Kelas Migran Vokasi Siap Cetak Pekerja Migran Profesional dan Targetkan Negara di Eropa

Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, M. Firsada, saat dimintai keterangan, Rabu (18/6/2025). Foto: RiaKupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung bersama dengan Kementerian Perlindungan
Pekerja Migran Indonesia (P2MI) tengah berupaya untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalisme pekerja migran asal Provinsi Lampung.
Upaya tersebut
dibuktikan dengan rencana peluncuran Program Kelas Migran Vokasi yang akan
mulai berjalan pada tahun ajaran 2025/2026.
Fokus utama program
tersebut adalah mencetak tenaga kerja formal dan profesional, mengurangi
dominasi pekerja migran di sektor informal yang selama ini banyak terserap di
negara-negara seperti Hong Kong dan Taiwan.
Penjabat (Pj)
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, M. Firsada, menegaskan bahwa pemerintah
daerah berkomitmen untuk mendukung penuh upaya ini.
"Kita ingin
pekerja migran asal Provinsi Lampung ini benar-benar profesional, sehingga
kuota formal bisa kita isi. Selama ini kuota informal yang lebih banyak. Ke
depan, kita ingin pekerja migran kita tidak lagi hanya ke sektor domestik, tapi
ke sektor profesional, bahkan ke Eropa," ujarnya saat dimintai keterangan,
Rabu (18/6/2025).
Untuk mendukung hal
tersebut, Pemprov Lampung akan menggandeng berbagai pihak dalam ekosistem
ketenagakerjaan. Rencana kerja lintas sektor pun sudah mulai disusun.
Dimana Dinas
Pendidikan akan mulai mengembangkan program vokasi sesuai kebutuhan industri
global, Dinas Tenaga Kerja akan melakukan pendataan kebutuhan tenaga kerja,
serta rumah sakit daerah akan bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan bagi
calon pekerja migran.
Tak hanya itu, jika
para calon pekerja membutuhkan dukungan pembiayaan, Bank Lampung disebut siap
memberikan fasilitas pembiayaan sebagai bagian dari sinergi daerah dalam
memberdayakan tenaga kerja asal Lampung.
"Calon pekerja
seperti montir, tukang kebun, mekanik, dan lainnya akan kita didik dan kita
latih. Tidak hanya keahlian teknis, mereka juga akan dilatih bahasa dan etika
kerja internasional. Tujuannya, agar mereka siap bersaing sebagai tenaga kerja
profesional," tambah Firsada.
Rencananya, pada
akhir bulan ini atau awal Juli, akan dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman
(MoU) antara Menteri P2MI dan Gubernur Lampung.
MoU tersebut akan
menjadi payung hukum yang akan ditindaklanjuti oleh perangkat daerah melalui
rencana kerja sektoral masing-masing.
"Rencana akhir
bulan ini atau awal Juli pak menteri dan pak gubernur akan ada MoU setelah itu
pemerintah daerah akan menindaklanjuti dengan melakukan rencana kerja
masing-masing," tutupnya.
Sebelumnya Menteri
Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengatakan
jika pihaknya akan membentuk kelas migran di seluruh SMA dan SMK di Lampung.
Modul kurikulumnya
akan disiapkan secara khusus untuk membekali siswa dengan kompetensi sebagai calon
PMI. Sekolah-sekolah dengan jumlah siswa sedikit akan digabung dan difungsikan
sebagai pusat pelatihan vokasi.
"Tahun ajaran
baru ini sudah dimulai. Kami akan manfaatkan sarana dan tenaga pendidik yang
ada, dan bila perlu mendatangkan pengajar dari luar daerah atau luar
negeri," kata dia.
Ia mengungkapkan
jika Provinsi Lampung sendiri tercatat sebagai penyumbang pekerja migran
terbesar kelima di Indonesia, setelah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Nusa Tenggara Barat. (*)
Berita Lainnya
-
PN Tanjungkarang Batalkan Status Tersangka Agus Nompitu di Kasus Dugaan Korupsi KONI Lampung
Rabu, 18 Juni 2025 -
Laksanakan RUPS, PLN Catatkan Kinerja Positif Pendapatan Tembus Rp 545 Triliun
Rabu, 18 Juni 2025 -
Nilai Rapor Tak Selaras dengan Tes Akademik, Disdikbud Bandar Lampung Evaluasi Hasil SPMB Jalur Prestasi
Rabu, 18 Juni 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Terima Bantuan 7 Unit Kendaraan Pengangkut Sampah
Rabu, 18 Juni 2025