• Selasa, 13 Mei 2025

Draiv, Ojek Online yang Kini Mengaspal di Lampung Barat

Selasa, 13 Mei 2025 - 17.49 WIB
605

Deni Daud bersama para mitra Draiv. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, kemudahan layanan kini semakin dirasakan masyarakat, mulai dari layanan jual beli online hingga jasa transportasi berbasis online, tak hanya di perkotaan layanan transportasi berbasis online kini hadir di Lampung Barat, namanya Draiv, yang kini hadir untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan transportasi, pengantaran barang, hingga pemesanan makanan.

Tak banyak yang menyangka bahwa daerah dengan lanskap perbukitan yang menawan dan budaya yang kental ini, kini telah ikut merasakan geliat revolusi digital di bidang transportasi, layanan ojek online berbasis aplikasi yang kini resmi beroperasi di Bumi Beguai Jejama Sai Betik menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat akan transportasi yang lebih mudah, aman, dan terjangkau.

Di balik roda-roda yang berputar dan notifikasi aplikasi yang terus berbunyi, berdirilah sosok Deni Daud owner Draiv. Pria yang akrab disapa Bang Deni ini mengungkapkan bahwa kehadiran Draiv bukan sekadar layanan transportasi. Ia membawa visi yang jauh lebih besar.

“Kami ingin Draiv menjadi solusi bagi berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya sebagai moda transportasi, tapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal dan pendukung UMKM di era digital,” kata dia kepada wartawan saat dijumpai bersama rekan-rekan Draiv, Selasa (13/5/2025).

Meski terbilang masih muda, Draiv telah berjalan selama empat bulan dan menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hingga kini, sudah ada sekitar 40 pengemudi motor dan 11 pengemudi mobil yang tergabung sebagai mitra Draiv. Para driver ini tersebar di berbagai titik strategis sekitar Liwa, pusat pemerintahan kabupaten.

Namun lebih dari angka, Deni menekankan pentingnya pemberdayaan. Baginya, Draiv adalah ruang baru bagi anak-anak muda di Lampung Barat untuk berkarya, berwirausaha, dan menghasilkan pendapatan secara mandiri.

“Kami ingin Draiv menjadi pintu masuk bagi generasi muda untuk memanfaatkan teknologi secara produktif. Mereka bisa mendapatkan penghasilan, sembari belajar etika berkendara dan pelayanan yang baik,” ujarnya.

Draiv tidak hanya menyediakan layanan antar jemput penumpang. Melalui aplikasinya, masyarakat bisa memesan makanan, mengirim barang, hingga membelikan kebutuhan harian. Sebuah pendekatan layanan terpadu yang belum banyak dijumpai di wilayah-wilayah luar kota besar.

Keberadaan fitur-fitur ini juga membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk berjualan secara daring tanpa harus meninggalkan cara-cara konvensional. Dalam hal ini, Draiv tidak memaksa perubahan drastis, tapi menawarkan jembatan antara tradisional dan modern.

“Kami ingin para pelaku usaha tetap nyaman dengan metode offline, tapi juga terbantu menjangkau pasar yang lebih luas lewat online. Draiv hadir untuk memperluas jangkauan mereka,” kata Deni.

Meski saat ini jangkauan Draiv masih terbatas dalam radius 100 kilometer, mayoritas terkonsentrasi di sekitar Liwa, Deni mengungkapkan ekspansi sedang dirancang ke wilayah yang belum tersentuh, termasuk kecamatan-kecamatan di pedalaman dan kabupaten tetangga seperti Pesisir Barat.

“Masyarakat di pinggiran juga butuh layanan seperti ini. Kami ingin menjangkau mereka. Ini bukan sekadar tentang bisnis, tapi soal keadilan akses,” tuturnya.

Untuk mewujudkan itu, Deni menyadari pentingnya sinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Ia berharap, kehadiran Draiv juga bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya dalam hal kesadaran berlalu lintas dan pemanfaatan teknologi.

“Ketika seseorang menjadi driver, ia harus tertib administrasi. Surat kendaraan lengkap, helm standar, pelayanan ramah. Itu membentuk karakter,” jelasnya.

Kini, aplikasi Draiv telah tersedia di Play Store dan App Store. Siapa pun yang ingin merasakan sensasi naik ojol ala Lampung Barat, cukup dengan beberapa sentuhan di layar ponsel. Layanan ini semakin mudah diakses karena para driver standby di titik-titik keramaian, dari pasar hingga terminal, dari kantor pemerintahan hingga kawasan wisata.

Dalam sebuah daerah yang sedang beranjak menuju era digital, Draiv adalah angin segar. Ia bukan hanya kendaraan, tapi simbol bahwa Lampung Barat pun siap bergerak maju bersama perkembangan zaman. Bahwa anak-anak mudanya mampu mengambil peran, dan bahwa teknologi bisa bersanding dengan kearifan lokal.

Jalan di depan masih panjang. Namun setiap deru motor yang berangkat membawa harapan, setiap paket yang diantar menyambung rezeki, dan setiap klik di aplikasi adalah bagian dari kisah perubahan yang sedang ditulis di Bumi Beguai Jejama Sai Betik. (*)