Warga Keluhkan Pelayanan RSUD Bob Bazar Kalianda Saat Urus Impaksi Gigi dengan BPJS

Perwakilan keluarga pasien ZU dan NR saat cek cok dengan dokter di RSUD Bob Bazar Kalianda. Selasa (20/5/2025). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Dua pasien berinisial ZU dan NR mengeluhkan pelayanan RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan. Keduanya merasa seperti dipermainkan saat hendak menjalani tindakan impaksi gigi dengan menggunakan BPJS Kesehatan, Selasa (20/5/2025).
Kepada Kupastuntas.co, T yang merupakan perwakilan keluarga dari ZU dan NR menyampaikan keluh kesahnya karena merasa dipersulit saat berobat di rumah sakit milik Pemkab Lampung Selatan tersebut.
Awalnya, ZU dan NR yang hendak mengikuti seleksi calon siswa TNI mendapatkan rekomendasi untuk melakukan impaksi gigi. Mengetahui biaya impaksi gigi cukup mahal, T kemudian berkonsultasi dengan rekan sesama dokter yang menyarankan agar tindakan dilakukan melalui BPJS.
"Karena saya tanya dokter dan kerabat dekat, katanya biaya impaksi gigi mahal. Jadi disarankan pakai BPJS. Saya tanya ZU dan NR, ternyata mereka punya kartu JKN,” ungkap T.
Setelah itu, ZU dan NR mendatangi Puskesmas Kalianda untuk berkonsultasi dengan dokter dan mengurus rujukan. Hasil pemeriksaan di Puskesmas menyatakan bahwa tindakan harus dilakukan di RSUD Bob Bazar karena keterbatasan alat dan perlunya rontgen terlebih dahulu.
Didampingi keluarga, keduanya kemudian melanjutkan ke RSUD Bob Bazar untuk mendaftar di poli bedah mulut dan gigi. Mereka menjelaskan ke petugas bahwa tujuan mereka adalah tindakan impaksi gigi.
"Saat ditanya keluhan, dijawab polos, ‘mau impaksi gigi, Dok’. Lalu ditanya lagi untuk keperluan apa, dijawab untuk daftar TNI,” jelas T.
Namun, setelah dilakukan rontgen, dokter menyatakan bahwa tindakan impaksi tidak bisa menggunakan BPJS JKN dan harus dilakukan dengan layanan umum berbayar karena dianggap tidak memenuhi indikasi medis.
"Saya langsung datang ke ruang dokter dan tanya alasan penolakan. Jawabannya karena tidak ada indikasi. Tapi saya bilang, gigi bungsu ZU dan NR sudah tumbuh dan bisa berbahaya kalau dibiarkan. Jadi harus diimpaksi,” lanjutnya.
Perdebatan pun tak terhindarkan antara keluarga pasien dan pihak dokter. T menyatakan bahwa berdasarkan pemahamannya, tindakan impaksi gigi seharusnya bisa ditanggung BPJS asalkan melalui rujukan dan prosedur yang tepat.
RSUD Bob Bazar kemudian menyarankan agar keluarga pasien meminta konfirmasi atau persetujuan dari pihak BPJS Kalianda. Namun, T mempertanyakan logika dari kebijakan tersebut.
"Apakah kita harus sakit parah dulu baru bisa diobati? Bukankah mencegah itu lebih baik daripada mengobati?” keluh T.
Ia merasa pelayanan RSUD Bob Bazar belum berpihak pada rakyat kecil dan cenderung mempermainkan hak pasien.
"Apakah ini yang disebut pelayanan publik? Di mana rasa empatinya? Jangan sampai hanya karena prosedur, anak-anak ini gagal ikut seleksi TNI. Kasihan mereka yang dari keluarga tidak mampu," tutup T dengan nada kecewa.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari pihak rumah sakit. Saat kupastuntas.co mencoba mengonfirmasi hal ini, nomor telepon Plt Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, Renyayu Fatimah, dalam keadaan tidak aktif. (*)
Berita Lainnya
-
Netizen Ramai-ramai Keluhkan Pelayanan RSUD Bob Bazar Kalianda
Selasa, 20 Mei 2025 -
Curi iPhone Milik Polisi di Atas Kapal, Pelaku dan Penadah Ditangkap KSKP Bakauheni
Selasa, 20 Mei 2025 -
Brak! Grand Max Tabrak Truk Boks di Candipuro Lampung Selatan, 2 Orang Luka Parah
Senin, 19 Mei 2025 -
Terkuak! PT San Xiong Steel Indonesia Berstatus Quo
Senin, 19 Mei 2025