• Sabtu, 21 Juni 2025

BPJN Lampung Klaim Seluruh Lubang Jalan Telah Ditutup

Selasa, 25 Maret 2025 - 13.29 WIB
41

Kepala BPJN Lampung Susan Novelia saat memberikan keterangan, Selasa (25/3/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung menyebutkan jika jalan nasional yang berlubang sudah sepenuhnya dilakukan penutupan dan aman dilalui oleh pemudik.

Kepala BPJN Lampung Susan Novelia, mengatakan jika jalan nasional memiliki panjang 1.298 KM dengan kondisi kemantapan 93,75 persen dan sisanya sekitar 6 persen dalam kondisi rusak ringan dan berat.

"Kondisi kemantapan ini tetap kita pertahankan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk rusak ringan kita berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan secara preservasi," kata dia saat dimintai keterangan, Selasa (25/3/2025).

Susan mengatakan jika jalan nasional yang mengalami kerusakan saat ini sepenuhnya sudah dilakukan perbaikan. Hingga 21 Maret 2025, penutupan lubang jalan sudah mencapai angka 100 persen.

"Jalan nasional di Lampung untuk progres per 21 Maret 2025 sudah 100 persen kita tutup. Kalau pun nanti muncul lubang baru akan tetap menjadi tanggungjawab kami untuk melakukan penutupan tapi untuk kesiapan arus mudik dan balik sudah 100 persen," sambungnya.

Ia mengatakan ruas jalan yang sudah dilakukan penutupan seperti ruas Simpang Tanjung Karang - Jalan Mangonsidi, Simpang Tanjung Karang - Kurungan Nyawa.

Kemudian ruas Pematang Panggang - Sp Bujung Tenuk, Sp Penawar - Rawajitu, Sp Bujung Tenuk - Batas Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur, Bujung Tenuk - Terbanggi Besar.

Way Jepara - Sp Bakauheni, ruas Terbanggi Besar - Tegineneng - Sukadana, Tegineneng - Sp Tanjung Karang, Sutami - Sribhawono, Sanggi - Gedong Tataan, Gunung Kemala - Sanggi.

"Kemudian ruas Bukit Kemuning - Terbanggi Besar, ruas Padang Tambak - Bukit Kemuning batas Provinsi Sumatera Selatan. Seluruh lubang juga sudah dilakukan penutupan," sambungnya.

Pada kesempatan tersebut pihaknya juga telah melakukan identifikasi dan terdapat 39 titik ruas jalan yang rawan terjadi longsor dan harus diwaspadai oleh pemudik.

"Rawan longsor ini tersebar di 39 titik jadi untuk diwaspadai kedepannya ketika melintas. Seperti di Liwa - Sp Gunung Kemala ada 5 titik yang cukup berbahaya, semoga kedepan dapat pendanaan untuk perbaikan segera ditahun ini," imbuhnya.

Sementara itu untuk rawan macet terdapat 15 titik. Dimana lokasi nya di pasar tradisional seperti Pasar Unit 2 Tulang Bawang, Pasar Natar dan juga Plaza Bandar Jaya.

"Untuk rawan banjir ada 5 titik, ini tentu karena cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi sehingga kita antisipasi dengan melakukan pemeliharaan rutin dengan melakukan pembersihan saluran atau drainase, melakukan pembersihan rumput di bahu jalan," katanya lagi.

Untuk titik rawan banjir sendiri ada di batas Kabupaten Lampung Tengah - Lampung TimurTimur,  Sp Tanjung Karang KM 10, Pringsewu dan Rajabasa.

"Untuk rawan kecelakaan ada 5 titik yaitu di Tarahan Lampung Selatan, Belimbing Kota Agung Timur, Sedayu Tanggamus, lintas barat dan Lemong," katanya lagi.

Selain itu pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pihak Kepolisian (Dirlantas Polda Lampung/Satlantas/Polresta setempat), Dinas Perhubungan, serta instansi terkait untuk mengatur arus lalu lintas dan menyediakan rute alternatif guna mencegah kemacetan.

Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, BPJN Lampung berharap dapat mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025, serta memastikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan nasional di wilayah Lampung.

"Kami menghimbau para pemudik untuk selalu berhati-hati di jalan, mengikuti informasi lalu lintas terkini, serta memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan guna perjalanan yang aman dan nyaman," tutupnya. (*)