Pedagang di PKOR Way Halim Keluhkan Pengunjung Mulai Sepi

Juwanda, salah satu pedagang di PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pedagang di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, kini menghadapi penurunan jumlah pengunjung yang cukup signifikan. Menurut beberapa pedagang yang ditemui, kondisi ini telah berlangsung cukup lama, dan mereka mulai merasa kesulitan mempertahankan usaha mereka.
Salah satu pedagang, Juwanda, mengungkapkan bahwa perubahan kebiasaan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan pasar di kawasan tersebut semakin sepi.
"Manusianya sudah banyak berubah, banyak yang lari ke stadion baru itu. Kalau malam, orang lebih banyak mencari hiburan di tempat lain,” ujar Juwanda, yang sudah lama berjualan di kawasan ini.
Menurutnya, keberadaan stadion baru yang menjadi pusat keramaian baru bagi masyarakat membuat kawasan PKOR Way Halim kehilangan daya tarik. Para pengunjung lebih memilih datang ke stadion, baik untuk berolahraga maupun sekadar berkumpul, alih-alih mengunjungi pasar yang terletak di sekitarnya.
Awalnya, PKOR Way Halim dikelola oleh komunitas pedagang yang memiliki tujuan untuk memberikan tempat bagi pelaku UMKM berjualan.
Juwanda yang ikut merintis pasar ini, mengatakan bahwa konsep awalnya adalah menciptakan pasar yang ramai dan menjadi pusat perekonomian bagi masyarakat sekitar.
Namun, setelah beberapa tahun, pengelolaan pasar ini dialihkan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan akhirnya menjadi aset negara. "Saya pribadi yang merintis tempat ini, lalu saya serahkan ke Dispora untuk dikelola lebih lanjut. Sekarang, saya sudah tidak ikut mengurusnya lagi,” jelasnya.
Meskipun setiap tahun diadakan berbagai acara pameran yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat, Juwanda merasa bahwa hal tersebut tidak cukup untuk mempertahankan keramaian pasar secara berkelanjutan.
"Setelah pameran selesai, pasar kembali sepi. Pedagang yang mengandalkan gerobak pun kesulitan bertahan,” kata Juwanda, yang mengeluhkan tidak adanya jaminan pendapatan setelah acara pameran selesai.
Hal ini juga membuat banyak pedagang merasa pesimis mengenai keberlangsungan usaha mereka di kawasan tersebut.
Kondisi yang sama dirasakan oleh pedagang lainnya. Mereka berharap adanya langkah konkret dari pihak terkait, baik pemerintah maupun komunitas UMKM, untuk membantu menghidupkan kembali pasar tersebut.
Salah satu harapan yang disampaikan adalah adanya dukungan dalam bentuk promosi yang lebih efektif dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk yang dijual.
Para pedagang merasa bahwa saat ini, daya saing mereka masih rendah jika dibandingkan dengan tempat lain yang lebih ramai, seperti pusat perbelanjaan atau pasar yang lebih modern.
Beberapa pedagang juga mengeluhkan minimnya perhatian dari pemerintah dalam mempromosikan kawasan tersebut. Beberapa pedagang menyebutkan bahwa kurangnya strategi pemasaran yang tepat menjadi salah satu penyebab utama turunnya jumlah pengunjung.
Tanpa adanya promosi yang efektif, masyarakat cenderung tidak tertarik untuk mengunjungi pasar tersebut meskipun sudah ada berbagai macam produk yang dijual dengan harga terjangkau.
Para pedagang juga mengusulkan agar lebih banyak acara diselenggarakan di kawasan PKOR Way Halim untuk meningkatkan daya tarik pasar. Mereka menyarankan agar pemerintah mengadakan festival kuliner, pameran produk lokal, atau pertunjukan seni yang bisa menarik minat pengunjung.
Event seperti ini, menurut mereka, akan membantu menarik lebih banyak pengunjung, baik dari masyarakat lokal maupun wisatawan yang sedang berkunjung ke Bandar Lampung.
Selain event, mereka juga berharap agar ada program pembinaan yang lebih intensif dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas produk yang dijual oleh pelaku UMKM.
Dengan adanya pelatihan tentang pemasaran, pengemasan produk, atau strategi penjualan yang lebih efektif, mereka yakin usaha mereka bisa lebih berkembang dan bersaing dengan pedagang lainnya.
Saat ini, beberapa pedagang merasa bahwa mereka masih kurang mendapat pembekalan yang memadai untuk mengelola usaha mereka dengan baik. (*)
Berita Lainnya
-
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung Kelola Proyek Fisik dengan Anggaran Fantastis
Selasa, 20 Mei 2025 -
Pemutihan Pajak Kendaraan di Lampung Raup Rp 22 Miliar
Selasa, 20 Mei 2025 -
Besok, Ojol di Lampung Ikut Mogok Massal Serentak
Senin, 19 Mei 2025 -
Lansia di Bandar Lampung Dianiaya Tetangga Diduga Karena Masalah Tanah
Senin, 19 Mei 2025