• Jumat, 06 Juni 2025

Atasi Banjir, Pemkot Bandar Lampung Normalisasi Sungai di 31 Titik Sepanjang 2025

Rabu, 05 Maret 2025 - 14.31 WIB
75

Salah satu sungai yang di normalisasi yang tersebar di 31 titik di seluruh wilayah kota sepanjang tahun 2025. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus berupaya mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda kota. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah normalisasi sungai di 31 titik yang tersebar di seluruh wilayah kota sepanjang tahun 2025.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU), Pemkot Bandar Lampung juga membangun talud yang sebelumnya ambruk akibat banjir serta memasang bronjong guna memperkuat tanggul sungai.

Kepala Dinas PU, Dedi Sutiyoso, menjelaskan bahwa normalisasi sungai dan pembangunan infrastruktur penunjang terus dilakukan secara rutin sesuai dengan arahan Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana.

“Ibu Wali Kota Bunda Eva meminta kami untuk terus melakukan normalisasi sungai. Setiap hari tim kami turun ke lapangan untuk menyusuri sungai dan saluran drainase agar aliran air tetap lancar dan tidak tersumbat,” ujar Dedi Sutiyoso, Rabu (5/3/2025).

Selain upaya infrastruktur, Pemkot Bandar Lampung juga melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.

Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi, mengungkapkan bahwa bantuan berupa beras telah disalurkan kepada korban banjir di 16 kecamatan.

“Total ada 10.760 rumah yang menerima bantuan, di mana masing-masing rumah mendapatkan 10 kg beras. Secara keseluruhan, kami telah menyalurkan sebanyak 107,6 ton beras kepada warga terdampak,” jelas Wakhidi.

Selain normalisasi sungai, Pemkot Bandar Lampung telah menyiapkan 10 langkah strategis untuk menekan risiko banjir di wilayah Kota Tapis Berseri. Langkah-langkah tersebut meliputi:

  1. Kerja sama dengan Pemkab Pesawaran dan Lampung Selatan untuk menjaga wilayah catchment atau daerah tangkapan air di area register 17 dan 19 agar tetap berfungsi optimal.  
  2. Memperbaiki sistem drainase serta memperdalam saluran air guna memperlancar aliran saat hujan deras.  
  3. Normalisasi sungai secara rutin, bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memastikan kapasitas sungai tetap memadai.  
  4. Pemeliharaan drainase secara berkala dengan membersihkan sampah dan sedimen yang berpotensi menyumbat aliran air.  
  5. Meninggikan talud sepanjang sungai untuk mengurangi risiko luapan air ke permukiman warga.  
  6. Menanam pohon dan memperbanyak ruang terbuka hijau sebagai upaya penyerapan air secara alami.  
  7. Memasang alat peringatan dini di sekitar area rawan banjir seperti register 17 dan 19 serta wilayah rendah atau dekat lereng.  
  8. Membangun embung dan sumur resapan guna menampung air hujan agar tidak langsung mengalir ke pemukiman.  
  9. Membuat jalur evakuasi yang jelas untuk warga apabila terjadi bencana banjir.  
  10. Melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan yang bisa menyebabkan penyumbatan saluran air. 

Dengan berbagai langkah tersebut, Pemkot Bandar Lampung berharap dapat mengurangi risiko banjir di kota serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya maksimal agar permasalahan banjir bisa ditangani secara efektif. 

“Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem drainase, memperbanyak ruang terbuka hijau, serta memastikan sungai-sungai tetap dalam kondisi baik agar banjir bisa diminimalkan,” ujar Eva Dwiana. (*)