Makin Pedas, Harga Cabai di Metro Tembus Rp80 Ribu Perkilogram

Aktivitas jual beli cabai di hamparan pasar Kopindo Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro – Harga cabai di Kota Metro terus meroket dalam
beberapa pekan terakhir diduga akibat cuaca ekstrem yang melanda sejumlah
daerah penghasil. Kenaikan ini terutama terjadi pada cabai merah keriting dan
cabai caplak, yang kini dijual dengan harga Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per
kilogram di tingkat pengecer.
Sejumlah pedagang pada pasar tradisional di Metro mengeluhkan lonjakan
harga tersebut karena berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
Marwan (40), seorang pedagang di Pasar Kopindo Kota Metro, mengatakan bahwa
kenaikan harga cabai terjadi secara bertahap sejak awal tahun 2025, bahkan
sempat menyentuh Rp 90.000 per kilogram.
"Kalau naiknya harga cabai ini sudah lumayan lama. Malah pernah sampai
Rp 90 Ribu per kilo di awal Januari, awal-awal tahun 2025 ini," kata dia
kepada awak media, Kamis (30/1/2025).
Menurutnya, tren kenaikan harga cabai masih berpotensi berlanjut hingga
menjelang Ramadhan jika kondisi cuaca tidak membaik.
"Sekarang ini harganya masih antara Rp 70 sampai Rp 80 Ribu. Pembeli
juga lagi turun ini, kayaknya memang pengaruh dari harga yang naik,"
ucapnya.
Kenaikan harga cabai ini tidak lepas dari curah hujan tinggi yang melanda
berbagai daerah penghasil, termasuk Lampung dan beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Marwan menduga bahwa cuaca buruk telah menghambat distribusi, sehingga stok
barang menjadi terbatas.
"Karena belakangan ini cuacanya juga sering hujan, jadi agak naik.
Kalau sekarang-sekarang ini, kayaknya sih masih belum turun," ujarnya.
Kondisi ini membuat pedagang kesulitan mendapatkan pasokan dengan harga
stabil. Bahkan, mereka terpaksa menaikkan harga jual karena harga di tingkat
distributor juga mengalami lonjakan.
"Kami juga tiap beli buat stok, barangnya naik-naik terus harganya.
Mungkin karena cuaca itu tadi," pungkasnya.
Sementara itu, pedagang lainnya, Sulistyowati juga membeberkan hal serupa.
Menurutnya, hujan deras tidak hanya menghambat distribusi tetapi juga
menyebabkan gagal panen di beberapa daerah penghasil.
"Curah hujan yang tinggi membuat banyak tanaman cabai rusak atau
membusuk sebelum panen. Ini yang membuat pasokan berkurang dan harga
naik," ungkapnya.
Sementara itu, Yati (55), seorang warga Kelurahan Hadimulyo Timur, berharap
harga cabai segera turun agar daya beli masyarakat tidak semakin tertekan.
Masyarakat juga meminta pemerintah turun tangan untuk mengendalikan harga
bahan pokok, terutama menjelang Ramadhan yang diperkirakan akan semakin
meningkatkan permintaan cabai.
"Dengan kondisi cuaca yang masih belum stabil, harga cabai di Kota
Metro diperkirakan akan tetap tinggi dalam beberapa minggu ke depan. Masyarakat
pun harus bersiap menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok lainnya yang
kemungkinan terdampak oleh faktor cuaca buruk dan menjelang bulan suci
Ramadhan," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Realisasi PAD Metro 2025 Terancam Anjlok, BPPRD Beberkan Deretan Masalah dan Potensi Gagal Capai Target
Kamis, 10 Juli 2025 -
Dari Limbah Jadi Berkah: Keteguhan Hendri Menggerakkan Hidup
Kamis, 10 Juli 2025 -
Harga LPG 3 Kg Mahal, Disdag Minta 220 Pangkalan di Metro Batasi Penjualan ke Pengecer
Rabu, 09 Juli 2025 -
Kejahatan C3 Masih Jadi Momok di Kota Metro, Ini Langkah Pencegahan Polres
Rabu, 09 Juli 2025