasi jalan yang terancam amblas karena terkikis air. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung meninjau kondisi Ruas Jalan Nasional di Pekon (Desa) Kerang, Kecamatan Batu Brak yang terancam amblas akibat hujan deras dan banjir yang terjadi beberapa hari yang lalu.

Kepala BPJN Lampung Susan Novelia mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan survei terhadap kondisi Ruas Jalan Nasional yang sempat dikeluhkan warga tersebut, ada beberapa poin hasil peninjauan itu.

Susan menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan penyebab terkikisnya gorong-gorong tersebut yakni karena volume air yang melalui gorong-gorong cukup besar sedangkan dimensi gorong-gorong cukup kecil.

Dengan kondisi dimensi gorong-gorong yang cukup kecil tersebut kata dia, membuat air tidak mengalir secara sempurna sehingga menyebabkan air meluap hingga menggenang ke area sawah warga.

"Penyebabnya aliran air hujan dan air dari pegunungan yang terlalu besar sedangkan kondisi gorong-gorong yang dimensinya kecil, menyebabkan air meluap ke kolam ikan ada di sebelahnya," kata dia, Jumat (24/5/2024).

Susan juga mengakui bahwa kondisi Ruas Jalan Nasional tersebut sudah mengalami penurunan akibat terkikis aliran banjir yang diakibatkan bergesernya pasangan batu gorong-gorong, kerusakan sudah masuk program perbaikan.

"Ada sedikit penurunan di badan jalan yang diakibatkan bergesernya pasangan batu gorong-gorong, BPJN akan programkan penggantian box culvert di tahun depan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, akibat hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah di kabupaten Lampung Barat menyebabkan Ruas Jalan Lintas Nasional Bukit Kemuning-Liwa, tepatnya di Pekon (Desa) Kerang, Kecamatan Batu Brak terancam amblas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kupastuntas.co hujan deras yang terjadi sejak siang hingga sore hari menyebabkan air meluap, gorong-gorong atau tempat pembuangan air yang cukup kecil tidak dapat menampung debit air yang besar.

Yoga salah satu warga setempat mengatakan curah hujan yang terjadi cukup deras menyebabkan air meluap hingga menggenangi area persawahan yang menjadi tempat usaha budidaya ikan nila yang digeluti selama ini.

"Tempat pembuangan air nya ini kan melintasi Ruas Jalan Nasional ke arah aliran sungai Way Semaka dibawah, mungkin karena lubang gorong-gorong nya terlalu kecil sehingga tak dapat menampung volume air," kata dia, Rabu (22/5/2024).

Yoga menambahkan air bahkan sempat naik ke badan jalan yang membuat bagian sisi badan jalan terkikis akibat derasnya aliran air yang masuk menuju gorong-gorong, bagian tanah penyangga badan jalan sudah banyak terbawa derasnya air.

"Ini aja aspal nya sudah mulai gantung tidak ada penopang lagi karena bagian tanah nya terkikis derasnya air yang masuk ke gorong-gorong, sehingga jika tidak segera diperbaiki bisa amblas jalannya karena sudah miring," kata dia.

Bahkan untuk mengantisipasi adanya pengendara dengan tonase melintasi bagian badan jalan yang sudah tidak memiliki topangan tanah tersebut, warga setempat memasang rambu agar kendaraan besar tidak melintasi bagian tersebut.

"Karena kalau dilintasi kendaraan besar seperti truk atau fuso warga yakin pasti akan amblas jalan nya, apa lagi ini sudah hampir setengah badan jalan yang kena sehingga harus segera diperbaiki agar tak semakin parah," jelasnya. (*)