• Selasa, 17 Juni 2025

Telan Anggaran 20 Miliar, Tiga Proyek Strategis Penanganan Banjir Kota Metro Dimulai Juli 2025

Selasa, 17 Juni 2025 - 11.51 WIB
151

Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro, Herman Susilo saya dikonfirmasi di kantornya. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro akan segera memulai pelaksanaan tiga proyek strategis penanganan banjir. Tiga proyek strategis yang menjadi tanggung jawab Pemkot beserta sejumlah proyek penanganan banjir lainnya menelan anggaran sebesar Rp 20 Miliar.

Langkah ini diambil menyusul keluhan masyarakat terhadap banjir yang kerap melanda beberapa titik di Kota Metro. Pemkot meminta masyarakat bersabar, seraya menekankan bahwa seluruh proses perencanaan sedang dalam tahap finalisasi, dan pengerjaan diproyeksikan akan dimulai pada pertengahan Juli 2025 mendatang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro, Robby Kurniawan Saputra melalui Sekretaris, Herman Susilo menjelaskan bahwa penanganan banjir dibagi dalam dua sektor besar yaitu hulu dan hilir.

Hulu berupa sungai-sungai besar yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui BBWS, sementara hilir meliputi saluran air dan drainase kota yang menjadi tanggung jawab Pemkot Metro.

"Memang kalau boleh dikatakan ada dua hal yang hulu dan bagian hilir saluran air ataupun sungai yang bisa kita tangani. Untuk bagian sungai, karena itu kewenangan dari balai besar wilayah sungai atau BBWS Mesuji-Sekampung itu ditangani di anak sungai way Batanghari yaitu Way Perak," kata dia saat dikonfirmasi awak media, Selasa (17/6/2025).

Pengerjaan di Way Perak dinilai krusial karena merupakan jalur utama aliran air dari kawasan hulu menuju wilayah padat penduduk.

"Informasi yang kita dapat anak sungai Way Batanghari yaitu Way Perak sudah mulai dilakukan penanganan oleh BBWS untuk pengerukannya," imbuhnya.

Sementara itu, tiga proyek lainnya akan difokuskan pada penanganan di area rawan banjir dalam kota. Pertama dilakukan di sekitar kawasan Pasar tradisional Tejoagung, Kecamatan Metro Timur.

"Penataan saluran air di sekitar pasar tradisional Tejoagung akan dilakukan oleh Bidang Cipta Karya DPUTR Metro. Kawasan ini kerap terdampak genangan air akibat sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air saat hujan deras," jelasnya.

Kemudian proyek strategis kedua yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota metro ialah penanganan banjir di kawasan Jalan gunung Lawu Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur.

"Di wilayah ini akan dilakukan rekayasa saluran air, jadi air tidak akan langsung dialirkan ke anak sungai, melainkan dipecah ke saluran-saluran kecil untuk mengurangi tekanan dan volume air yang masuk secara serentak ke satu titik," terangnya.

"Lalu di daerah Kompleks Pemda, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat. Proyek ini menyasar perbaikan dan pembangunan sistem drainase di sekitar kawasan itu," imbuhnya.

Selain ketiga lokasi utama tersebut, Pemkot Metro juga berencana menangani sejumlah titik sekunder seperti kawasan Bulaksari yang selama ini mengalami luapan air akibat buruknya sistem drainase lingkungan.

DPUTR Metro saat ini masih berada pada tahap perencanaan teknis dengan melibatkan konsultan profesional. Proses lelang dan persiapan administratif juga tengah diselesaikan agar pengerjaan dapat dimulai tepat waktu dan sesuai regulasi.

“Kami proyeksikan seluruh proyek ini akan mulai berjalan pertengahan Juli, tentu dengan catatan semua berjalan lancar sesuai aturan. Kami mengutamakan proses yang on the track, patuh hukum dan perencanaan matang agar pelaksanaannya tidak asal jadi," tegasnya.

Pemkot menyadari tingginya ekspektasi masyarakat terkait solusi banjir yang menjadi masalah tahunan di beberapa kelurahan. Namun, Herman menggarisbawahi pentingnya kesabaran publik dalam mendukung proses pembangunan yang transparan dan terukur.

“Kami harap masyarakat tidak hanya menunggu hasil, tapi juga ikut mengawasi dan mendukung proses ini agar tidak ada penyimpangan,” tambahnya.

Proyek-proyek ini disebut sebagai langkah awal dari strategi jangka panjang penanganan banjir Kota Metro. Pemerintah berencana menyusun masterplan drainase terpadu yang mencakup sistem aliran hulu-hilir secara menyeluruh, integratif, dan berkelanjutan.

Rencana tersebut mendapat sambutan positif dari warga. Sejumlah warga mengapresiasi langkah Pemkot yang dinilai serius dalam mengatasi persoalan banjir yang telah berlangsung bertahun-tahun.

”Kalau benar dikerjakan dan tidak mangkrak, kami sangat mendukung. Setiap musim hujan, rumah saya selalu tergenang karena saluran air tersumbat,” kata Rahmat Hidayat (45), warga Iringmulyo.

Senada dengan itu, Sri Wahyuni (52), pedagang di Pasar Tejoagung, menyambut baik perbaikan saluran air di sekitar pasar.

”Kalau banjir, dagangan kami basah, pembeli susah masuk. Perbaikan saluran ini semoga bisa jadi solusi jangka panjang,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari kalangan tokoh masyarakat. Suwarno, tokoh pemuda Muhammadiyah Kota Metro menyebut rencana proyek ini sebagai upaya yang patut diapresiasi karena menyasar titik-titik vital.

”Kami mendorong warga ikut mengawasi pelaksanaan proyek ini agar benar-benar memberi manfaat. Kalau pengerjaan sesuai perencanaan, hasilnya akan sangat baik untuk jangka panjang,” beber Suwarno.

”Kita ingin proses ini berjalan sesuai aturan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan. Targetnya bukan hanya mengurangi banjir tahun ini, tapi membangun sistem drainase yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tandasnya. (*)