Hama Tikus Serang Tanaman Padi di Tiga Daerah Lampung

Hama Tikus Serang Tanaman Padi di Tiga Daerah Lampung. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hama tikus menyerang tanaman padi di tiga daerah, yakni Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Selatan, dan Mesuji. Dampaknya beberapa petani mengalami gagal panen, karena tanaman padi sudah rusak dan mati sebelum mengeluarkan bulir padi.
Di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), hama tikus menyerang secara masif tanaman padi di sejumlah desa yang berada di Kecamatan Seputih Mataram dan Terbanggi Besar. Serangan hama tikus terjadi sejak akhir bulan April lalu hingga saat ini.
Ateng, seorang petani di Desa Kurnia Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, menuturkan petani sudah pasrah karena tidak punya cara lagi untuk membasmi hama tikus yang menyerang tanaman padi.
Ia mengatakan, cara tradisional seperti menangkap tikus satu-satu hingga memberikan racun tikus dan obat pembasmi tikus sudah tidak efektif untuk membasmi hama tikus.
"Tikus yang menyerang tanaman padi bukan lagi ratusan ekor jumlahnya. Mungkin sudah mencapai ratusan ribu ekor. Biasanya tikus menyerang tanaman padi saat malam hari. Meskipun ada juga yang siang hari,” kata Ateng, pada Selasa (3/6/2025).
Ateng mengungkapkan, saat malam hari bunyi suara ribuan tikus memakan batang padi di sawah terdengar sangat jelas. Sehingga tidak heran jika tanaman padi seluas seperempat hektar bisa habis hanya dalam waktu satu minggu.
“Tikus-tikus ini sebenarnya tidak memakan tanaman padi. Tikus hanya memakan batang padi lalu dibiarkan begitu saja sampai akhirnya tanaman padi berwarna kuning dan mati,” kata Ateng.
Ateng mengatakan, ada beberapa petani dengan terpaksa membabat tanaman padinya lebih awal atau sebelum panen karena yakin tidak bisa dipanen lagi. Lalu tanaman padi yang masih hijau itu dimanfaatkan untuk makanan ternak sapi.
“Daripada tanaman padi menguning lalu mati, beberapa petani dengan terpaksa membabat tanaman padi yang masih hijau untuk pakan sapi. Lebih baik dipakai pakan ternak daripada tidak panen sama sekali,” ungkapnya.
Ateng mengatakan, saat ini hama tikus sudah menyerang hampir di seluruh desa yang ada di Kecamatan Seputih Mataram. Totalnya sudah mencapai sekitar puluhan hektar.
“Hampir semua desa yang ada tanaman padinya kini diserang hama tikus. Diantaranya Desa Kurnia Mataram, Rejosari Mataram, Sumber Agung, Wirata Agung, dan Varia Agung. Bahkan ada juga beberapa desa yang masuk Kecamatan Terbanggi Besar seperti Desa Onoharjo, Nambah Dadi, dan Karang Endah,” imbuhnya.
Ateng menerangkan, hama tikus menyerang tanaman padi sejak berumur satu minggu hingga yang akan mengeluarkan bulir padi. “Pokoknya tanaman padi yang baru berumur satu minggu hingga yang mau keluar padinya tidak luput dari serangan hama tikus,” imbuhnya.
Hama tikus juga menyerang tanaman padi di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan (Lamsel). Untuk mencegah serangan hama tikus tidak meluas, sejumlah petani melakukan gropyokan atau menangkap tikus secara ramai-ramai.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan populasi hama tikus yang merusak tanaman padi. Ketua Kelompok Tani Bhakti Mekar Sari Desa Sidowaluyo, Made Rudi Dwipayana, mengatakan warganya melakukan gropyokan untuk membasmi hama tikus sejak awal Februari 2025
“Kami bersama-sama warga melakukan pemusnahan hama tikus dengan metode tradisional guna meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Gropyokan dilakukan sejak pukul 09.00 WIB hingga sebelum jam 12.00 WIB,” katanya, baru-baru ini.
