Banjir Rendam SMPN 2 Semaka Tanggamus, Proses Belajar Dihentikan Sementara

Tampak beberapa siswa sekolah gotong royong membersihkan sekolah mereka yang kebanjiran. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Tanggamus - Aktivitas belajar mengajar di
SMP Negeri 2 Semaka, Kabupaten Tanggamus, terpaksa dihentikan sementara setelah
sekolah tersebut kembali terendam banjir akibat luapan Sungai Way Semaka, Rabu
(30/7/2024) dini hari.
Air sungai yang meluap masuk ke area sekolah dan
menggenangi sejumlah ruangan penting, seperti ruang kelas, laboratorium IPA,
ruang keterampilan, ruang OSIS, dan ruang Bimbingan Konseling (BK).
Genangan air bercampur lumpur cukup parah karena bangunan
sekolah, khususnya gedung lama, memiliki pondasi yang rendah.
“Hari ini kami fokus bersih-bersih, karena banyak lumpur di
ruang kelas. Insyaallah besok sudah bisa kembali belajar aktif seperti biasa,”
ujar Kepala SMPN 2 Semaka, Buang Rianto, Rabu (30/7/2025).
Buang menjelaskan bahwa banjir bandang tersebut terjadi
akibat intensitas hujan tinggi yang menyebabkan Way Semaka meluap.
Sekolah yang berada di dataran lebih rendah dari aliran
sungai itu menjadi langganan banjir setiap musim hujan.
“Kami memiliki lima gedung lama yang pondasinya rendah. Itu
selalu tergenang setiap kali banjir. Berbeda dengan gedung baru yang pondasinya
sudah tinggi, sehingga lebih aman,” jelasnya.
Menurut Buang, saat ini jumlah siswa SMPN 2 Semaka mencapai
430 orang lebih, dan seluruhnya telah diarahkan untuk belajar dari rumah selama
proses pembersihan berlangsung.
“Hari ini hujan turun deras lagi. Mudah-mudahan tidak
banjir lagi, supaya besok kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal,”
imbuhnya.
Pihak sekolah bersama guru, staf, dan beberapa siswa yang
tinggal di sekitar lokasi sudah melakukan kerja bakti untuk membersihkan lumpur
dan perabotan yang terdampak.
Namun, genangan yang terjadi dinilai menjadi sinyal
perlunya perhatian serius dari pemerintah.
“Harapan kami, gedung-gedung lama itu bisa ditinggikan
pondasinya agar tidak terus menjadi langganan banjir. Ini bukan hanya merusak
fasilitas, tapi juga mengganggu hak siswa untuk mendapatkan pembelajaran yang
layak,” ujar Buang. (*)
Berita Lainnya
-
Sebanyak 340 KK di Atar Lebar Tanggamus Terisolir, Warga Seberangi Sungai Manual Setelah Jembatan Diterjang Banjir
Kamis, 31 Juli 2025 -
Gelar Aksi di Depan Kantor Bupati, GPN Tuntut Sekda Tanggamus Dicopot
Kamis, 31 Juli 2025 -
Forum Tanggamus Menyala Demo di Kantor DPRD, Bawa Lima Tuntutan
Kamis, 31 Juli 2025 -
Jembatan Ambruk Diterjang Banjir, Warga Desa Sampang Turus di Tanggamus Terisolir
Kamis, 31 Juli 2025