Rapat Banggar DPRD Lamsel, Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda Panen Keluhan

Suasana rapat Ranperda pertanggungjawaban APBD tahun anggaran 2024, di ruang Banggar DPRD Lampung Selatan, Selasa (24/6/25). Foto: Handika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Sejumlah anggota Badan
Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Lampung Selatan menyampaikan keluhan terkait
pelayanan di RSUD dr Bob Bazar Kalianda, Selasa (24/6/2025).
Dari pantauan di lokasi, rapat membahas rancangan peraturan daerah (Ranperda) pertanggungjawaban APBD tahun anggaran 2024, di ruang Banggar DPRD, baru digelar sekitar pukul 15.00 WIB, dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Lampung, Erma Yusneli, Wakil Ketua DPRD I Merik Havit, dan Wakil Ketua II Beni Raharjo.
Mulanya, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD dr Bob Bazar Kalianda, Reniayu Fatimah memaparkan, rancangan peraturan daerah (Ranperda) pertanggungjawaban APBD tahun anggaran 2024.
"Pendapatan daerah target Rp80 miliar kemudian realisasi Rp84.982.320.98,88 sehingga presentasenya 106,23 persen. Pendapatan ini terdiri dari retribusi daerah target Rp5.205.616.400 realisasi Rp7.215.730.570,88 sehingga presentasenya mencapai 138,61 persen," beber Reniayu.
"Pendapatan asli daerah (PAD) yang sah dipatok target Rp4.794.383.600, terealisasi Rp7.766.589.528 dengan presentase 103,97 persen. Belanja daerah target Rp136.605.399.790 realisasi Rp140.775.117.877,23 atau presentase 103,5 persen," jelasnya.
Selesai pemaparan, Erma Yusneli mempersilahkan anggota Banggar untuk menanggapi. Disitulah, anggota Banggar, Agus Sartono menyampaikan, aspirasi masyarakat.
"Saya ingin menanyakan rumah sakit karena ini juga masukan dari masyarakat, terkait HD (hemodialisis_red) untuk cuci darah ini banyak keluhan dari masyarakat sangat susah untuk cuci darah di RSUD dr Bob Bazar bahkan antrian sampai bulanan dan tahunan. Karena ini memang sangat urgent sekali dan sangat penting untuk penyakit gagal ginjal," urai Agus Sartono.
"Ini informasi ada 20 alat yang 1 cadangan, ini sehari 2-3 kali pelayanan. Untuk menanggulangi itu coba dianggarkan menambah fasilitas alat HD," kata dia.
Reniayu Fatimah mencoba menjawab, pertanyaan dari anggota Banggar DPRD. Ia menyebut, alat cuci darah yang ada bukan milik rumah sakit setempat.
"Alat HD ini menjadi sesuatu yang agak sulit, bukan berarti kami tidak ingin menambah tetapi kebetulan kami baru memiliki 19 mesin yang satu untuk cadangan, kebetulan mesin-mesin ini juga bukan milik RSUD Bob Bazar Kalianda kita punya semacam kerjasama dengan vendor-vendor," jelasnya.
Dirinya membeberkan, RSUD dr Bob Bazar Kalianda saat ini baru bisa melayani 65 orang pasien cuci darah, dengan daftar antrian sekitar 131 pasien.
Giliran anggota Banggar lainnya, Jengis Khan Haikal mempertanyakan, kenapa pihak RSUD dr Bob Bazar Kalianda tidak melakukan pengadaan alat cuci darah sendiri.
"Rp600 juta ya bu harga alatnya? kalau dikurangi Rp84 miliar kan PAD-nya kalau untuk beli alat ini tidak bisa terbeli juga? belum bisa kan? Kan PAD-nya Rp84 miliar. Target PAD Rp80 miliar realisasi Rp84.982.320.98,88 ya kalau tidak bisa tidak apa-apa," tanya Jengis Khan menyindir.
Kemudian, ia mengatakan terkait neraca, ada tidak penyusutan tentang neraca baik aset tetap maupun tidak tetap lalu berapa persen nilainya.
Mendapat pertanyaan itu, Reniayu Fatimah tergagap dan sempat kebingungan untuk menjawab. Bahkan, dirinya meminta pertanyaan tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR).
"Kalau aset ya pasti ada pak penyusutan, mungkin untuk PR ya pak," ujarnya.
Mendapat jawaban itu, Jengis Khan Haikal sontak menyindir halus agar para pejabat tidak malas untuk membaca dokumen laporan akhir tahun anggaran.
"Dibaca bu sudah saya baca ini sudah ada disini. Berkali-kali saya katakan yang namanya tahun anggaran berakhir itu kan sudah diperiksa oleh PPK. Baik aset tetap maupun tidak tetap disitu, kadang-kadang kita sebagai kepala dinas itu tidak membaca. Sudah ada disini hanya mengetes ibu saja," ucapnya sembari mengakhiri.
Di akhir rapat, Merik Havit turut menimpali, agar Plt Direktur RSUD dr Bob Bazar Kalianda membaca dokumen neraca.
"Tapi neracanya dibaca ya bu," tutup Merik Havit. (*)
Berita Lainnya
-
Rapat Banggar DPRD dengan TAPD, Wakil Ketua Merik Havit Semprot Kadis Perhubungan
Selasa, 24 Juni 2025 -
Viral Botol Miras Tergeletak di Komplek Kantor Pemda Lamsel
Selasa, 24 Juni 2025 -
Polisi Bekuk Pembobol Mess Karyawan di Jati Agung Lampung Selatan
Selasa, 24 Juni 2025 -
Bupati Lampung Selatan Tunjuk Muhamad Darmawan Jadi Plt Kadis Pendidikan
Senin, 23 Juni 2025