Puluhan ASN di Metro Nongkrong dan Asyik Merokok Saat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Sejumlah oknum ASN yang kedapatan duduk bersantai sambil merokok saat Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso membacakan amanatnya dalam upacara peringatan hari lahir Pancasila di Samber Park. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Peringatan Hari Lahir Pancasila yang seharusnya
menjadi momentum reflektif bagi aparatur sipil negara (ASN) di Kota Metro
justru diwarnai dengan pemandangan yang mencederai nilai-nilai dasar yang
mereka seharusnya junjung.
Saat upacara digelar di Samber Park, Senin (2/6/2025), puluhan oknum ASN
kedapatan duduk santai, merokok, dan bercengkrama di belakang barisan peserta,
bahkan ketika Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso tengah membacakan amanat
ideologis dari podium kehormatan.
Pemandangan tidak terpuji itu langsung memicu reaksi cepat dari petugas
Satuan Polisi Pamong Praja (Pol-PP), yang memberikan teguran langsung kepada
para ASN yang kedapatan mangkir dari barisan upacara.
Lebih parah lagi, sebagian dari mereka membubarkan diri sebelum upacara
resmi dinyatakan selesai. Sebuah bentuk pelanggaran etika dan kedisiplinan yang
mencolok.
Kepala Satpol-PP Kota Metro, Jose Sarmento, membenarkan pihaknya telah
memberikan teguran kepada para ASN yang tidak mengikuti upacara sebagaimana
mestinya.
“Kami temukan sejumlah ASN, termasuk beberapa lurah, yang memilih
duduk-duduk di belakang barisan dan tidak mengikuti upacara. Ini mencoreng
makna peringatan Hari Lahir Pancasila,” kata dia kepada awak media.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan meningkatkan pengawasan ke depan,
termasuk penempatan petugas khusus di area belakang barisan peserta upacara
untuk mencegah kejadian serupa.
Sekretaris Daerah Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, tidak menutupi
kekecewaannya atas ulah puluhan oknum ASN tersebut. Dalam pernyataannya kepada
media, ia menyebut perilaku itu sebagai bentuk pembangkangan terhadap nilai
disiplin birokrasi dan penghinaan terhadap simbol negara.
"Kalau sakit, silakan pulang. Tapi kalau hanya duduk-duduk di belakang
tanpa ikut upacara, itu pembangkangan. Saya tekankan, kalau memang tidak
berniat ikut upacara, lebih baik tidak usah hadir sekalian. Tidak sampai satu
jam kok," tegas Bangkit.
Ia juga mengatakan akan melakukan pembinaan dan evaluasi menyeluruh
terhadap aparatur yang terlibat, termasuk pengecekan kebenaran alasan sakit
yang disampaikan beberapa oknum ASN.
"Jangan sampai alasan sakit digunakan untuk mengelabui tanggung jawab
moral sebagai ASN," tambahnya.
Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, dalam amanatnya mengingatkan
pentingnya ASN menjiwai ideologi Pancasila, bukan hanya dalam lisan tetapi juga
dalam sikap dan tindakan.
“Saya minta ke depan ASN benar-benar disiplin dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya berdiri dalam upacara, tapi
memahami esensi dari ideologi bangsa,” ujarnya.
Ironisnya, beberapa saat setelah Wali Kota menyampaikan amanat tersebut,
sebagian besar ASN justru meninggalkan lokasi sebelum upacara dibubarkan secara
resmi. Ini menambah catatan buruk atas minimnya kesadaran sebagian aparatur
terhadap tanggung jawab moral dan institusional mereka.
Peristiwa ini bukan sekadar pelanggaran tata tertib upacara. Ini adalah
cermin dari krisis integritas dan lemahnya budaya malu di kalangan birokrasi
lokal. Dalam konteks birokrasi modern yang menuntut profesionalisme,
akuntabilitas, dan loyalitas terhadap negara, aksi membangkang dalam bentuk
santai-santai dan merokok saat upacara Hari Lahir Pancasila merupakan bentuk
dekadensi moral aparatur.
Membangun budaya ASN yang berintegritas bukanlah pekerjaan ringan. Tapi
peristiwa memalukan ini harus menjadi titik balik. Pemerintah Kota Metro harus
lebih berani menegakkan disiplin, bukan hanya dengan himbauan, tetapi juga
dengan mekanisme sanksi yang tegas, adil, dan transparan.
Sebab jika tidak, Hari Lahir Pancasila yang seharusnya jadi refleksi jati
diri bangsa, justru akan terus dicederai oleh aparatur yang tak mengerti makna
berdirinya di bawah sang saka Merah Putih. (*)
Berita Lainnya
-
ASN Santai Saat Upacara Pancasila, DPRD Desak Pemkot Metro Evaluasi Total
Selasa, 03 Juni 2025 -
Pendidikan Inklusif di Metro, Anak Berkebutuhan Khusus Lulus Bersama Tanpa Diskriminasi
Selasa, 03 Juni 2025 -
Sambut Baik Putusan MK, SD Muhammadiyah Sang Pencerah Metro Minta Regulasi dan Skema Anggaran Jelas
Minggu, 01 Juni 2025 -
DPRD Minta Dinkes dan Dinsos Proaktif Penanganan Banjir di Kota Metro
Selasa, 27 Mei 2025