Ia mengatakan, hama tikus sudah menyerang sejumlah tanaman padi di Desa Sidowaluyo dan beberapa desa lainnya. “Makanya pembasmian hama tikus dilakukan sejak dini agar tidak semakin meluas,” katanya.
Upaya pembasmian hama tikus juga dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji. Penanggulangan hama tikus dilakukan di Desa Pangkal Mas Jaya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji.
"Benar kami telah melakukan upaya penanggulangan hama tikus, demi mengantisipasi hama pada tanaman padi," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Mesuji, Samsi Hermansyah, pada Selasa (3/6/2025).
Samsi mengatakan, hama tikus menjadi salah satu dari sekian hama yang biasa menyerang tanaman padi khususnya menjelang musim tanam.
Meskipun pemberantasan hama tersebut kerap dilakukan, serangan tikus selalu muncul di setiap musimnya.
“Pemberantasan harus dilakukan demi mencegah hama tikus atau bahkan menguranginya. Upaya pemberantasan hama tikus dilakukan gropyokan dengan cara menaburkan umpan yang sudah tercampur racun,” jelasnya.
Ia berharap, dengan dilakukannya pengendalian hama tikus tersebut bisa menekan populasinya. Sehingga para petani bisa tenang dan tidak dihantui oleh hama tikus.
Menurut Samsi, selama ini hama tikus berkembangbiak sangat cepat. Bahkan kata dia, dalam satu tahun indukan tikus sawah bisa melahirkan ratusan anak.
"Dengan pertumbuhan yang sangat cepat itu tentunya pembasmian harus cepat dilakukan, demi menekan hama tikus supaya petani tidak terdampak," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Sukmawarni, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan adanya hama tikus yang menyerang tanaman padi milik petani.
“Laporan ini kami lagi cek ke lapangan. Laporan hama tikus memang ada. Laporan yang sudah masuk itu dari Lamteng, Lamsel, dan Mesuji,” kata Sukmawarni, pada Selasa (3/6/2025).
Di Kabupaten Lamsel, hama tikus menyerang tanaman padi seluas 250 hektar milik petani di Desa Sidomakmur, Kecamatan Way Panji.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Makmur Sejati, Desa Sidomakmur, Kecamatan Way Panji, Joko, mengatakan semaian padi milik petani diserang hama tikus.
“Serangan hama tikus sudah berlangsung cukup lama, yakni sejak awal bulan Mei 2025 dan masih berlangsung hingga kini,” kata Joko, pada Selasa (3/6/2025).
Joko menerangkan, serangan hama tikus terhadap semaian padi merata dialami oleh petani di Desa Sidomakmur.
"Merata semaian untuk lahan padi kisaran 250 hektar, tapi ya tidak habis semua. Kerugian petani sekitar Rp150 juta untuk Desa Sidomakmur saja. Karena 1 hektar membutuhkan penyemaian 25 kilogram, dan harga benih per kilonya Rp20 ribu di toko," kata Joko.
Joko berharap, pemerintah daerah mau mencarikan solusi terbaik untuk mengendalikan serangan hama tikus, selain menggunakan setrum.
"Lalu bantuan benih padi yang berkualitas dengan jadwal turun bantuan tepat waktu masa semai," katanya. (*)
Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas edisi Rabu 04 Juni 2025 dengan judul “Hama Tikus Serang Tanaman Padi di Tiga Daerah”
Berita Lainnya
-
Menembus Batas: Supron Ridisno, Alumni Mahasiswa Tunanetra Program Doktor PMI Pascasarjana UIN RIL Bicara Inklusi di Forum Internasional GPDRR 2025
Kamis, 05 Juni 2025 -
Polresta Bandar Lampung Siagakan 331 Personel Amankan Malam Takbir Idul Adha
Kamis, 05 Juni 2025 -
Didampingi Mentan Amran, Presiden Prabowo Pimpin Panen Raya Jagung di Kalbar
Kamis, 05 Juni 2025 -
DPD PDI-P Lampung Potong 11 Sapi dan 14 Kambing, Sudin Pastikan Hewan Kurban Aman Dikonsumsi
Kamis, 05 Juni 2025