• Kamis, 21 Agustus 2025

Menaker Minta Jajarannya Teken Pakta Integritas Usai Wamenaker Terjaring OTT KPK

Kamis, 21 Agustus 2025 - 17.54 WIB
21

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli angkat bicara terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menyatakan prihatin sekaligus mendukung penuh langkah penindakan hukum yang dilakukan KPK.

“Saya prihatin dan menyayangkan peristiwa dugaan tindak pidana korupsi yang sedang diproses KPK. Kami mendukung sepenuhnya langkah KPK dalam melakukan penindakan terhadap pelaku,” kata Yassierli di Jakarta, Kamis (21/8/2025) dikutip dari Detik.com.

Yassierli mengakui kasus ini menjadi pukulan berat bagi Kementerian Ketenagakerjaan, terlebih dirinya baru menjabat sekitar 10 bulan dan sedang fokus melakukan pembenahan birokrasi.

“Ini pukulan yang berat. Sejak dilantik, saya terus berupaya membangun integritas, profesionalisme, dan perbaikan layanan di lingkungan Kementerian,” tegasnya.

Menindaklanjuti kasus Noel, Yassierli meminta seluruh pejabat dan jajarannya menandatangani pakta integritas. Ia menegaskan siap mencopot siapa pun yang terbukti melakukan korupsi.

“Sejalan dengan arahan Presiden, tidak ada toleransi terhadap perilaku korup. Saya sudah meminta seluruh pejabat untuk menandatangani pakta integritas dan siap dicopot apabila melakukan tindak korupsi,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengaku terkejut dengan kabar OTT Noel. Menurutnya, Noel dikenal aktif menangani kasus buruh, mulai dari penahanan ijazah hingga praktik magang yang tidak sesuai undang-undang.

“Sebagai aktivis dan pejabat publik, godaan itu nyata adanya. Apalagi gaji seorang wakil menteri memang relatif kecil dibanding tanggung jawabnya. Godaan suap sangat kuat, terutama saat berhadapan dengan perusahaan besar,” kata Said Iqbal.

Ia menyebut sejumlah celah yang kerap jadi pintu masuk praktik suap, seperti perizinan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pembayaran upah, hingga pesangon yang tidak sesuai aturan.

“Biasanya di situ ada godaan uang. Karena itu, kami mengimbau seluruh pejabat berhati-hati dan jangan sekali pun terjerumus dalam praktik korupsi,” tegasnya.

Said Iqbal juga berharap Noel bersikap kooperatif dalam proses pemeriksaan KPK. “Sebagai sahabat, saya prihatin dan berharap Bang Noel bisa sabar serta memberikan penjelasan apa adanya. Kasus ini harus jadi pelajaran bersama untuk memperkuat komitmen melawan korupsi,” pungkasnya. (*)